~Prolog~

523 126 98
                                    

Seorang gadis berjalan seorang diri memasuki sebuah tempat. Di tangannya terdapat bunga dan air mawar. Dia berjalan menuju tempat yang jarang sekali ia kunjungi. Sesampainya di tempat tujuan, dia pun berhenti dan berjongkok.

Gadis itu mulai menaburkan bunga dan menyiramnya dengan air mawar yang dia bawa tadi.

"Pa, Ma... Aku kangen... ",ucap gadis itu sambil mengeluarkan air mata.

"Aku kangen sama kalian",lanjut gadis itu.

"Kangen masakan Mama, dianterin ke sekolah sama Papa, aku kangen itu semua",ucap gadis itu sambil menangis.

"Kok aku jadi cengeng begini sih. Aku kan anak yang tangguh, gak boleh cengeng lagi, ya gak Pa, Ma? ", tanya gadis itu kepada orang tuanya.

Tetapi, kedua orang tuanya hanya diam, tidak menjawab pertanyaan anak gadisnya. Gadis itu kembali menangis, sambil menatapi batu nisan yang bertuliskan nama kedua orang tuanya.

Muhammad Al-Fathur
Bin
Muhammad Rizqi

Dan

Olivia Rhadina
Binti
Teuku Malik

Disebelah kanannya terdapat makam Ayahnya, dan disebelah kirinya terdapat makam Ibunya. Mereka meninggal dunia karena kecelakaan akibat sebuah truk yang melaju dengan cepat.

Saat itu, mereka ingin pergi ke sebuah taman yang letaknya agak jauh dari rumah mereka.

~Flashback On~

Sebuah keluarga kecil yang sangat bahagia ingin pergi ke sebuah taman dengan menggunakan mobil. Kakak beradik yang berumur terpaut agak jauh itu sangat senang sekali ketika diajak kedua orangtuanya ke taman.

"Yeay yeay yeay kita pergi ke taman, sudah lama kita gak pergi ke taman, ya kan Pa, Ma? ", ucap seorang gadis di dalam mobil itu.

"Iya Kak, kan Papa kamu sibuk terus sama pekerjaannya, jadi baru hari ini kita pergi ke taman", kata seorang Ibu menjawab pertanyaan gadis yang dipanggil dengan sebutan 'Kakak'.

"Iya nih, Papa kerja mulu sama kertas-kertas itu",ucap gadis itu dengan nada cemberut.

"Kan Papa kerja buat kita sayang, kalau Papa gak kerja, nanti siapa yang kasih uang jajan kamu? ", jawab seorang Ayah yang dipanggil gadis itu dengan sebutan 'Papa'.

"Hehehe, iya juga ya Pa. Ya sudahlah, gak usah dibahas deh.", ucap gadis itu.

"Adek seneng banget sih mau pergi ke tamannya", lanjut gadis itu sambil mencubit pipi seorang anak kecil yang dipanggilnya 'Adik' itu.

"Aduh Kak, sakit ihh. Ma, kakak nakal banget nih cubit pipi Adek", adu seorang anak kecil itu kepada Ibunya sambil mengusap pipinya.

"Kakak gak boleh gitu sama Adek", tegur Ibunya.

"Hehehe, iya Ma. Lagian gemesin banget sih ini pipinya", jawab gadis itu sambil mencubit pipi Adiknya kembali.

Tiba-tiba, sebuah truk datang melaju dengan kecepatan di atas rata-rata. Sang Ayah pun terkejut dan membanting stir mobilnya. Tapi sayang sekali, mobil mereka terserempet truk tersebut yang mengakibatkan mobil mereka terpental.

"Awas Papa! ", teriak gadis itu

Brakkkk!!!

Mobil mereka membentur sebuah pohon besar dengan kuat. Gadis itu dan adiknya dapat diselamatkan, tapi kedua orang tuanya tidak selamat akibat luka parah.

~Flashback Off~

Sebelum meninggal, orang tua gadis itu pernah berpesan kepadanya bahwa ia harus menjaga dan merawat adiknya dengan penuh kasih sayang.

"Aku ingat pesan Papa dan Mama. Bahkan selalu ingat. Aku gak boleh sedih lagi, agar Papa dan Mama bahagia di surga", ucap gadis itu.

"Aku harus bisa menjadi anak yang kuat dan tangguh, gak boleh jadi anak cengeng", lanjut gadis itu menyemangati dirinya sambil mengusap air matanya.

Gadis itu kembali mengeluarkan air mata. Teringat kenangan-kenangan indah bersama kedua orang tuanya. Rasanya hampa tanpa kehadiran mereka.

"Neng, sudah sore atuh. Neng teuh gak pulang? ", ucap seorang penjaga pemakaman kepada gadis itu.

"Eh, iya Mang. Udah sore ya? Aduh, saya lupa bawa jam tangan, Mang. Jadinya gak tau jam berapa. Maaf ya, Mang", ucap gadis itu kepada penjaga pemakaman yang dipanggilnya 'Mamang'.

"Iya Neng. Gak apa-apa atuh. Sebaiknya teuh, neng pulang. Gak baik atuh disini lama-lama. Udah mau maghrib atuh, Neng", ucap penjaga pemakaman menasehati gadis itu.

"Iya, Mang. Ini juga saya mau pulang. Terima kasih ya, Mang", jawab gadis itu sambil tersenyum.

"Iya atuh Neng, sama-sama. Yaudah, Mamang tinggal dulu atuh", ucap penjaga pemakaman.

"Iya, Mang. Hati-hati", balas gadis itu.

Gadis itu menatap langit yang mulai berwarna jingga kemerahan, lalu beralih menatap batu nisan kedua orang tuanya. Dia menghembuskan napasnya pelan. Rasanya sangat berat untuk meninggalkan tempat itu. Tapi, dia harus bagaimana lagi?. Kehendak Tuhan untuk mengambil nyawa kedua orang tuanya. Dia harus ikhlas dengan takdir yang telah ditentukan.

"Pa, Ma... Aku pulang dulu, ya. Kasihan Raffa, tadi aku titip dia di rumah Nenek sebelum kesini. Aku pamit ya Pa, Ma",ucap gadis itu berpamitan dengan makam kedua orang tuanya.

Gadis itu pergi meninggalkan makam kedua orang tuanya. Rasa sedih masih menghantui dirinya. Tapi, dia tidak boleh seperti itu, dia harus ikhlas dan tabah. Ini adalah cobaan yang Tuhan berikan kepadanya.

Assalamu'alaikum wr.wb

Hallo para readers!
This is my first story, maaf ya kalau banyak kata-kata yang kurang🙏
Voment dari kalian sangat membantu
Semoga suka dengan cerita labil ini hehehe:v

Wassalamu'alaikum wr.wb





ARGALMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang