02

885 141 4
                                    

Sepulang sekolah aku tak langsung ke rumah, aku mampir ke toko buku untuk persiapan Olimpiade Kimia bersama dengan Jeongwoo.

Sesampainya di toko buku.

"Jeongwoo, kamu cari buku dibagian sana aku dibagian sini," ucapku tanpa diiyakan Jeongwoo langsung berjalan, setidaknya dia mengangguk saja. Menyebalkan.

Brukh
Seseorang menyenggol ku disaat aku memegang beberapa buku ditanganku.

"Kau tak punya mata apa?" tanya ku kepada orang itu.

"Kau yang tidak punya mata bodoh, jelas-jelas kau dapat melihat ku mempunyai mata. Kau malah bertanya" ucap orang itu santai

"Hey" orang itu mengambil salah satu buku ditanganku

"So Junghwa, oh jadi kau si cerdas dari SMP xx " ucapnya melempar asal buku yang dia ambil dariku

"Apa kau ingat siapa aku?" Tanya orang itu lagi

"Tidak, pergilah sana. Dasar gila" ucapku kesal sembari membelakangi dia

"Hey jangan seperti itu, aku lebih tua dari mu" ucapnya santai

"Aku tau, kau mengenakan pakaian SMA. Tua tapi bodoh" ejekku

"Kau lupa? Aku Park Jihoon. Anak kelas 2 SMA yang kau kalahkan setahun yang lalu" ucap orang itu, ya aku ingat dia sekarang

Aku kembali berbalik mengahadapnya "oh jadi kau si payah itu?"

"Ya, of course, " dia tersenyum, dia gila

"Very crazy" aku berjalan meninggalkan kak Jihoon dan segera membayar buku di kasir lalu menunggu Jeongwoo di kursi yang disediakan toko buku

Sedikit kaget melihat Jeongwoo membawa kira-kira 10 buku, padahal aku hanya beli 4 buku.

Kami berjalan pulang bersama lagi, diam, diam, hening cipta dimulai.

Rumahku yang berjarak beberapa meter saja dari rumah Jeongwoo.

"Aku duluan!" aku berhenti di depan rumahku, tapi si cuek ini tetap saja berjalan. Sabar, he is introvet.

"Aku pulang!" teriakku setelah membuka pintu rumah yang tidak dikunci oleh ibuku

"Apakah kau kak?" tanya Junghwan

"Nee" teriak ku membalas pertanyaan Junghwan

"Kak, tadi ibu bilang pergi ke minimarket. Tapi sudah sejam dia belum pulang" ucap Junghwan berjalan ke arahku

" Omo! ayo ke minimarket sekarang" ucapku lalu menyimpan tas dan menarik Junghwan. Tak lupa, rumah ku kunci

"Minimarket mana?" Tanya ku

"Mungkin minimarket yang biasa dia datangi" jawab Junghwan, kami mempercepat langkah menuju minimarket yang sering ibu datangi

"Sister, why?" tanya Junghwan karena melihatku tertegun

"Look!" aku menunjuk minimarket yang tepatnya ada beberapa meter dari kami.

Kami melihat ibuku seperti memarahi seseorang, dan aku tau siapa orang itu. Dia kakak laki-lakiku.

Aku mempunyai 2 saudara laki-laki. So Jyunhao adalah kakakku, karena pergaulan bebas dia kabur dari rumah dan hidup di jalanan. Entah apa yang ada di otaknya. Ibuku sangat sedih karena dia, suaminya yang telah meninggal ditambah beban seorang anak yang bisa dibilang tidak waras.

"KAMU MENJADI PENGEMIS DISINI?" tanya ibuku kepada kak Jyunhao saat kami mulai menghampirinya.

"Ibu telah membuang ku, untuk apa memarahi ku ?" tanya Kak Jyunhao dengan senyum santai

Plak
Tamparan kerasa mendarat di pipi kak Jyunhao. Dia sedikit meringis.

Dengan segera kututup mata Junghwan dengan tanganku. Tiba-tiba aku melihat Jeongwoo berjalan keluar dari minimarket dengan menenteng dua kantung putih. Dia sempat melihat kearah ku namun langsung membuang pandangannya.

"Junghwan, ayo pulang. Kita tunggu ibu di rumah" ucapku lalu Junghwan menyanggupi

Vote.

Closer | Park Jeongwoo ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang