🍒🍇🍒🍇🍒🍇🍒
Namaku Bae Joohyun, aku lebih sering di panggil dengan Irene. Aku seorang remaja berumur 18 tahun. Aku tinggal di Scandinavia, kota dengan populasi rendah. Aku cenderung pendiam dan pemalu.
Pagi ini, Ibu menyuruhku untuk pergi ke pasar, membeli bahan makanan yang sudah hampir habis. Lantas Ibu menyerahkan sejumblah uang dan secarik kertas, catatan apa saja yang harus aku beli.
"Bu, Joo pergi dulu ya, Bu. Ibu hati-hati ya dirumah, Joo akan segera pulang." Aku berpelukan dengan Ibu lalu pergi menuju pasar.
Jarak dari rumah dan pasar tidak terlalu jauh, jadi aku bisa menempuh jaraknya dengan berjalan kaki. Hari ini cukup panas, aku lupa membawa payung. Lantas aku memayungi wajahku dengan tangan sebelah kanan ku agar tidak tersengat cahaya matahari.
Dua puluh lima menit jalan kaki, akhirnya aku sampai juga di pasar. Pasar terlihat sangat ramai walaupun di siang bolong seperti ini. Aku mulai beranjak berjalan mencari bahan-bahan yang di tuliskan di dalam secarik kertas yang aku pegang, bahan-bahan yang harus aku beli.
Aku melirik kertas yang ada di tanganku. Pertama-tama, aku harus membeli wortel terlebih dahulu. Lantas aku melangkah melewati orang-orang yang berlalu-lalang.
Aku sedikit deg-degan dan gugup, rasanya aneh. Hatiku berdebar kencang, aku sedikit tegang. Entah ini perasaanku saja atau memang benar orang-orang sedang menatapku dan membicarakanku. Aku semakin tidak nyaman dengan orang-orang yang ada di sini. Sebaiknya aku bereskan cepat belanjaan ku agar tidak perlu berhadapan dengan orang-orang ramai ini.
Dengan langkah cepat aku menuju sebuah kedai sayur yang kelihatannya sayurnya lebih segar dari pada sayur di kedai yang lain, pembelinya juga tidak terlalu banyak. Lantas aku melangkahkan kaki menuju kedai itu.
"Bi, wortel ini berapa perkilogramnya?" tanya ku sambil memilih-milih wortel.
"Perkilogramnya 10 krone, nak" Bibi yang menjual menjawab.
"Kalau begitu, saya beli 1 kg ya, Bi" Aku memberikan wortel-wortel yang aku pilih kepada Bibi, lalu melirik lagi kertas yang ada di tanganku.
"Kalau timun ini, Bi. Berapa perkilogramnya?" Tanyaku sambil berjalan kearah rak yang berisi timun.
"Timun itu rasanya manis, jadi perkilogramnya 12 krone." Bukan Bibi yang menjawab, melainkan seorang pria tinggi yang keluar dari dalam kedai.
"Eh?" Bingungku.
"Ah, dia anak Bibi, namanya Kim Taehyung." Bibi penjual sayur itu menjawab sambil tersenyum. Aku hanya mengangguk-anggukan kepalaku pertanda aku paham.
"Yasudah, saya ambil juga timun ini, 1 kilogram saja, Bi." ucapku lantas kembali melirik kertas di tangan.
"Kemarikan." Seseorang mengambil kertas yang ada di tanganku. Aku menoleh, melihat siapa yang mengambil kertas yang ada di tanganku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Adventure In The World Of The Witch
FantasyNamaku Bae Joohyun. Aku lebih sering di panggil Irene. Aku seorang remaja berumur 18 tahun. Aku tinggal di Skandinavia. Sebuah kota dengan populasi rendah. Namun semuanya baik-baik saja sebelum aku melewati sebuah dinding yang bersinar dan masuk...