"Hargai tangan yang mengetik".
.
.
."Nugu?"
Amnesia
Para hyungdeul tengah sibuk mencari keberadaan si bungsu. Mereka sangat khawatir, bagaimana pun jungkook tak tau jalan pulang.
"Hyung! Aku sudah keliling namun tak ada". Ucap jimin. " carilah yang benar, gunakan kacamatamu agar lebih jelas". Ucap jin.
"Hyung -"
"Cepat cari, atau aku saja yang mencari". Ucap jin. "Ne, tapi jangan memaksakan dirimu hyung". Ucap Taehyung.
"Kalian ini bagaimana sih! Kaliankan tau kookie terkena amnesia! Bagaimana jika dia tak kembali? Apa kalian tak menyayangi nya?". Ucap jin frustasi.
"Hyung tenangkan dirimu, kami sangat menyayangi nya, kami akan mencarinya tapi kita juga butuh istirahat hyung, lebih baik kita istirahat dulu nanti kita lanjut cari". Ucap jimin.
"Ne, kalian benar... Baiklah kajja kita pulang dan makan". Ucap jin.
###
"Jungkook, kau jeon jungkook kan?". Tanya seseorang yang menepuk bahu jungkook. "Jeon jungkook siapa?". Tanya jungkook.
"Kau. Kau kenapa? Apa kau masih mengenalku?". Tanya nya.
"Aniya, memangnya siapa kau?". Tanya jungkook. "Aku Bam Bam teman sebangku mu disekolah". Ucap Bam Bam.
"Bam Bam? Teman sebangku?". Tanya jungkook tak mengerti. "Sudah lupakan saja, kenapa kau disini? Bukankah kau sedang sakit? Kenapa tak dirumah?". Tanya Bam Bam.
"A-aku lupa dimana rumah ku". Ucap jungkook. Untung saja Bam Bam sahabatnya disekolah jadi ia tahu rumah jungkook dimana.
"Baiklah aku akan antarkanmu". Ucap Bam Bam. "Eh! Tunggu, aku tak mengenalmu". Ucap jungkook.
"Apa apaan kau ini!, aku sahabat mu dari kecil... Ada apa denganmu?". Tanya Bam Bam.
"Sahabat? Siapa?". Tanya jungkook. "Ah, ayo aku antar pulang, aku akan bertanya kepada hyung mu saja". Ucap Bam Bam lalu mengantarkan jungkook pulang.
###
Di sebuah rumah mewah, para hyung tengah berkumpul diruang tengah.
"Aku bodoh!". Ucap jin. "Hyung! Kau tak boleh berbicara seperti itu". Ucap Jimin.
"Tapi, memang aku ini bodoh... Aku telah membiarkan adikku sendiri tersesat diluar sana". Ucap jin.
"Hyung, jangan berbicara seperti itu! Ini adalah kecerobohan". Ucap Taehyung.
Ting tong
Bel berbunyi, menandakan seseorang datang.
"Biar aku yang buka". Ucap jimin lalu berjalan kearah pintu.
Ceklek
"Annyeong". Sapa Bam Bam. "Ne, masuklah". Suruh jimin.
Lalu matanya bertemu dengan mata namja yang berdiri dibelakang Bam Bam.
"Kookie? Kookie! Kau dari mana saja?". Tanya Jimin sambil memeluk adiknya itu.
"Dia Berada di taman dekat sungai han". Ucap Bam Bam. "Oh, eh! Bagaimana kookie bisa bersamamu?". Tanya jimin.
"Hyung, sebaiknya kita berbicara sambil duduk". Ucap Bam Bam. "Ah! Ne, aku lupa... Silahkan masuk". Ucap Jimin.
Bam Bam pun masuk kedalam rumah mewah tersebut.
"Kookie lebih baik kau mengganti pakaian mu". Suruh jimin lalu dibalas anggukkan oleh jungkook.
Jungkook berjalan kearah kamarnya, sebelum itu ia harus melewati ruang tengah. di ruang tengah hyung yang lain tengah duduk, sontak terkejut karena kehadiran jungkook
"Kookie". Ucap jin. Lalu memeluk adiknya itu. "Maafkan aku, aku hyung yang jahat". Ucap jin. "Jahat? Kau tak jahat". Ucap jungkook.
"Hikss.. Kookie, jangan pergi lagi nde?". Ucap Jin. "Nde hyung, mianhae aku membuatmu menangis". Ucap Jungkook.
"Aniyo, kau tidak salah". Ucap Jin.
"Kookie, bagaimana bisa kau bertemu dengan namja itu?". Tanya Jimin yang datang dari arah pintu utama.
"Namja yang mana hyung?". Tanya Jungkook. "Yang bersamamu tadi". Ucap Jimin.
"Oh, kalau tidak salah.... Akhh, dia itu akhh". Ucap Jungkook terpotong karena kepalanya sakit, ia terlalu memaksakan mengingat kejadiaan yang tadi.
"Kookie! Gwenchana?". Tanya Jin. "Jangan terlalu memaksakan dirimu untuk mengingat kookie, lebih baik kau minum obat". Ucap Jin dan dibalas angguk oleh Jungkook.
Jungkook berjalan ke kamar nya, hyungdeul tengah duduk diruang tengah dengan ekspresi yang sulit ditebak.
"Hyung, apakah namja itu akan berulah lagi?". Tanya jimin.
"Aku tidak tau jimin, aku takut sekarang". Jawab Jin. "Seperti kita tak punya jalan keluar yang lain, selain lari dari negara ini". Ucap Taehyung.
"Tapi tae, bagaimana dengan perusahaan?". Tanya Jin. "Dalam situasi seperti ini kau masih memikirkan perusahaan? Kita sedang diposisi yang mencekam. Nyawa kookie dapat terancam hyung". Ucap Namjoon.
"Tapi, k-"
"Nyawaku terancam? Karena apa hyung?". Tanya Jungkook yang sudah berdiri diantara mereka 5 menit yang lalu.
"K-kookie? Oh, nyawamu? Kau salah dengar". Ucap jimin.
"Tidak hyung, aku mendengar jelas kalian menyebut namaku". Ucap Jungkook.
"Ka-"
Ting tong
"Biar aku yang membukanya". Ucap Hoseok.
Hoseok berjalan kearah pintu utama. Sebelumnya ia mengintip dari jendela. Betapa terkejutnya saat melihat seseorang yang mereka takut takuti selama ini datang.
Dengan cepat hoseok berlari ke saudaranya.
"K-kim ahjussi datang"
"Apa!??"
"Cepat bersembunyi!"
TBC
Hy yorobun^^
Akhirnya bisa up book ini. Pendek ya? Nanti deh dipanjangin :"Don't forget to voment and follow
Sider? I see u
Typo? Manusiawi!
©dutashampo_
KAMU SEDANG MEMBACA
Amnesia [Jjk]
Fanfiction𝙅𝙚𝙤𝙣 𝙅𝙪𝙣𝙜𝙠𝙤𝙤𝙠, namja bergigi kelinci yang harus menerima takdir yang berat dikarena ia harus menghadapi sebuah kecelakaan yang merenggut ingatannya dan lebih parahnya lagi, ia harus menerima kenyataan kalau orang tua nya ikut dalam kecel...