04 : Queen Queena

30.4K 5.3K 619
                                    

          Sehun membaca portal berita yang menampilkan dirinya yang disebut-sebut sebagai pria tampan yang datang dari manhwa.

Sejak videonya viral di internet, nama Sehun berada di nomor dua mesin pencarian, sedangkan nomor satu adalah Soha. Kasus Soha jatuh dari kapal juga disiarkan di televisi besar seperti SBS, KBS, maupun TV kabel. Bahkan tadi saat Sehun berniat membeli obat penurun panas, ia melihat kecelakaan yang menimpa Soha ditayangkan di billboard news.

Rupanya gadis itu sangat populer. Bahkan dia disebut-sebut sebagai calon menantu idaman para konglemerat. Queena merajai sebagian besar pasar di Korea, maupun Asia. Deok Hyun benar, menjadikan Soha sebagai tameng adalah kemenangan mutlak untuknya.

Jika bukan karena jatuhnya Soha, mungkin yang menjadi kunci di pencarian adalah ‘Anak haram Han Deok Hyun’ bukannya ‘Pria seksi dari manhwa'.

Setelah minum obat penurun panas yang ia beli tadi, Sehun mendaratkan tubuhnya di ranjang. Kamarnya sepi, sangat sepi.

Sehun tidak tinggal di kediaman Deok Hyun, karena ada hal yang harus ia urus. Waktunya hanya 9 bulan. Sehun harus bergerak cepat, karena ia sudah membuang-buang waktunya selama 2 minggu untuk mencari informasi tentang Im Soha.

Gadis itu bukan orang bodoh. Dia cerdas, licik, dan tahu betul siapa musuhnya. Jika Sehun tidak hati-hati, ia bisa celaka.

Minggu lalu Sehun menceritakan rencananya pada Luke, dan respon yang ia dapat sesuai dengan ekspetasi Sehun.

“Jadi kau datang ke Seoul untuk menjadi Gigolo? Kenapa tidak dari dulu saja kau menjadi gigolo, brengsek!”

Dalam 1 minggu ini hampir setiap hari Luke mengatainya gigolo. Ya, bagi Luke seorang pria yang mendekati wanita hanya karena uang tidak ada bedanya dengan gigolo.

Mendesah pelan, Sehun mengambil bantal gulingnya, dan memutuskan untuk tidur. Tubuhnya sedikit demam, karena Sehun tidak mengganti pakaiannya saat baru keluar dari kapal. Ia membiarkan bajunya kering oleh angin, lalu pulang dengan taxi saat kapal sampai di pelabuhan.

Tak lama setelah Sehun membaringkan tubuhnya, suara bel dari pintu depan membangunkan Sehun. Ia duduk sebentar mengira-ngira siapa yang datang, dan saat bell itu terus-terusan berdering, mau tidak mau Sehun beranjak dari kamarnya untuk memeriksa sendiri siapa yang datang.

Rekaman CCTV yang dipasang di pintu luar, menunjukkan seorang pria dengan tubuh tegap berdiri sambil mengusap-ngusap tangannya yang sepertinya kedinginan.

Sehun terdiam sebentar, tangannya hanya menggapai knop pintu tanpa membukanya. Sehun tidak menyangka pria itu datang, setelah menghindarinya selama dua minggu.

Dia Han Jae Won.

“Kenapa lama sekali?” Suara itu mengalun indah di pendengaran Sehun, membuatnya hanya menunduk saat pintu terbuka.

Lebih dari 13 tahun Sehun tidak mendengar suara ini. Satu-satunya suara yang dulu menyambutnya dengan hangat.

“Aku baru bangun.” Sehun membuka pintunya, lalu mempersilakan Jae Won masuk.

Kini Sehun bisa melihat jelas penampakan Jae Won di depan matanya. Mereka semakin mirip. Yang membedakan hanya wajah Jae Won yang terlihat lebih dewasa, dan juga laki-laki itu memiliki kumis tipis yang membuatnya lebih maskulin dari Sehun.

Sehun semakin tidak mempercayai fakta yang dibeberkan Deok Hyun padanya. Proposal itu, jika Sehun tidak menandatanganinya Jae Won akan dalam bahaya.

Hyung mau minum apa?”

Jae Won duduk di sofa. “Air putih. Apartemenmu kosong. Apa kau tidak mendekorasinya?”

“Belum sempat.” Sehun mengambil air lalu membawanya ke ruang tamu.

The Proposal Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang