Episode 5

24 5 0
                                    

  

 ⚫❇⚫❇⚫❇⚫❇

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⚫❇⚫❇⚫❇⚫❇

   Taehyung membawaku bersembunyi di balik sebuah pohon yang besar dan lebar, bahkan sepeda kami saja lindung. Jantungku berdegup kencang, tubuhku tegang, kaku sekali untuk di gerakan, nafas ku tercekat seolah ada yang mencekik leherku.

   Srek srek srek

   "Hei, kalian kenapa lari. Aku butuh pertolongan kalian."

   Itu suara Jisoo, maksudku Jisoo gadungan, sama seperti dirumah ku. Ada Ibu–Ayah gadungan, sekarang ada Jisoo gadungan. Nanti siapakah lagi.

   Aku membelalakan mata, tentu saja.  Lipan berkaki banyak itu merayap tepat di samping kepalaku. Aku ingin berteriak tapi buru-buru Taehyung bungkam mulutku, dan...

   Syuut

   Crak!

   "Irene?" Seorang wanita bertubuh tegap membawa panah. Memanah ke arah lipan itu dan tepat mengenai tengah-tengah tubuh lipan. Ia juga memanggil namaku. Tapi aku sama sekali tidak kenal siapa dia.

   "Kau Irene kan?" Tanya kembali, membuatku menyiringit bingung. Dia siapa.

   "Irene-ah" Gadis itu memanggilku dengan aksen korea yang baik, ia tersenyum lantas mendekat.

   "Neo dangsin nugu-ya?" Akhirnya pertanyaan itu keluar juga dari mulutku.

   "Omaya, neo ijji nan? Nan, Seulgi imnida." Ucapnya kecewa sekaligus bingung.

   "Seulgi? Kang Seulgi?" Aku membelalakan mata tidak percaya.

   "Nde, Kang Seulgi imnida, wae-"

   "Chakkhaman!" Taehyung menyela. Aku melongo, wah? Taehyung bisa bahasa korea? Jinjja-yo?

   "Bisakah kita berbicara pakai bahasa biasa saja? Banyak yang tidak mengerti." Taehyung mendengus.

   "Sejak kapan kau bisa bahasa korea?" Tanyaku terheran-heran.

   "Kau masa tidak tahu. Margaku Kim, itukan nama korea, di sini mana ada yang pake marga-marga segala." Taehyung kembali mendengus kesal.

   "Jeon... Mereka juga dari korea?" Tanyaku.

   "Ya." Taehyung menjawab santai.

   "Kalian sedang apa disini?" Seulgi bertanya.

   "Mereka bersembunyi dari ku." Kami bertiga menoleh, Jisoo jadi-jadian tengah berada tepat di sebelah kami, menatap kami dengan wajah lelah dan bingung.

   Syuut!

   Crak!

   Seulgi memanah Jisoo jadi-jadian itu. Cahaya violet menyinari dan Jisoo jadi-jadian itu lenyap seketika.

Adventure In The World Of The WitchTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang