"It's okay. No problem. I know who I am."
-The Black Hole-
~~~•••~~~
Bel pulang sekolah telah berbunyi menandakan jam pelajaran telah usai. Alma segera memasukkan bukunya ke dalam tas, begitu juga kedua sahabatnya.
"Eh, ke cafe biasa kuy. Bentar aja, " ajak Elis sambil memasukkan kotak pensilnya.
"Kuylah, udah lama gak kesana, " balas Lita yang sedang memasukkan bukunya.
"Al, gimana? Ikut gak?, " tanya Elis.
"Sorry, gue gak bisa ikut kalian. Soalnya gue mau jemput Raffa, " tolak Alma halus sambil menggendong tasnya.
"Yah, gak afdhol kalo gak ada lo Al, " balas Elis.
"Iya, Al. Kayak ada yang kurang gitu, " tambah Lita.
"Maaf banget, lain kali aja ya. Hari ini kalian berdua aja yang kesana, " saran Alma.
"Gak mau ah. Gak seru tahu kalo cuma berdua doang , " bantah Elis.
"Mending kita gak jadi ke cafe daripada gak sama lo, Al, " ucap Lita.
"Gue gak bisa banget hari ini. Soalnya Raffa gak ada yang jemput. Bi Ira lagi ngurusin anaknya yang sakit. Masa iya gue biarin Raffa pulang sendirian?, "
"Yaudah deh gak papa. Lo jemput Raffa aja, Al. Raffa lebih butuh lo, " ucap Lita pengertian.
"Iya, Al. Besok juga bisa kita nongtik-nongtiknya, " ucap Elis.
"Nongtik? Apaan tuh?, " tanya Lita sambil mengernyitkan dahinya.
"Nongki cantik, Lita. Masa lo gak tau sih bahasa gaul kids jaman now?, " balas Elis gemas.
"Yee gue kan bukan kids jaman now yang alay kaya lo. So, mana gue tau, " ucap Lita sambil menunjuk Elis.
"Terserah deh, " balas Elis sambil memutarkan bola matanya.
"Eh Al, udah lo sana ke parkiran terus jemput little prince. Entar kelamaan, " ucap Lita pada Alma.
"Ya udah, gue pulang duluan ya. Kalian take care pulangnya, " balas Alma.
"Sip. Take care Al!, " ucap Lita dan Elis bersamaan sambil mengacungkan ibu jari mereka.
Alma berjalan keluar kelas menuju ke parkiran. Sesampainya di parkiran, Alma langsung memakai helmnya dan menstarter motor maticnya.
~~~•••~~~
Raffa yang sudah pulang sekolah celingak-celinguk mencari keberadaan Kakaknya.
"Kak Alma mana ya? Kok belum dateng?, " tanya Raffa sambil melihat jam bermotif kartun di tangan mungilnya.
Raffa berjalan menuju kursi yang disediakan sekolah untuk menunggu jemputan.
"Raffa!, "
Seketika Raffa langsung menoleh, "Eh Angga! Ngagetin aja kamu, " ucap Raffa pada Angga.
"Hahahah, gitu aja kok kaget. Eh, kamu belum di jemput ya?, " tanya Angga.
"Iya, makanya aku duduk disini. Kamu belum dijemput juga?, "
"Iya, lagi nunggu Abang jemput. Lama banget sih, " gerutu Angga sambil duduk di samping Raffa.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARGALMA
Teen FictionAlma, seorang gadis cantik, pintar, dan mandiri yang harus merawat dan menjaga adiknya, Raffa karena pesan kedua orangtuanya. Tinggal bersama seorang adik dan seorang pembantu rumah tangga, membuatnya harus tegar. Setidaknya dia masih memiliki kelu...