。s e m b ı l a n ˚

1K 175 1
                                    

Kencan pertamaku dengan [Name] bukanlah satu hal yang mulus, awalnya memang berjalan lancar. Namun, saat kita tiba di mall semuanya langsung kacau.

Ada seorang penggemarku yang meneriaki namaku, dan itu memicu keributan akhirnya aku dan juga [Name] kabur dengan dikejar oleh sekumpulan para penggemar yang liar.

Sampai akhirnya kita bersembunyi di sebuah cafe. Untunglah Dewi Fortuna memihak kita berdua, kita berhasil bebas dari penggemar yang seperti kera itu.

Namun, tanpa penggemar juga aku tidak bisa terkenal juga, yang terpenting jangan ganggu waktuku dengan [Name] karena ini adalah kencan pertama yang sangat penting bagi keberlangsungan hubungan kita berdua.

Aku menghela napas sambil menyeka keringat, kulirik [Name] melalui ekor mataku, sepertinya ia sudah kelelahan.

"Maafkan aku [Name]-cchi, tadi itu gawat -ssu." ujarku padanya. Dia masih sibuk mengontrol napasnya yang tersenggal-senggal. Dia hanya mengangguk paham.

Sebagai gantinya aku mentraktirnya di cafe tersebut.

Aku juga membelikannya sebuah boneka beruang berwarna cokelat dengan tulisan i love you. Kupikir saat aku lewat di toko mainan, netra [Name] menatap ke arah boneka itu. Tanpa pikir panjang aku langsung membelinya.

Sebenarnya [Name] menatap buku yang ada di samping bonekanya, tapi malah yang dibeli olehku bonekanya. Untung saja dia mau dan senang menerimanya.

Kepikir kencan pertama kita itu, sangat kacau. Namun, aku tetap senang.

Terima kasih [Name].

[Name] | Kise RyoutaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang