Episode 3

24 6 0
                                    

  

🍎🌸🍎🌸🍎🌸🍎🌸

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🍎🌸🍎🌸🍎🌸🍎🌸


   Taehyung kembali mengayuh sepedanya. Aku yang duduk di belakangnya hanya menatap kiri-kanan sembari mendengus bosan, lantas menyandarkan kepalaku ke punggung Taehyung.

   "Bosan?" Tanya Taehyung memecah keheningan.

   "Hm." Dehem ku pendek. Taehyung terkekeh.

   "Menurutmu, apa yang Jungkook bilang itu nyata?" Taehyung memelankan sepedanya lantas berbelok.

   "Entahlah." Aku mendengus.

   "Menurutku, tidak." Aku mendongak.

   "Kenapa?" Tanyaku heran.

   "Jungkook itu, terlalu banyak berkhayal. Fantasinya terlalu tinggi. Kadang sesuatu yang tidak nyata, dia yakini nyata. Seperti monyet bertanduk, dia bilang dia pernah melihatnya di dalam hutan. Tapi menurutku, dia hanya berkhayal. Jadi aku iya kan saja." Aku tertawa di belakang mendengar penjelasan Taehyung tentang Jungkook. Benarkah Jungkook begitu? Wajah tampan, gigu kelinci, imut, lucu, rasa-rasanya tidak mungkin. Tapi, entahlah.

   "Kau tahu, Tae. Aku orangnya pemalu."

   "Aku tahu." Jawab Taehyung cepat, lantas mengayuh sepeda lebih cepat ketika jalanan mulai lurus.

   "Setiap aku bertemu dengan orang-orang, aku selalu merasa gugup—seperti seolah mereka menatapku dengan tatapan yang, menyeramkan. Jantungku juga sering berpacu dengan cepat, aku takut. Karena itu aku jarang keluar rumah." Jelasku lantas menarik nafas panjang. Kiri-kanan pohon pinus yang tumbuh menjulang tinggi dan subur.

   "Kau gadis paranoid." Taehyung terkikik.

   "Ya, kau benar." Aku mengiyakan ucapan Taehyung. Toh, memang benar aku suka paranoid sendiri.

   Hutan-hutan pohon pinus telah sirna, digantikan dengan rumah-ruamah dan toko-toko serta orang-orang yang berlalu lalang.

   "Bagaimana perasaanmu saat bersamaku?" Tanya Taehyung tiba-tiba, membuatku menggembungkan pipi dan mengerutkan alis mencoba berpikir deskripsi apa yang tepat dan dapat di pahami.

   "Seperti, pokoknya jantungku tidak berdetak tak terkendali, tidak merasa gugup, rileks-rileks saja. Terus, orang-orang juga tidak menatapku dengan tatapan mengerikan seperti biasa saat aku sendiri. Rasanya punya malaikat pelindung, rasanya sedikit pede." Aku mengangkat bahu ringan.

   "Selain paranoid, kau juga tidak pedean rupanya, rasa percaya dirimu kurang." Cetus Taehyung.

   "Hanya jika bersama orang yang tidak di kenal." Lanjutku.

   "Bagaimana perasaanmu tentang ku?" Tanya Taehyung tiba-tiba, membuatku mengerutkan alis.

   "Maksudmu?" Tanyaku bingung dengan raut wajah yang di tekuk.

Adventure In The World Of The WitchTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang