Prolog : Kenal

159 24 21
                                    

Gadis itu melempar sembarangan sepatu ketsnya yang mungkin harganya lebih mahal dari pada gaji PNS satu bulan. Membiarkan kopernya tergeletak di depan pintu rumah besar berwarna putih yang sudah terdapat beberapa pembantu dan tukang kebun di sana, gadis tersebut hanya memberikan senyuman dan anggukan sekilas ia melanjutkan berjalan memasuki rumah yang dia pikirkan hanyalah menuju kamarnya yang sudah seperti surga. Tidak lama, pembantu mengikutinya dengan membawa koper coklat dan membawa sepatu tersebut.

Irene Joicelyn Armond namanya, gadis dengan segala kesempurnaan latar belakang hidupnya. Hidup mewah baginya adalah hal yang biasa dan sudah wajib ia miliki. Dikelilingi fasilitas lengkap, barang-barang mewah, dan semua yang serba mahal bahkan temannya harus kelas atas jika bisa bergaul dengannya. Bagaimana tidak? Papanya seorang CEO di Perusahaan Smartphone terbesar di Indonesia atau bahkan sudah mendunia, Mamanya adalah pemilik Brand kosmetik ternama yang sudah membuat cabang di Negara-negara besar dan rencananya beliau akan membuat Brand pakaian juga, memang manusia tidak akan memiliki rasa cukup mereka akan selalu kurang dan kurang.

Irene sebenarnya memiliki seorang Kakak laki-laki, tapi saat ia berumur 6 tahun dan kakaknya yang berumur 7 tahun meninggal dunia secara tragis akibat penculikan berantai psikopat membuat keluarga Armond sangat terpuruk, tapi seusai berjalanya waktu akhirnya mereka mulai mengikhlaskan putranya. Irene selalu penasaran dengan wajah kakaknya tapi kata orang tuanya, mereka tidak mempunyai foto kakaknya. Alasannya, karena waktu dulu mereka tak ada waktu memfoto ataupun berfoto, Bisa dibayangkan bagaimana sibuknya orang tua Irene? Bahkan untuk berfoto tak sempat? Padahal kakaknya adalah anak pertama. Irene juga sebenarnya tidak mau menyulitkan dirinya jika memang tidak ada ya sudah tapi akibat meninggalkan kakaknya, Irene miliki hak penuh atas semua kehidupan mewah dan calon pewaris keluarga Armond.

Irene memiliki fisik yang jauh dari kata 'anak remaja biasa-biasa saja' wajah yang Baby Face, mata coklat pekat dipayungi bulu mata lentik, bibir kecil tipis berwarna pink bentuk tubuh yang tinggi ramping ideal, rambut panjang dan tebal, dan tubuh mulus yang nyaris tak ada bekas luka, seakan luka enggan mengotori kulit cerahnya. Semua didaduhkan secara berlebihan sehingga menciptakan kesempurnaan yang indah tanpa celah sedikit pun.
Seperti kehidupan orang kaya yang sibuk lainnya, memiliki sedikit waktu berkumpul bersama keluarga adalah cap wajib bagi mereka. Mungkin hal kesepian untuk anak orang kaya sudah sering terjadi, walaupun begitu tidak menjadi suatu musibah besar untuk Irene, dia tidak suka merenung meratapi nasib kesepiannya. Jika Irene bosan atau badmood dia akan melalukan kesenangan lain untuk dirinya sendiri ntah merugikan atau tidak itu bukan sesuatu yang Irene pedulikan. Pikirnya meratapi nasib kesepian hingga menangis terseduh-seduh adalah tindakan alay dan tabu yang tidak akan dia lakukan.

Gadis itu masuk ke dalam kamarnya yang bercorak monokrom yang diikuti pembantu, pembantu itu sudah menaruh koper di dalam kamar dan Irene hanya tersenyum tipis. Irene merebahkan tubuhnya di kasur empuknya. beberapa menit Irene terpikir sesuatu, ia langsung mengambil tas Gucci miliknya dan merogoh isi tas mencari smartphone produksi terbaru dari pabrik papanya dan langsung membuka Instagram miliknya pribadi yang Followers lebih dari 10k (ribu) bukan hasil dari beli Followers melainkan karena dia anak orang kaya, cantik, dan hitz. Irene segera meng-Upload foto hasil liburan ke Jepang kemarin bersama orang tuanya, tapi bukan liburan sepenuhnya juga bisa dibilang Pak Amonrd ada beberapa kerjaan yang mengharuskan beliau datang langsung ke Jepang.

Irene sudah mengunggah fotonya dengan caption " Spring in Osaka, Next Korea?:) 🛍️ #ryokou #japanase"

Dalam beberapa menit sudah banyak sekali notif like dan comment.

"Kemaren dari Swiss sekarang dari Jepang, Daebak!!"

"Sok cantik njing, ewh!💩"

"Cek IG kita yuk sis, jual pemutih badan yang semenit bisa putih permanen"

Two Bad AttitudesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang