2. What's Wrong?

4.9K 561 4
                                    

Jeffrey duduk seorang diri diatas rerumputan. Wajahnya terpapar sinar mentari pagi, menyebabkan kulit putihnya menjadi bersinar. Ia tak tahu ini tempat apa. Yang ia tahu pasti, ia merasakan kedamaian dalam dirinya. Tempat itu lebih tampak seperti lapangan luas, tetapi terdapat mainan anak-anak disana.

Jeffrey melihat seorang wanita tengah duduk seorang diri sambil menimang seorang bayi. Wanita tersebut membelakangi Jeffrey. Membuatnya tidak mengetahui dengan jelas siapa wanita tersebut. Lagipula, jaraknya duduk dengan wanita itu tidak bisa dikatakan dekat, tidak bisa juga dikatakan jauh.

Jeffrey kebingungan harus berbuat apa disini. Ntah apa urusannya berada disini. Ia tak bisa mengingat kejadian apa yang terjadi sebelumnya sehingga ia berada disini. Lelaki itu masih memperhatikan wanita yang tengah membelakanginya dengan seksama. Wanita itu berambut panjang, mengenakan dress berwarna merah mudah bergambar bunga mawar.

"Astaga, Ciara." Setelah beberapa waktu berlalu barulah Jeffrey menyadari siapa wanita yang tengah duduk disana sambil menggendong bayi. "Ciara," Jaehyun memanggil wanita tersebut yang ia yakini sebagai Ciara, kekasihnya dulu. Mungkin sampai saat ini ia masih menganggap Ciara sebagai kekasihnya.

"Ciara, ini aku, Jeffrey." Jeffrey berdiri dari duduknya dan menaikkan volume suaranya. "Ciara, aku mohon berbaliklah. Aku butuh penjelasanmu. Aku ingin tahu alasanmu pergi meninggalkanku tiba-tiba." Jeffrey sudah menangis sambil berjalan mendekati tempat wanita itu.

Ntah sudah berapa lama Jeffrey berjalan, rasanya justru jarak antara dirinya dan Ciara semakin menjauh. Semakin ia mendekat, jarak mereka semakin menjauh. Hal tersebut membuat Jeffrey frustasi. Sebab Ciara juga seperti tidak mendengar suaranya saat memanggil tadi.

Jeffrey tak mau menyerah. Ia masih terus berjalan menuju Ciara yang kini lama kelamaan menghilang. Lelaki tersebut seperti ditarik kembali untuk duduk ditempatnya semula. Kali ini sudah tidak ada Ciara bersama bayi yang duduk diayunan. Melainkan seorang gadis kecil yang tengah duduk sambil menggenggam bunga mawar disela jemari mungilnya.

"Siapa gadis kecil itu?" Jeffrey bergumam. Gadis kecil itu terlihat tidak asing baginya. Walaupun dirinya tidak bisa melihat dengan jelas rupa gadis itu, ia tahu bahwa gadis itu memiliki lesung pipi. Bentuknya sangat mirip dengan lesung pipinya. Jeffrey benar-benar tidak mengerti apa maksud dari semua ini.

"Jeffrey, maafkan ibu, nak. Maafkan ibu karena membuatmu menjadi begini. Apapun yang terjadi nanti, ibu benar-benar hanya ingin yang terbaik untukmu. Tolong jangan salahkan ibu. Walaupun ibu tahu apa yang sudah ibu lakukan sangat keterlaluan." Nyonya Juana menangis dihadapan putranya.

"Apa maksud ibu? Aku tidak mengerti. Ibu berbuat salah padaku? Ibu berbuat salah apa?" Jeffrey mengerutkan keningnya bingung. "Ibu tidak pernah berbuat salah padaku. Jadi, aku mohon jangan meminta maaf." Ibunya menangis semakin kencang.

Jeffrey kembali memperhatikan gadis kecil tadi yang kini tengah sibuk menanam bunga mawar merah. Bunga mawar yang tadi ia genggam masih utuh berada di sela rok berwarna putih yang ia kenakan. Gadis kecil itu duduk ditanah. Mengakibatkan dress dan jemarinya menjadi kotor.

"Jeffrey," Jeffrey menengokan wajahnya, setelah mendengar seseorang memanggil dirinya. Ia melihat seorang wanita cantik dengan rambut panjang bergelombang dan mengenakan rok berwarna merah maroon. "Ciara," Jeffrey membulatkan kedua matanya. Dipeluknya secara tiba-tiba wanita yang berada dihadapannya.

"Astaga, kau memelukku terlalu erat." Wanita itu balik memeluk Jeffrey. "Aku merindukanmu. Sangat-sangat merindukanmu." Ciara tersenyum. "Aku juga dan putri kita juga merindukanmu." Jeffrey melepaskan pelukannya.

"Putri kita? Apa maksudmu dengan mengatakan putri kita?" Jeffrey semakin tak mengerti. Ciara memandang gadis kecil tadi sambil tersenyum. "Dia putrimu, Jeff. Aku tahu ini terlalu membingungkan. Tapi, dia memang putrimu. Aku bisa memastikan itu."

La Vie en RoseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang