"Hargai tangan yang mengetik".
.
.
.Saat ini mereka tengah bersembunyi digudang, mereka sangat takut sekarang terutama hyungdeul, mereka sangat melindungi Jungkook.
Drtt... Drtt..
Tiba-tiba ponsel jin bergetar dan terpampang jelas nama kim ahjussi disana. Jin menelan saliva nya kasar. Ia bingung dan juga takut. "Bagaimana angkat atau tidak?". Tanya Jin. "Angkat saja dan kau berbohong sepintar mu saja". Ucap Namjoon.
Jin pun mengangguk dan menjawab panggilan tersebut jujur ia takut sekarang.
"Jin! Kau dimana!? Bukalah pintu rumah!"
"A-aku tidak dirumah, adik-adikku juga tidak dirumah kami sedang dibusan"
"Tapi, mobilmu terparkir di garasi"
"Aku menggunakan mobil eomma dan appa".
"Ah baiklah kalau begitu lain kali aku akan kesini".
"Baiklah"
Tutt... Tutt..
Jin menoleh ke arah saudaranya dan mengisyaratkan kepada mereka bahwa situasi sudah kembali aman dan ia juga menyuruh mereka untuk untuk keluar satu persatu. Namjoon lah yang duluan keluar dan ia mengintip dari jendela memastikan Kim ahjussi sudah pergi dari perkarangan rumah mereka.
"Hufftt... Semuanya kita sudah aman sekarang".
"Hyung, kenapa ahjussi jahat itu kembali lagi?". Tanya Taehyung. "Entahlah, mungkin ia ingin merebut Jungkook dari kita". Jawab Yoongi. "Ia ingin menjual Jungkook ke—"
Saat Jin mulai berbicara tiba-tiba Jungkook merintih karena kesakitan. "Akh, H-hyung—". Jungkook tak sempat melanjutkan kalimatnya karena ia sudah tak sadarkan diri. "Kookie! Kookie!? Buka mata mu!". Ucap Namjoon khawatir.
Jungkook tidak membuka matanya. Mereka ingin membawa nya kerumah sakit, tapi keadaan tidak memungkinkan. Mereka takut, mereka takut sang adik diambil oleh orang jahat.
"Bawa kekamarnya, biar aku yang memeriksanya". Suruh Jin dan dibalas angguk oleh mereka.
Sekarang Jungkook sudah ditangani oleh Jin. Ia mempunyai gelar sarjana kedokteran, makanya ia bisa menangani hal seperti ini tapi jika sudah yang terlalu berat ia memutuskan untuk kedokter saja.
Ia sudah mengobati Jungkook, karena tiba-tiba tadi dari hidung si bungsu keluar darah. Jungkook menatap sedih adiknya itu. "Hyung tak tahu apa yang kau rasakan sekarang, tapi kau adalah orang yang kuat. Hyung, tak akan memberikanmu kepada orang jahat itu". Ucap Jin.
Hoseok memasuki kamar Jungkook dengan air minum ditangannya. "Nih Hyung, minumlah...". Ucap Hoseok seraya memberikan Jin minum. Jin pun menerimanya dengan senyuman diwajahnya.
"Hoseok, panggil mereka untuk berkumpul disini sekarang".
Hoseok mengangguk dan berjalan keluar untuk memanggil saudaranya yang lain. Tak lama, ia kembali dengan yang lain. Mereka pun mengambil posisi duduk yang pas untuk mendengar penuturan Jin.
"Ada apa hyung?". Jimin membuka suara.
"Jadi, aku ingin kita pindah rumah. Aku tahu, rumah ini memiliki banyak kenangan bersama Appa dan Eomma akan tetapi demi kenyamanan hidup, aku meminta persetujuan dari kalian kalau kita akan pindah besok".
KAMU SEDANG MEMBACA
Amnesia [Jjk]
Fanfic𝙅𝙚𝙤𝙣 𝙅𝙪𝙣𝙜𝙠𝙤𝙤𝙠, namja bergigi kelinci yang harus menerima takdir yang berat dikarena ia harus menghadapi sebuah kecelakaan yang merenggut ingatannya dan lebih parahnya lagi, ia harus menerima kenyataan kalau orang tua nya ikut dalam kecel...