Bagian 7

1.1K 141 4
                                    



~Tarik napas dalam dalam

sampai kedua sisi dadamu terasa kaku, lalu hembuskan

Sampai mulai terasa sedikit sakit

Sampai kamu merasa seperti tidak ada yang tersisa dalam dirimu.

~Tidak apa apa jika napasmu pendek

Tidak ada yang menyalahkanmu

Kamu dapat membuat kesalahan sewaktu waktu

Orang lain melakukannya juga

Jika aku memberi tahumu itu tak apa

Aku tahu bahwa itu hanya kata kata.

~Ketika seseorang menghela napas

Bagaimanapun aku bisa mengerti

Menarik napas dalam dalam seperti napasmu

Walaupun aku tidak akan mampu memahami kedalamannya, tidak apa

Aku akan merangkulmu.

~Meskipun helaan napasmu mungkin tampak muram bagi orang lain

Aku mengetahuinya

Harimu begitu sulit sehingga berat bagimu menghembuskan desahan kecil

Jangan memikirkan hal lain

Tarik napas dalam dalam dan hembuskan napas apa adanya dirimu.

~Terima kasih banyak untuk kerja kerasmu.

[Kutipan : Lee Hi~Breath]
[Di Tulis oleh Mendiang Kim Jonghyun SHINE]





[Send My Voice To Heaven]




    Hujan yang masih mengguyur Seoul meski telah lewat tengah hari, bahkan tidak ada tanda tanda bahwa hujan akan segera mereda. Jeon Jungkook, setelah menerobos hujan yang semakin deras pada akhirnya dia menapakkan kakinya di Rumah Sakit Hankuk Medical Center, dan dengan sejuta keramahannya dia mengumbar senyum kepada setiap petugas Rumah Sakit yang sudah terlihat akrab dengannya.

    "Eoh! Tuan Jeon, anda sudah datang?" Tanya salah satu Perawat yang berpapasan dengan Jungkook.

    "Ah... Ne, apa Dokter Chae Hyungwon sedang sibuk?" Ujar Jungkook yang balik bertanya tanpa menghentikan langkahnya dan hanya sedikit memperlambatnya.

    "Aniyo... Dia berada di ruangannya sekarang."

    "Kalau begitu aku akan pergi ke lantai dua puluh, jaga dirimu baik baik."

    Jungkook membungkukkan sedikit badannya dan kembali melanjutkan langkahnya seperti sebelumnya, dia memasuki lift dan berdiri tepat menghadap pintu lift yang segera tertutup setelah ia sempat menekan beberapa tombol di sisi pintu. Dia kemudian merogoh ponselnya dan mengotak-atiknya sekilas sebelum akhinya mendekatkannya ke telinga.

    "Eoh! Hyungwon Hyeong... Wasseo..."

    "..."

    "Aku sedang menuju lantai 20 sekarang."

    "..."

    "Ahh... Aniya, aniya... Aku akan mampir ke tempatmu nanti."

    "....."

Send My Voice To HeavenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang