🎀📕🎀📕🎀📕🎀📕
Kami sudah memasuki kawasan hutan. Hutan terlihat sedikit gelap karena cahaya matahari tidak terlalu tembus akibat pohon-pohon disini tumbuh terlalu banyak. Jungkook terlihat sekali sangat waspada, sama dengan Yeri, terlihat waspada mengamati sekitar dengan mata menajam.
"Seul." Panggilku.
"Huh?" Seulgi menoleh ke arah ku.
"Bagaimana caranya mengeluarkan tongkat sihir dari pelindung?" Tanyaku. Dari tadi itu yang terus menghantui pikiranku, aku benar-benar penasaran bagaimana caranya dan seperti apa tongkay sihirku. Apakah hanya sebatang kayu? Atau sebatang kayu yang memiliki ukuran kuno, atau tongkat sihir modern yang memiliki motif serta permata. Entahlah.
"Tergantung niatmu." Seulgi mengangkat bahu ringan. Aku tidak paham.
"Bisa tidak kau contohkan?" Tiba-tiba saja kepala Jisung muncul di sampingku. Hampir saja aku jatuh terjengkang ke belakang, untungnya aku bisa menjaga keseimbangan, jika tidak yakinlah aku pasti jatuh.
"Oke." Seulgi mulai memejamkan mata dan menantaikan tangan. Di tangannya mulai muncul cahaya berwarna jingga dan membentuk sebuah tongkat, tangkai tongkatnya di liliti dengan lahar panas. Bercahaya terang.
"Hebat." Jisung melongo, begitu pun dengan ku.
Jisung ingin mencoba lantas ia mengikuti gaya Seulgi dengan menantaikan tangan, menutup mata, namun setelah satu menit, tongkat itu sama sekali tidak muncul. Jisung mencoba berkonsentrasi dengan niat yang tinggi. Tidak berapa lama, keluar cahaya berwarna hijau dari tangan Jisung, membentuk tongkat, tongkat sihir milik Jisung dililiti dengan berbagai macam daun. Aku benar-benae terkesima.
"Rictusempra!" Jisung mengucapkan mantra dan menganyunkan tongkat, tapi tidak muncul apa-apa, lantas Jisung menggaruk kepalanya bingung.
"Aneh, di film Harry Potter bisa kok, kenapa ini tidak bisa?" Jisung menggaruk kepalanya yang tak gatal.
"Pelafalanmu salah." Jawab Jungkook di depan dengan santai.
"Mantra Rictusempra merupakan mantra penggelitik, dengan lafalan rikta'sempra. Biar ku perjelas, “Rik-ta-sem-pra” cobalah."
"Rik-ta-sem-pra!" Jisung mengucapkan mantra dengan tertatih sambil mengayunkan tongkatnya, sebuah cahaya berwarna hijau melesat cepat entah kemana arah tujunya, tahu-tahu malah kena ke tupai yang sedang lewat lantas tupai itu terpelanting jauh.
"Hey, kau bilang mantra penggelitik, tapi kok tupainya tidak tertawa?" Tanya Jisung.
"Mana ku tahu." Jungkook melanjutkan jalannya.
"Rene, cobalah." Bujuk Jisung, tapi aku segera menggeleng.
Kami semakin memasuki hutan, semakim dalam. Hari juga sudah semakin gelap. Tapi kami sama sekali belum sampai-sampai ke dinding transparan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Adventure In The World Of The Witch
FantasyNamaku Bae Joohyun. Aku lebih sering di panggil Irene. Aku seorang remaja berumur 18 tahun. Aku tinggal di Skandinavia. Sebuah kota dengan populasi rendah. Namun semuanya baik-baik saja sebelum aku melewati sebuah dinding yang bersinar dan masuk...