~School~

311 121 39
                                    

"Afa, bangun Dek. Udah pagi, ayo mandi. Nanti telat ke sekolahnya", ucap seorang gadis yang sedang membangunkan adiknya.

"Hm... Iya, Kak Al. Ini Afa udah bangun kok", ucap Raffa yang bangun dari tidurnya sambil mengucek matanya.

"Yaudah, sekarang Afa mandi. Terus ke meja makan, ya. Kita sarapan", ucap gadis itu lagi sambil mengusap pucuk kepala Raffa.

"Iya, Kak Alma", balas Raffa sambil tersenyum.

Ya, Farinda Almaira Dzulaikha atau yang biasa dipanggil Alma. Memiliki seorang adik laki-laki yang umurnya terpaut agak jauh, Muhammad Arraffa Al-Hafidz. Alma tinggal bersama adiknya dan seorang pembantu rumah tangga yang di panggil Bi Ira. Kedua orangtuanya telah meninggal, sehingga dia dan adiknya yatim piatu. Bi Ira sudah menganggap Alma dan Raffa sebagai anak kandungnya sendiri. Kedua orangtuanya meninggalkan banyak uang, perhiasan, dan tabungan untuk mereka, sehingga Alma tidak susah lagi untuk bekerja mencari uang.

Alma keluar dari kamarnya, lalu berjalan ke dapur untuk membantu Bi Ira menyiapkan sarapan.

"Masak apa Bi pagi ini? ",tanya Alma kepada Bi Ira.

"Ini Non, Bibi mau masak nasi goreng sama telur dadar", jawab Bi Ira.

"Oh yaudah Bi, Alma bantuin ya. Biar cepet", ucap Alma dengan semangat.

"Aduh Non, gak usah. Biar Bibi aja yang masaknya", ucap Bi Ira melarang.

"Ya ampun, Bi. Kayak sama siapa aja. Udah Alma bantuin aja ya", ucap Alma dengan nada memaksa sambil tersenyum.

"Iya, Non Alma", ucap Bi Ira tersenyum.

Alma dan Bi Ira mulai membuat nasi goreng dan telur dadar. Dengan telaten, Alma mulai mengupas bawang, lalu mengirisnya tipis-tipis. Sedangkan Bi Ira menyiapkan nasi dan minyak untuk menumis. Alma sangat suka memasak, itu karena dia meminta Bi Ira mengajarinya memasak beberapa menu makanan. Karena kalau Bi Ira pulang kampung, dia tidak akan kesusahan lagi untuk memasak. Alma berpikir, kalau dia beli makanan diluar, belum tentu higienis dan terjamin kualitasnya. Alma harus menghemat kekayaan yang diberikan orangtuanya, setidaknya sampai dia bekerja nanti.

Setelah selesai membuat nasi goreng, mereka lanjut memasak telur dadar.

"Bi, nanti habis ini, tolong makanannya ditaruh di meja makan ya. Alma mau mandi, Bi. Takut telat", ucap Alma kepada Bi Ira sambil menggoreng telur.

"Iya, Non. Yaudah, Non mandi sana. Nanti telat ke sekolahnya", balas Bi Ira.

"Siap Bi", ucap Alma sambil tersenyum.

Alma kembali ke kamarnya. Dilihatnya Raffa sedang memakai seragam merah putihnya. Dia terlihat kesusahan saat menggunakan tali pinggang. Kemudian Alma membantunya, lanjut memakai dasi dan menyisir rambut.

"Adek Kakak udah ganteng. Wangi lagi", ucap Alma kepada Raffa sambil tersenyum.

"Makasih ya, Kak Al", ucap Raffa.

"Iya sama-sama. Yaudah, ke meja makan sana. Sarapan dulu ya, Kakak mau mandi",ucap Alma.

"Oke Kak", balas Raffa.

Kemudian, Alma mandi dan memakai seragam putih abu-abunya. Setelah lengkap dan rapi, dia menyusul adiknya di meja makan.

"Kok Afa belum sarapan? ", tanya Alma kepada Raffa.

"Afa nunggu Kakak. Kita sarapan bareng aja Kak sama Bi Ira", ucap Raffa kepada Alma.

"Oh gitu. Yaudah sebentar, Kakak panggil Bi Ira dulu", ucap Alma sambil memanggil Bi Ira.

"Bi... ", panggil Alma.

"Bibi... " lanjut Alma memanggil Bi Ira.

"Iya Non. Ada apa? ", tanya Bi Ira.

ARGALMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang