。t ı g a ˚

1.8K 261 6
                                    

Matahari hari ini terlihat sangat dekat, sampai-sampai suhu di sini meningkat drastis dari kemarin. Aku mengelap sisa keringat yang terus meluncur.

Ekor mataku melirik [Name], gadis itu kenapa ia tidak merasakan panas? Atau memang ia sudah tahan seperti ini?

"[Name]-cchi."

"Ada apa Ryouta?" dia menatapku dengan kedua bola mata [e/c]nya, aku hanya terkekeh, setelah aku terkekeh sepertinya dia semakin bingung.

"Apa kau tidak merasakan panas?" tanyaku.

Dia bergeming dan menatapku tidak percaya, sedangkan aku balik menatapnya dengan penuh tanda tanya. [Name] menghela napasnya--berusaha sabar denganku. Mungkin.

"Ryouta," aku terpanggil.

"Kau berada di sebelah yang terkena sinar matahari, sedangkan aku tidak." jawabnya dengan datar, jika kubandingkan dengan Kuroko-cchi dia jadi saingan yang tepat. Karena aku jarang melihatnya tersenyum, tapi aku tahu dia bahagia.

Dan ngomong-ngomong, dia benar tentang itu. Kita berada di taman kota, [Name] berada di bawah pohon, sedangkan aku berada jauh dengan pohon.

Setelah aku membelikan [Name] es krim aku duduk di tempatku sekarang, jadi begitulah, aku mengeluhkan panas matahari yang menyengat. Padahal aku yang mendatanginya sendiri.

Kulirik [Name], ia sedang tertawa kecil melihatku yang seperti orang bodoh. Netraku menatap lekat dirinya, padahal dia sangat cantik jika tertawa. Tiba-tiba dia berhenti tertawa dan menutup wajahnya.

Aku mengerutkan kening bingung.

"[Name]-cchi? Kau kenapa -ssu?" tanyaku padanya.

"Aku malu." jawab [Name] lirih di balik kedua tangannya itu.

"Kenapa malu?" tanganku menghampirinya dan memegang pundaknya--sekarang aku di depannya tepat, sambil melihatnya khawatir. Aku tidak tahu kenapa sifat [Name] ini sangatlah random.

Oh aku baru ingat. Ini pasti karena temannya. Mereka yang menularkan ini padanya!

"Kata teman-temanku, jika aku tertawa itu sangat menakutkan." tuturnya jujur.

Layaknya tersambar petir di siang bolong aku terdiam seperti patung, akhirnya aku mengangkat kedua sudut bibir--membentuk sebuah senyuman ala Akashi-cchi.

Untuk kalian bertiga. Tidak akan kulepas.

Kudoakan husbu kalian ditenggelamkan di dasar curang.

[Name] | Kise RyoutaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang