03

748 159 3
                                    

Jam menunjukkan pukul 19.00 KST. Waktunya untuk pergi ke rumah guru Kimia, persiapan lomba.

"Ibu ... ibu ... ibu ..." panggil ku beberapa kali

"Kenapa sayang?" sahut ibuku, terdengar dari arah dapur

"Karena olimpiade aku harus ke rumah guru ku" jawabku sedikit berteriak.

"Kau akan jalan kaki atau ku antar nak?" tanya ibuku

"Jalan saja, dekat kok" jawabku

"Baiklah, tapi hati-hati ya," ucap ibuku

"Sebungkus Chitos Potato ya kaaaak" Sahut Junghwan

Berjalan sendirian ketika malam di Korea itu menyenangkan. Hilir mudik banyak orang, kita bisa melihat beberapa remaja yang tengah berjalan-jalan bersama temannya yang biasa disebut squad.

Kulihat sebuah mobil terparkir di depan rumah guruku, Yap itu mobil tuan Jeongwoo. Seorang supir tengah bersandar sambil memainkan Handphone di dalam mobil itu.

"Selamat malam!" sapaku saat masuk ke rumah guruku.

"Junghwa, kau berkeringat. Apa kau berjalan lagi?" Tanya guruku dengan raut khawatir.

"Aku berolahraga Bu" aku hanya tersenyum, dapat kulihat manusia disampingku ini sempat melihat ku lalu membuang mukanya.

"Baiklah, langsung saja kita belajar. Berdoa dulu ya" ucap guruku sebagai pembuka.

Dua jam berselang, akhirnya kami pulang.

"Nak, ibu bisa mengantarkan mu pulang" tawar guruku, Bu Kyunghe.

"Tidak bu, saya jalan saja. Terimakasih" aku menolak dan memilih berjalan pulang

Saat di gerbang rumah Bu Kyunghe, mobil Jeongwoo mendadak berhenti.

"Naiklah, kita searah" ucap Jeongwoo singkat

"Tapi aku harus mampir ke minimarket, tak mau menyusahkanmu. Terimakasih" aku menolak lagi, ya sudah menumpang banyak maunya lagi. Aku masih punya malu.

"Tak apa, aku juga akan mampir ke minimarket" ucap Jeongwoo lagi

"Untuk ap---"

"Mama menyuruh ku membeli sesuatu untuk kak Jihoon" Jeongwoo memotong kalimat supirnya

"Baiklah tuan," supir Jeongwoo pasrah, akupun naik ke mobil Jeongwoo. Kami duduk di jok belakang mobil.

Triiiiiiing
Panggilan masuk dari Handphone ku.

Ibu is Calling

"Ya Bu, ada apa?" tanyaku sedikit berbisik.

'Nak, ke rumah sakit sekarang!'

"Ada apa bu? Siapa si rumah sakit?"

'Penyakit Junghwan kambuh'

"Baik Bu"

Tut

Air mataku menetes, adikku. Penyakitnya kambuh lagi, Junghwan tersayangku mengidap kanker otak stadium awal.

"Jeongwoo, turunkan aku disini" ucapku.

"Kenapa? Minimarket sudah di depan,"

"Junghwan masuk rumah sakit, turunkan disini saja. Tak ada gunanya aku ke minimarket jika orang yang ingin kubelikan makanan itu sedang di rumah sakit sekarang."

"Belikan untuknya, berikan di rumah sakit" Jeongwoo singkat

"Baiklah"

Sesudah membeli Chitos Potato aku segera keluar dari minimarket.

"Hey, kau akan berjalan ke rumah sakit?" Tanya Jeongwoo tanpa ekspresi

"Ya, uangku tak cukup untuk naik bis"

"Naiklah ke mobilku dan kuantar, tanpa penolakan!" ucap Jeongwoo

Sesampaiku di Rumah Sakit, aku segera keluar dari mobil Jeongwoo dan menunduk kepadanya tanda terimakasih. Lalu aku langsung berlari mencari ke ruang UGD.

Author's POV

"Dari mana saja kau Jeongwoo?" tanya Jihoon, ya Park Jihoon yang bertemu dengan Junghwa tadi adalah kakak Jeongwoo dan Junghwa belum mengetahuinya.

"Bukan urusanmu!" bentak Jeongwoo

"Wah, anak mama udah pulang" mama Jeongwoo tersenyum dan mengelus rambut anak bungsunya.

"Ma, Jeongwoo ke kamar dulu" ucap Jeongwoo sambil tersenyum kecil.

"Baiklah sayang, jangan lupa untuk makan malam." sahut mama Jeongwoo, Ny Park Shinwa

Melihat Jeongwoo telah masuk ke kamarnya, Ny Shinwa berbicara dengan Jihoon.

"Kau apakan Jeongwoo lagi?" tanya Ny Shinwa

"Tidak ma, mama kerjaannya membela dia terus. Apa Jihoon juga harus terkena penyakit agar mendapat perhatian mama?" bentak Jihoon segera masuk ke kamarnya

"DASAR PENYAKITAN!!" teriak Jihoon dari dalam kamarnnya

Aku tidak meminta lebih, jika kalian tidak ingin menekan tombol bintang, tidak apa-apa.

Closer | Park Jeongwoo ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang