~ Cakra dan Mama Arga ~

91 21 6
                                    

"Hey you! I'm in love with you"

- theblackhole -








" Mulai detik ini Lo jadi pacar gue,"




Pacar gue...


Pacar gue...


Pacar...


Kalimat yang baru saja dilontarkan oleh Arga membuat Alma kaget. Ini Alma yang salah dengar atau Arga yang salah ucap?

"Jadi pacar Lo? Gak, gue gak mau," tolak Alma sambil menggelengkan kepalanya.

"Dan gue gak butuh jawaban Lo," lanjut Arga yang ternyata belum selesai dengan ucapannya.

Alma menaikkan salah satu alisnya, tidak mengerti dengan kelakuan Arga saat ini.

"Apaan sih?! Jangan seenaknya ya!,"

"Up to you. Yang gue tahu, mulai detik ini Lo jadi pacar gue," ucap Arga datar dan tegas.

"Gak bisa gitu dong! Punya hak apa Lo sama gue?!," balas Alma setengah teriak.

"Gue pacar Lo,"

"Gue belum bilang 'iya' ya," ucap Alma sambil menekankan kata 'iya'.

"Belum berarti akan,"


Terdiam.


'Aduh, salah ngomong kan. Bodoh Al bodoh,' batin Alma merutuki dirinya sendiri.

"Mm-mak-sud gue, Lo pacari aja sana cewek lain," ucap Alma dengan sedikit gugup.

Arga menarik salah satu sudut bibirnya. "Maksud Lo?,"

Alma gusar, gadis itu salah merangkai kata-kata. Otaknya blank, kehilangan kata-kata.

"Pokoknya gue gak mau jadi pacar Lo," ucap Alma tegas mengalihkan pembicaraan.

"Lo lupa heh? I don't need your answer,"

"Kok Lo nyebelin sih?!," kesal Alma.

Arga tersenyum tipis. Cowok itu sama sekali tidak marah, malah ada kesenangan tersendiri di dalam hatinya saat melihat raut wajah Alma yang kesal. Menggemaskan.

Cowok itu membalikkan badan meninggalkan Alma di tempat. Alma yang ditinggal seperti itu menggerutu kesal karena Arga langsung pergi begitu saja tanpa membalas ucapannya.


'Dasar cowok nyebelin,'


Alma masih berdiam di tempat sambil melihat punggung Arga yang sudah menjauh. Tiba-tiba, cowok itu berhenti, kemudian membalikkan badannya dan sedikit berlari ke arah Alma. Alma yang melihatnya bingung.


'Ngapain lagi sih tuh cowok?,'


Arga berhenti tepat di depan Alma seperti tadi. Cowok itu menarik napas lalu menghembuskannya secara pelan. Lalu, tangan kanan cowok itu terulur mengusap pelan pucuk kepala Alma.

Alma yang diperlakukan seperti itu terkejut bukan main dan speechless. Jantungnya berdetak lebih cepat, seakan-akan ada yang membantu jantungnya memompa lebih kuat. Alma diam, tidak bereaksi karena sungguh gadis itu tidak tahu apa yang harus dia lakukan. Seluruh anggota tubuhnya seolah-olah mati rasa.

"Hati-hati di jalan," ucap Arga lembut dan tulus.

Tiga kata itu semakin membuat Alma salah tingkah. Gadis itu tidak percaya bahwa Arga akan mengatakan kalimat seperti itu.

ARGALMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang