Natasya dan Song terkejut melihat bulatan cahaya yang sama,tanpa pikir panjang mereka langsung lari kearah sebaliknya untuk menghindari cahaya tersebut.tapi,saat mereka ingin menjauh mereka sudah tersedot terlebih dulu kedalam bulatan cahaya tersebut.
Sialan---batin mereka
Mereka terjatuh dari atas langit dan terdampar di hutan yang sama.Song meringis kesakitan begitu juga gadis kecil yang berada disampingnya.
"Akh!punggung gw,,,sakit.sialan emang tuh ruang waktu"protes Song yang sedari tadi memegang punggung belakangnya.
"Akh,dikata lu doank yang sakit"celetuk Natasya.
Mereka baru saja berdiri dari tempatnya,tapi sudah ada yang datang menghampiri mereka.
"Tuan putri,kenapa anda bersama pelayan ditempat sepi seperti ini?"ujar seseorang yang menggunakan baju zaman dinasti korea.
Tuan putri katanya--batin mereka bersamaan.
Natasya langsung membersihkan hanboknya yang kotor.terlihat sekali dimuka Natasya bahwa dia sangat gugup yang membuat Song angkat bicara.
"Maaf tuan,nona ingin berjalan-jalan pagi tadi lalu kami bersembunyi lantaran ada musuh didekat sini"dustanya pada seseorang yang terlihat seperti jenderal.
"Musuh?dari mana?"tanyanya dengan Nada mengintimidasi.
"Dari arah thaseon ya dari sana"ujar Song pada sang Jenderal dengan nada gugup.
Gadis itu hanya bisa mencerna apa yang mereka katakan.dia hanya mendengar perdebatan antara pelayan dan jenderal.
Berisik sialan---batinnya geram.
"Stop!kalo kalian mau bertengkar lebih baik tinggalkan aku atau aku yang pergi dari sini!"protes Natasya karna kebisingan yang mereka buat.2lelaki gagah itu terdiam mendengar amarah dari Natasya sang putri dari Dewi meksiko.
"Maaf Nona aku tidak bermaksud membuatmu tidak nyaman"tutur sang jenderal dengan membungkukkan badannya 90°.Song yang melihatnya harus merasa mengikutinya lantaran dia tau bahwa dia harus mendrama didunia lain ini.
Natasya bingung harus berbuat apa,sampai dia sulit menelan ludahnya sendiri dengan gugup dia menjawab tuturan sang jenderal yang sedari tadi membungkukkan badan dengan Song,"berdirilah,beritahu aku kita akan kemana?".
Sang jenderal kembali diposisinya dengan tersenyum manis pada Natasya,"Nona mari ikut saya,sebenarnya saya ingin anda kerumah pengobatan,karna yang saya dengar anda kehilangan ingatan Anda setelah bertahun-tahun berkelana".
"Aku?kehilangan ingatan?bagaimana bisa?"ucap Natasya dengan bingung sambil menunjuk dirinya sendiri.
"Iy,kemarin kau seperti tidak mengenal sang Dewi,kau tau dia itu adalah ibumu"ujar sang jenderal dengan semangat.
Dia bicara formal pada Natasya?sebenarnya pria ini siapa sih---batin Song.
"Maaf Tuan saya tidak tau apa posisi tuan tapi anda telah tidak sopan pada sang putri,anda bicara padanya secara formal"tutur Song yang menundukkan kepala lalu menatap sang jenderal.
"UPS,maaf sudah terbiasa dari kecil habisnya"jawabnya dengan senyum tipis.
Natasya hanya terdiam mencerna apa yang dibicarakan sang jenderal.pengobatan?lupa ingatan?Dewi?kerajaan?apa maksud dari semua ini?.gadis ini terus mengulang kata kata itu didalam pikirannya.
"Nona~Nona ayo kita pergi ini sudah siang sebaiknya kita bergegas agar tidak kepanasan saat diperjalanan dan kau—kau harus jalan tepat disamping kuda sang putri"ucapnya sambil tersenyum remeh pada Song.Song yang sudah sangat geram hanya bisa sabar menghadapi makhluk yang dia sebut sialan.
KAMU SEDANG MEMBACA
RUANG WAKTU |√JennYo√|
ФэнтезиSONG adalah seorang teman yang berjanji pada kakaknya Natasya untuk menjaganya karna beberapa tahun ini adiknya sering menghilang entah kemana. Tapi,saat Song ingin menjaganya dia terlibat urusan Natasya yaitu Ruang waktu.mereka masuk pintu Ruang wa...