RASYELLA • 1

540 31 2
                                    

"Nah, sudah sampai. Belajar yang rajin ya sayang. Ingat kata-kata papah tadi. Habis ini kamu ke ruang kepala sekolah dulu, tenang aja dia udah tau kamu yang mana kok, maaf papah gabisa nganter karna bentar lagi ada meeting. Kamu gapapa kan sendiri?" tanya Hendri saat mobil mereka sudah memasuki kawasan SMA Gemilang Cendekia.

"Iya gapapa ko pah, yauda Syella turun dulu ya. Assalamualaikum." ucap Syella sambil mencium tangan Papahnya.

"Waalaikumsalam."

Mobil Hendri melaju setelah memastikan bahwa Syella sudah memasuki gerbang.

"Hufft, selamat datang di neraka, Rasyella." Ucapnya sambil menatap ke sekolahnya yang akan ia jadikan tempat belajar sekarang.

Syella berjalan pelan sembari memegang kedua tali tasnya, pandangan matanya jatuh ke bawah menunduk. Tiba-tiba tubuhnya terhuyung jatuh ke tanah, sesaat karna terdorong oleh seorang lelaki yang ia ketahui adalah murid SMA Gemilang Cendekia juga karna seragam yang mereka kenakan sama.

"Aduhh... " ringis Syella karna telapak tangannya dan lututnya menyentuh tanah.

"Eeh sorry sorry, gue gasengaja. Gue buru-buru takut bel masuk bentar lagi, lo gapapa kan? Ada yang luka?" ucapnya sembari mengulurkan tangan untuk membantu Syella berdiri.

Alih-alih menerima uluran tangan tersebut Syella malah memandang aneh lelaki didepannya. Syella bangun sendiri tanpa menghiraukan uluran tangan yang ada, lalu memandang sebentar pria tersebut dan pergi tanpa sepatah kata pun.

"Lah? Kok? Malah pergi?" tanya lelaki tersebut dengan heran, tapi percuma saja. Syella tidak mendengarnya karna sudah berbelok terlebih dahulu.

"Ahh bodoamat, mending gue masuk ke kelas." ucapnya lalu pergi.

🍓🍓🍓

Ini yang Syella takutkan, berada diantara keramaian tanpa punya kenalan dan tidak tahu harus melakukan apa. Sejak tadi ia hanya memutari koridor untuk mencari ruang kepala sekolah.

Mungkin jika orang lain diposisi Syella tentu akan bertanya kepada seseorang. Tapi ini Syella, dia tak mempunyai cukup nyali untuk berinteraksi dengan orang asing. Alhasil yang dia lakukan hanya mengitari koridor sambil memegang tali tasnya.

Kringgg!!! Suara bel masuk menggema di seluruh penjuru sekolah. Murid-murid yang berada dikoridor berhamburan ricuh masuk ke kelasnya masing-masing.

Tetapi tidak dengan Syella, sedari tadi ia hanya menonton kejadian yang sudah lama tidak ia saksikan.

5 menit kemudian keadaan koridor sudah sepi. Hanya ada Syella sendiri disini, setidaknya ini lebih baik, dibanding koridor yang ramai dan bising.

"Heh kamu! Ngapain masih disini?! Cepat masuk ke kelas!"

Suara melengking menyentak lamunan Syella. Syella berbalik untuk melihatnya, ahh rupanya seorang wanita paruh baya dengan ekspresi yang sedang ingin melahap Syella hidup-hidup. Syella meringis, bukan karna melihat ekspresi yang ditunjukkan guru tersebut, melainkan karna penggaris kayu panjang yang sedang dipegangnya.

"Kenapa diam saja?! Cepat masuk ke kelas! Apa kamu tidak dengar kalau bel masuk sudah berbunyi?!" ketus guru tersebut.

Syella mencibir dalam hati, tentu saja ia mendengar bel masuk tadi, tapi yang ia lakukan sekarang bukan karna tidak mau masuk kelas. Jangankan masuk kelas, ia saja tidak tahu kelasnya berada di mana.

"Bu Siska? Ada apa ini?" tanya seorang pria yang jika Syella lihat umurnya sudah memasuki kepala 4.

"Ahh Pak Rudi, ini pak. Ada anak murid yang belum masuk kekelas, padahal bel sudah berbunyi 10 menit yang lalu. Saya sudah menyuruh dia untuk masuk kelas, tetapi malah diam saja huh." adu Bu Siska dengan menggebu-gebu.

RASYELLA ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang