"assalamualaikum tantee" Teriak Rafika saat memasuki rumah Najwa
"Gak usah teriak-teriak bunda gak budek" komen Najwa
Mereka sudah pulang sekolah, Rafika memang sering mampir ke rumah Najwa dulu sebelum pulang ke rumahnya
"Walaikumsalam" jawab bunda sambil keluar rumah
"Bunda mau kemana udah rapi begini?" Tanya Rafika saat melihat bunda keluar
"Bunda ada urusan sebentar, dek jangan lupa ajak Rafika makan ya bunda masak banyak hari ini"
"Iya Bun"
***
"Nan gua laper makan yuk" sambil menarik tangan Najwa
"Dimana?"
"Dimeja makan lah gimana sih lo"
"Rumah gua bukan warteg gratis"
"Lo tuh ya pelit banget sih lagian kan bunda udah nyuruh Lo ngajak gua makan gimana sih"
"Bawel banget sih lo"
"Ya abisnya lo ngeselin" setelah itu Rafika pergi meninggalkan Najwa ke meja makan
"Ini bukan rumah lo jangan kebiasaan" teriak Najwa sambil jalan menghampiri Rafika
"Gila gua laper banget dari kemarin gua belum makan tau gak" ujarnya sambil menyuap makanan ke mulutnya
"Jangan lebay lagian tadi siang Lo udah makan dikantin" Najwa memutar matanya malas
Hening hanya ada suara kunyahan dan dentingan suara piring dan sendok
"Nan lo tuh kalo makan jangan main hp dulu kenapa sih"
Rafika sudah jengah melihat Najwa yang sibuk membaca sesuatu dihandphone nya padahal biasanya Najwa lah yang akan marah jika ia makan sambil memainkan handphone
"Iya iya" Najwa akhirnya menaruh handphone nya dimeja makan
"Lo ngapain sih emang?"
"Gak" jawab Najwa acuh
"Oh atau jangan-jangan lo lagi chatingan sama cowok itu ya?"
"Siapa?" Sambil mengangkat sebelah alisnya keatas
"Itu yang gua bilang dia minta no wa lo"
"Enggak"
"Enggak apa? Gak chatingan? Atau jangan-jangan dia belum chat Lo ya?"
"Lo orang terbawel setelah ayah bunda" Najwa mengatakan itu sambil pergi ke dapur untuk menaruh piring di wastafel
"Nan gua serius tau" sambil menghampiri Najwa
"Dia belum chat"
"Ohh" Rafika beroh ria
"Oh iya nan gua mau nanya satu hal" sambil seolah berfikir
"Hm?"
"Lo nungguin dia chat gak sih?"
"Ya gak lah gak penting banget" berdecak kesal dia fikir sahabatnya ini akan menanyakan sesuatu yang penting ternyata hanya itu
"Hehe" ucapnya sambil menyengir kuda
"Nan nonton drakor yuk"
"Enggak deh"
"Ih kenapa? Ayok lah"
"Kayanya gua mau vakum deh"
"Hah?" Ucap Rafika kaget
Hening sampai akhirnya terdengar suara tertawa yang kencang ya itu suara Rafika
"Lo kayanya kebanyakan makan deh makanya kaya gini"
"Hm"
Akhirnya Najwa berlalu meninggalkan Rafika yang masih tertawa terbahak bahak dibelakang sana.
**
Malam ini Najwa berfikir rasanya ia sudah dewasa, mau sampai kapan ia terus bermain gadget dan menatap orang-orang yang bahkan belum tentu menatapnya.
Ia berfikir mau sampai kapan ia terus bermimpi dialam mimpi rasanya sudah saatnya terbangun dan mewujudkan segala mimpi tersebut.
Najwa ingin melupakan hobinya menjadi seorang kpopers, dihatinya ada rasa ingin yang besar.
Semua butuh proses kan? Bukan berarti kemauannya ini semata-mata tiba-tiba muncul begitu saja. Sudah seminggu tepatnya hati nya bergerak untuk berhenti mencintai sesuatu yang tak pasti.
Namun untuk berubah perlu langkah besar yang dimulai dengan langkah kecil bukan? Sedangkan Najwa masih enggan dan takut untuk melangkah bahkan langkah kecil sekalipun.
Akhirnya Najwa memutuskan untuk membaca dakwa-dakwah mengenai Islam yang tidak memperbolehkan hal-hal seperti itu.
Gadis itu mulai menonton video-video mengenai mengapa ia tidak diboleh kan menjadi kpopers, mengapa kpopers selalu disalahkan, dan mengapa ia harus melupakan hobinya tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kpopers Hijrah
Teen FictionIni hanya cerita keseharian seorang gadis kpopers yang mencoba untuk melupakan para biasnya, dan memulai kehidupan yang nyata.