Junghwa POV
"Hey jagoan, mengapa kau masuk rumah sakit lagi?" tanyaku keesokan harinya setelah Junghwan tersadar.
"Kau tak ke sekolah?" tanya Junghwan.
"Bodoh, ini Sabtu" aku sedikit terkekeh.
"Ibu?" tanya Junghwan.
"Dia kerja, jangan ganggu dia. Kau sudah sangat menyusahkan" jawabku.
"Ya memang menyusahkan" Junghwan lemas
"Tidak aku bercanda, kau sangat mengagetkan semalam. Ini kubawakan Chitos Potato."
"Aku tak berselera" ucap Junghwan.
"Mengapa kau sampai dikena penyakit seperti ini. Tuhan tak Adil memang" aku merutuki diriku sendiri.
Tiba-tiba SMS masuk pada Handphone ku. Aku bukan pengguna media sosial.
Park Jeongwoo :
Kamar Junghwan nomor berapa?Kamar anak 3
Aku merasa pengap di dalam, akupun memutuskan keluar, dan bertemu Jeongwoo.
"Jeongwoo?" tanyaku.
"Nih" Jeongwoo ngasih buah-buahan buat Junghwan.
"Gak usah repot-repot" aku tersenyum.
"Ya nggak repot, cuma mau ketemu sama Junghwan" ucap Jeongwoo datar dan langsung masuk ke ruangan Junghwan.
Aku langsung masuk juga, sekedar mau menyimpan buah lalu keluar lagi.
Aku ke taman rumah sakit, kepala ku sangat sakit. Mengapa Tuhan begitu jahat? Mengapa tak orang lain saja? Aku capek tuhan!
"Junghwa" seseorang langsung duduk di sampingku.
"Kak Jyunhao?"
Lantas aku kaget.
Dengan senyum yang membuat tentram itu aku dapat melihat dia sedang sedih.
"Kak, pulang" ucapku terisak dan langsung memeluknya.
"Kakak memikirkannya, kakak juga rindu kamu, ibu dan Junghwan" kak Jyunhao mengusap kepalaku.
"Kak, kami menderita kak. Sangat"
"Kakak tau, Junghwa jangan nangis. Fokus sama lomba aja, biar dapet biayasiswa dan bisa masuk univ nanti," ucap kak Jyunhao.
"Kak, gini aja dulu. Junghwa rindu sama kakak" ucapku yang tambah memeluk kak Jyunhao.
Setelah bertemu kak Jyunhao tadi, aku kembali ke kamar Junghwan.
Kulihat Jeongwoo sudah tidak berada di kamar Junghwan, mungkin telah pulang.
"Junghwan, kamu masih ngerasa ada yang sakit?" tanyaku sambil mengusap rambut Junghwan.
"Disini kak, kepala Junghwan sakit." ucap Junghwan yang membuatku merasa kasihan.
"Andai bisa, kakak saja yang menderita" ucapku.
"Kakak, nih kak Jeongwoo nitip buku untuk kakak. Katanya semalam ketinggalan di mobilnya" ucap Junghwan.
"Iya" aku menerima buku itu, tak lama ibu datang dan menyuruhku pulang untuk makan siang sekaligus mandi.
"Bu, malam nanti aku ke rumah Bu Kyunghe" ucapku.
"Iya" jawab ibuku singkat dan dengan senyum.
Aku berjalan pulang, sambil melihat-lihat isi buku yang Jeongwoo berikan.
Dear Diary, 12 Agustus 2013.
Aku berhenti membaca, ini bukan buku pelajaran, ini buku diari.
Ku memutuskan menutup buku itu, itu pribadi Jeongwoo. Tapi melihat beberapa tak apa mungkin.
Diary, 5 April 2016
Aku sakit, divonis oleh dokter.
Entah apa, yang pasti Paru-paruku.
Aku tak tau apa bisa sembuh.
Aku tak mau mati.Sedikit kaget, kulihat Jeongwoo anak yang sehat. Tapi ternyata, dia mengidap suatu penyakit?
Deary, 12 Desember 2018
Aku suka seseorang.
Itu lembar terakhir, ya aku langsung membuka lembar terakhir itu saja. Diary itu diary yang sangat baru ditulis.
Entah siapa yang disukai Jeongwoo.Aku terkekeh, ternyata introvet seperti dia juga punya orang yang disukainya.
Tiba-tiba, saat berjalan di trotoar, ada mobil yang mengklakson kepadaku. Yap, mobil Jeongwoo
Dia langsung turun dan mengambil buku ditanganku.
"Kau baca?" Tanyanya
"Eemm, sedikit" ucapku
"Kau membaca diary ku, ini pribadi!" Jeongwoo sedikit membentak.
"Taun Park, anda yang memberikan itu. Tak salah jika kulihat sedikit."
Jeongwoo terlihat marah dan langsung meninggalkanku. Dia berjalan cepat ke mobilnya tanpa melihat ada sebuah motor yang melaju kencang.
Brakh ...
Sakit sekali, ya aku langsung berlari melindungi Jeongwoo hingga tangan kananku yang terserempet motor itu. Tulang ku terasa ngilu.
"Kau tak apa-apa?" tanya Jeongwoo khawatir.
Aku mencubit lengan Jeongwoo dengan tangan kiri.
"Sakit tau" Jeongwoo meringis
"Kau bodoh sekali, mau terluka ha?"
"Tapi, kau yang terluka" ucap Jeongwoo sedikit gagap, sangat lucu.
"Tidak apa-apa, aku pergi duluan ya" ucapku sambil memegangi tangan kananku.
"Tidak, masuk ke mobilku sekarang" suruh Jeongwoo.
"Tidak usah, ini baik-baik saja!" aku tetap membantah.
"Naik, atau aku tak mau ikut lomba bersama mu!" ancam Jeongwoo.
"Baiklah" aku pasrah
"Kadang, dunia ini membuat kita kebingungan. Banyak kejutan didalamnya"
Vote.
KAMU SEDANG MEMBACA
Closer | Park Jeongwoo ✓
Fanfiction❝Semakin dekat dengannya❞. Start : 28 Desember 2018 Finish : 4 Mei 2019