。s e p u l u h ˚

1.2K 178 3
                                    

Aku menutup buku masa-masa kasmaranku bersama [Name].

Menutup mulutku tidak percaya, dan juga aku sangat ingin tertawa karena tulisanku di buku ini.

"Pfft--."

"Papa!"

Suara anak kecil masuk ke indra pendengaranku, aku menutup buku tersebut dan memasukkannya ke laci lemari.

"Iya, ada apa?" aku keluar dari kamar menuju anak kecil yang tadi memanggilku, bau harum dari masakan ini sibuk memanjakan indra penciuman.

"Lihat! Lihat! Mama membuatkan kita makanan yang banyak!" seru anak laki-laki itu dengan semangat. Aku tersenyum simpul dan mengacak surainya yang sewarna dengan rambutku itu.

"Ryu--oh Ryouta selamat pagi." gadis itu berbalik menghadapku dan tersenyum.

"Selamat pagi juga [Name]." jawabku.

"Ryu, sebaiknya kau mencuci tanganmu dulu ya." ujar [Name] lembut. Ryu hanya mengangguk antusias, irisnya sama dengan milik [Name] sedangkan surainya sama denganku.

Aku mendekati [Name] dan memeluknya dari belakang, dia tersentak kecil.

"Apa kau tidak memberikan hadiah selamat pagi padaku?" bisikku tepat di telinganya. Ia memukulku dengan menggunakan sikutnya.

"Ryouta. Ini. Masih. Pagi." aku menelan ludah, sepertinya aku baru saja membangunkan iblis yang sebulan ini tidak muncul. Akhirnya aku berbalik dan duduk di ruang makan sambil menatap punggungnya yang sibuk menyiapkan sarapan.

"Terima kasih [Name]" tuturku liirh.

END

[Name] | Kise RyoutaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang