T H R E E

6.1K 437 27
                                    

Clara, memilih untuk bekerja sambilan karena ia harus mengembalikan semua uang pinjaman milik Calvin. Ya, ayahnya memang seorang direktur utama, tetapi beberapa bulan yang lalu, ayahnya mengalami kebangkrutan. Tetapi untung saja Calvin dengan senang hati membantu semua nya. Namun, dibalik semua itu Clara mendengar bahwa mereka berdua melakukan sebuah perjanjian yang sedikit konyol. Ya, Calvin meminta dirinya untuk menjadi seorang istri bagi putra tunggalnya, Andrew. Ayah nya pun hanya bisa menyetujui hal tersebut. Maka dari itu, Clara memilih untuk bekerja sambilan. Ia sangat ingin jika perjodohan ini tidak diteruskan. Clara memang tidak suka jika perasaan nya dipaksa, seperti sekarang ini.

"Kau sudah pulang?" tanya Candra, kakak laki-laki dari Clara. Saat ini ia masih mengenyam pendidikan di perkuliahan. Tetapi sebentar lagi ia akan memiliki sebuah gelar.

"Iya." jawab Clara lesu.

Candra lantas menghampiri nya. "Ada apa? Aku melihat bahwa belakangan ini kau selalu nampak lesu."

Clara lantas bangkit berdiri seraya berjalan menuju ke arah kamar nya.

Candra yang hanya bisa menatap kepergian sang adik, saat ini merasakan bahwa Clara tengah menyimpan sesuatu.

"Aku harus menyelidikinya." gumam Candra.

Ia merasa sangat penasaran dengan Clara karena selama beberapa bulan yang lalu, ia selalu saja mendapati gadis itu pulang di larut malam. Clara memang selalu meminta izin kepada nya, ia beralasan bahwa terdapat tugas yang harus diselesaikan dengan anggota kelompok nya. Tetapi apakah semua itu benar adanya?

Clara yang tengah berbaring di atas tempat tidur nya hanya bisa sibuk dengan pemikiran nya sendiri. Ia masih memikirkan sesuatu mengenai kotak pengaman yang ia lihat di dalam mobil tadi.

"Apakah Andrew hanya menyimpan nya saja? Atau ia akan menggunakan nya dengan seorang wanita?" gumam Clara seorang diri. Ia pun hanya bisa menghela napas panjang. Setelah itu, Clara bangkit berdiri seraya berjalan menuju ke arah kamar mandi.

Tanpa ia sadari, sejak tadi Candra tengah berdiri di ambang pintu kamar Clara yang sedikit terbuka. Ia telah mendengar sedikit keluh kesah yang dilontarkan oleh sang adik. Seketika ia pun menahan emosi nya dalam-dalam.

"Andrew akan dijodohkan dengan Clara, tetapi mengapa ia memiliki sebuah kotak pengaman di dalam mobil nya?" gumam Candra yang terdengar sedikit kesal seraya merogoh saku celana nya untuk mengambil ponsel milik nya. Ya, ia akan menghubungi seseorang.

***

Andrew telah selesai menggunakan pakaian nya kembali. Ia pun mengambil kunci mobil milik nya yang berada di atas meja.

"Sayang, apakah kau tidak berniat untuk menginap disini?" tanya Carla seraya menggunakan selimut untuk menutupi tubuh polos nya.

"Mungkin lain kali. Besok aku akan menjemputmu di apartemen." jawab Andrew seraya mencium kening Carla sekilas.

Carla lantas tersenyum senang. "Janji?"

"Janji. Baiklah, aku pergi dulu." jawab Andrew seraya berjalan menuju keluar kamar tersebut.

Carla lantas tersenyum senang seraya kembali memejamkan kedua matanya.

Saat ini pukul 2 pagi. Andrew berencana untuk kembali ke rumah karena permintaan dari dirinya sendiri. Entahlah, ia juga tidak mengerti akan hal tersebut. Biasanya, Andrew lebih memilih untuk menginap disini setelah selesai bercinta dengan Carla. Tetapi tidak untuk hari ini.

"Sudahlah, mungkin hanya firasat ku saja." gumam Andrew seraya mengemudikan mobil nya dengan kecepatan penuh. Sekilas ia melihat mobil milik Alex. Andrew yakin bahwa pria itu masih berada di dalam club tersebut. Seketika ia pun tersenyum penuh arti.

Wonder Bridge Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang