"nan bangun" suara perempuan membuat gadis yang tengah nyaman dengan mimpinya ini perlahan membuka mata
"Bangun dong udah bel pulang tau" Fika terus menerus mengguncangkan badan gadis itu berharap ia akan sadar sepenuhnya
"Yaudah duluan aja" tidak perduli dengan celotehan Fika gadis ini malah membenarkan posisinya agar dapat tertidur kembali
"Tapi ini mendung banget nan" Fika sudah mulai gelisah, ia tidak mungkin meninggalkan sahabatnya ini sendirian dikelas dalam keadaan seperti ini
Tapi jika ia tidak cepat keluar, ia juga kasihan dengan supir yang sudah menunggu nya sedari tadi
"Nan Lo kalo kebo jangan keterlaluan kenapa sih? Kebiasaan deh" suara gadis mulai meninggi
Perlahan-lahan Najwa membuka matanya, menguap lalu mengedar kan pandangan kekelas yang seperti tak berpenghuni
"Akhirnya astaga" Rafika langsung menarik paksa keluar kelas agar ia bisa cepat-cepat pulang karna memang hari sudah mulai gelap
"Lo duluan aja gua mau cuci muka dulu"
"Lah gila berani gitu Lo sendirian kekamar mandi?"
"Santai aja, udah sana pulang"
"Yaudah gua duluan ya Lo hati-hati jangan lama-lama udah mau hujan"
Akhirnya Rafika pergi meninggalkan Najwa sendirian, sebenarnya ia tidak enak dengan sahabatnya itu tapi sedari tadi orang tuanya sudah menelfoninya karna memang ini sudah saatnya pulang.
Bahkan sekolah sudah hampir benar-benar sepi, hanya ada beberapa anak yang menunggu jemputan nya
***
JDER!Sontak Najwa yang baru keluar kamar mandi kaget dan langsung mempercepat langkahnya menuju gerbang sekolah
Najwa kalah cepat dengan guyuran hujan, Saat ini hujan deras telah lebih dulu turun membasahi kota sebelum Najwa sempat sampai di halte depan sekolah
Hujan kian deras dan langit pun semakin gelap, Najwa terus berjalan menyusuri koridor sekolah dengan sedikit takut
Sepi disini benar-benar sepi sunyi dan hening
Hanya ada suara sepatu Najwa yang tengah beradu dilantai.Saat sudah terlihat gerbang yang masih terbuka lebar itu, Najwa pun lari menerobos hujan sambil memeluk tas nya
Setelah sampai di halte bus depan sekolah nya, ia pun langsung duduk mengatur nafasnya yang memburu
"Argh sial basah semua kan, kenapa harus hujan sih" Najwa membersihkan roknya yang terlihat kotor karena cipratan air yang tercipta oleh sepatunya disaat tadi berlari
Sebuah mobil hitam berhenti tepat didepan najwa, awalnya Najwa tidak perduli namun beberapa detik kemudian pemilik mobil tersebut menurun kan kaca mobilnya, Sampai akhirnya terlihat jelas pemilik mobil tersebut
Pengendara mobil tersebut adalah Rio, ketua kelas yang amat menyebalkan
"Naik udah hampir gelap"
Najwa akhirnya masuk menerima ajakan Rio, dia tidak bodoh bagaimana mungkin dia akan menolak ajakan tersebut
Hari sudah mulai gelap, bahkan kendaraan umum pun sudah tidak lewat ia tidak ingin menyesal dengan menolak ajakan Rio
"Lo ngapain sih jam segini masih disekolah?" Ucap Rio sambil memberikan handuk kecil untuk Najwa
"Tidur" najwa membersihkan badannya yang cukup basah karena air hujan itu
"Gila kali ya Lo tidur disekolah sampe jam segini? Kalo ada yang jahatin Lo gimana?" Ucap Rio sambil menaikan oktav suaranya
"Hm"
"Tuh kan, Lo itu selalu kaya gini kalo lagi dibilangin kebiasaan banget sih"
Najwa hanya diam, ia sudah lelah bahkan untuk menjawab semua celotehan Rio pun rasanya ia enggan
Mobil Rio berhenti didepan gerbang rumah Najwa
"Nih biar gak basah kuyup lagi" sambil memberikan sebuah payung
"Makasih"
Najwa keluar dari mobil memegangi payung tersebut, lalu berlari kecil agar cepat sampai masuk rumahnya tanpa menengok sedikit pun kebelakang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kpopers Hijrah
Teen FictionIni hanya cerita keseharian seorang gadis kpopers yang mencoba untuk melupakan para biasnya, dan memulai kehidupan yang nyata.