。t u j u h ˚

966 188 0
                                    

Adakalanya [Name] sangatlah manja kepadaku. Seperti sekarang ini.

Dia bersandar di pundakku sambil memejamkan kelopak matanya--menutup [e/c] indah itu. Sepertinya [Name] sangat kelelahan karena festival--dia termasuk staff yang bertugas mengurus festival.

Untunglah festival sekolah berjalan dengan baik, ada kebanggaan di dalam dirinya saat festival berjalan. Dia terus saja menatap stand-stand makanan dengan tatapan berbinar layaknya anak kecil, aku tertawa pada saat itu.

Sebagai hadiah karena sudah mengatur festival dengan baik, aku memberinya kalung--yang sekarang tengah ia pakai, karena kusuruh.

Siang mulai berganti sore, aku menatap langit yang mulai ditutupi oleh warna jingga. Hawa di sekitarku mulai dingin, jersey biru-putih ini kulepaskan dan kupasang ke tubuh [Name]. Aku tadi berlatih sebentar ke gedung olahraga.

Jariku menusuk pipi kenyal [Name], gadis itu bahkan tidak merasa terusik karenaku. Aku malah masih asik menusuk pipinya ini.

"[Name]-cchi, bangun -ssu."

"[Name]-cchi."

Dia mulai membuka mata, iris berwarna [e/c] menampakkan diri.

"Ryouta? Gendong aku." pintanya dengan suara khas orang bangun tidur. Aku hanya menelan ludah, kenapa dia harus seimut ini jika bangun tidur?

"Baiklah." menghela napas, siapa juga yang tidak mau menuruti gadis seperti ini?

Kumenggendongnya, ini sedikit lebih berat dari yang kemarin, tapi masih dalam kategori ringan. Pundakku terasa berat, ekor mataku melirik, melihatnya. Ternyata kepala [Name] ia tumpukan ke pundak kiriku.

Pantas saja berat.

Tanpa sadar aku mengulas senyum. Dasar.

Kenapa dia memaksakan diri ikut ambil bagian dari festival, sedangkan dia saja tubuhnya mudah lelah.

Oh, dia juga sudah merepotkanku dengan meminta gendong. Kupikir tidak apa-apa, lagipula aku juga senang ketika melihat kau senang [Name].

[Name] | Kise RyoutaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang