"Siapa Del? Pacar kamu? Sejak kapan kamu punya pacar?" sahut seorang pria paruh baya dari balik pintu. Iya, itu Rendi, papa Adel.
Adel mendengus, baru saja masuk rumah sudah di hadiahi pertanyaan konyol seperti ini.
"Bukan pa, dia cuman temen Adel. Gara-gara Adit tuh nggak jemput jemput Adel, jadinya Adel dianterin sama dia," ujarnya kesal.Rendi mengangguk mengerti. "Oh gitu. Loh emang si Adit kemana?"
Adel mengendikkan bahunya.
Dari arah tangga, seorang laki-laki yang masih memakai celana boxer dengan rambut yang acak-acakan khas orang baru bangun tidur berlari sambil ngos-ngosan.
"Adel, sori banget ya gue ketiduran, handphone gue juga lowbatt, lupa ngecas tadi," ujar Adit panik.
"Lo tau nggak sih, gagara nungguin lo gue sampe hampir kecelakaan tadi," misuh Adel.
Adit maupun Rendi membelalak bebarengan dengan Luna yang habis dari dapur.
"Apa?! Tapi kamu gapapa kan Del? Ada yang sakit?" Luna dengan segera mengahampiri Adel, dan mencari-cari jika ada luka di tubuh putrinya itu.
"Adel gapapa ma, untung aja tadi ada temen Adel yang nolongin."
"Syukurlah kamu gak kenapa napa," ujar Luna seraya memeluk Adel penuh kasih. Terlihat dari mata Luna, ia sangat sangat mengkhawatirkan Adel.
"Nih Es doger sama Cilok pesenan lo," Adel menyodorkan Es doger serta Cilok kepada Adit yang masih merutuki kesalahannya.
"Loh, jadi dibeliin?" tanya Adit.
"Yaudah kalo nggak mau gue makan nih,"
"Kita makan bareng aja yok," ajak Adit sambil mengacak pelan rambut Adel.
Luna dan Rendi yang melihat kelakuan kedua anaknya itu hanya menggeleng kepala.
***
"Apah?! Jadi tadi lo dianterin Kevin Del?" sahut Kaira dari balik telfon.
"Iya Kai, dia juga nolongin gue pas gue mo ketabrak motor tadi."
"Tapi lo nggak papa kan Del?"
"Gue nggak papa. Kan udah ditolongin sama Kevin. Andai aja lo liat kejadian tadi Kai, pasti lo bakal terharu. Pokonya ngalahin adegan drama korea yang biasa kita tonton,"
"Iya deh iya. Tapi bentar deh, lo kok bisa tau kalo dia Kevin, biasanya kan lo cuek banget tuh sama cowok, temen sekelas lo aja lo nggak kenal,"
Adel berdecak pelan. "Udah deh Kai, nggak usah ngingetin yang tadi, mood gue lagi bagus nih. Gue nggak mau ya mood gue turun gegara ngomongin si Yasa Yasa itu lagi, cowok sok kecakepan."
"Sebenernya Kai, gue tuh udah lama naksir sama Kevin sejak kelas 10""Lo naksir Kevin?! Anjayy." Terdengar gelak tawa dari Kaira.
"Emang kenapa kalo gue naksir?"
"Ya aneh aja gitu Del, cewek yang ansos kayak lo naksir badboy,"
Adel mendengus.
"Udah udah ah. Kai, lo udah ngerjain fisika belom? Gue males ngerjain sumpah,""Udah, kenapa? Mau nyontek? Udah hapal gue sama gelagat-gelagat lo itu,"
"Hehe... Gue nyontek ya Kai, plisss. Kasihanilah temanmu yang kecil dan tak berdaya ini. Nanti gue kasih pict nya Jimin deh,"

KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Admirer
Teen FictionCover by @prlstuvwxyz Yang aku tahu, aku selalu mengagumimu meski ku mengerti engkau tak akan pernah tahu akan keberadaanku, yang sangat kecil bagimu. -your secret admirer- Happy reading for all readers:)