" tadi mina kesini bersama teman-temannya. "
" oh ya? "
" he'em, dia mencari sana eonni "
" lalu? "
Juwi menceritan dengan detail tentang mina pada nayeon.
EONNI!!!
" jadi, ada apa? " tanya sana setelah duduk disamping nayeon di sofa ruang keluarga.
" tadi juwi bilang mina datang kesini " jelas nayeon.
" aigoo..... bukannya semalam mark bilang akan mengantar mina kesini, bagaimana aku bisa lupa "
Nayeon menggeleng " dia datang dengan teman-temamnya "
" ne? Aku pikir mark yang akan mengantarnya, dia berjanji pada mina kan? Kau dengar janji nya semalam kan? " nayeon mengangguk. " lalu kenapa bisa mina datang dengan temannya, apa mark tidak benar-benar menyayangi mina? "
" ck, jangan berfikir yang tidak mungkin sana, tidak penting dia kesini dengan siapa "
" ani-ya.... kalau terjadi sesuatu di jalan saat dia ingin kemari bagaimana? "
" aish sudahlah, masalahnya adalah bagaimana kalau besok mina kesini lagi dan kau tidak ada lagi? Ibu sudah berbohong pada nya tadi, dan aku rasa ibu tidak bisa berbohong lagi jika melihat wajah mina yang terlihat merindukan mu "
" kau benar, eomma mu tidak tega melihat seseorang menangis " ucap sana.
" besok lebih baik jangan bekerja dulu "
" tidak mungkin, aku baru bekerja sehari. Itupun separuh waktu, aku tidak enak pada eomma "
" eomma lebih baik kau tidak bekerja dari pada dia berbohong sepertinya "
" tidak-tidak bagaimana kalau besok aku izin untuk pulang lebih awal dan menjemput mina di sekolahnya "
" eoh... aku setuju " ucap nayeon antusias. " dia pasti sangat senang ".
" ne, besok kau juga ikut. Kita jemput juwi juga "
" arasseo " ucap nayeon sambil tersenyum.
" baiklah... ayo kita tidur " sana berjalan ke arah ranjang dan merebahkan tubuhnya, menarik selimut, lalu memejamkan matanya. " jjalja~ "
Nayeon berlari kearah sana dan melompat ke atas ranjang menimpah tubuh sana " JJALJAAAAA~~~ " teriak nayeon.
" YA....AKKKHHHHHH " Jerit sana.
Mereka berdua tertawa bersama, nayeon membenarkan tidurnya menghadap sana. " gomawoyo "
" cheonmaneyo "
...
" aku pulang " ucap mark yang baru saja memasuki rumah.
Sepi, tidak ada yang menyambutnya. Tuan dan ny. Myoui pergi ke acara pernikahan kerabat nya.
" apa mina sudah tidur? " gumamnya.
Mark berjalan menaiki tangga menuju kamar mina.
Tok tok tok
" mina-ya? "
Mina belum tidur, tapi dia sedang tidak ingin di ganggu saat ini.
" kau sudah tidur? " mina tidak juga menyahut.
" sepertinya sudah tidur " gumam mark sebelum pergi menuju kamarnya.
Mina menghembuskan nafasnya dan menutup novel di tangannya.
" bahkan sampai sekarang eonni belum menelponku, setelah dia di dekatku pun aku masih belum bisa bertemu dengannya. Hahhh..... eottae??? " mina menelungkupkan badannya, menenggelamkan kepalanya di atas bantal.
...
Mina berjalan lesu menuruni tangga. Entah kenapa pagi ini dia tidak bersemangat, mengingat mark yang tidak menepati janjinya untuk mengantar nya menemui sana. Dan sana yang tidak ada saat dia mencarinya.
" kau sudah siap? Ayo sarapan " ucap ny. Myoui. mina melirik ibunya sebentar.
" aku sarapan di sekolah, jihyo sudah menjemput " ucap nya sambil melanjutkan jalannya menuju pintu.
Mark yang melihat itu menebak bahwa mina marah padanya karna tidak menjemputnya kemarin. Dia lupa akan janjinya bahwa dia harusnya mengantar mina menemui sana.
" biar oppa yang mengantar mu hari ini " ucap mark.
" tidak perlu, jihyo sudah menunggu " mina menjawab tanpa melihat mark.
Mark menghembuskan nafasnya kasar dan membiarkan mina pergi bersama jihyo.
...
" ini nomor mina, eomma lupa memberikannya padamu. Dia kemarin kesini " ucap ny. Im.
" ne eomma, kami sudah tau " sahut nayeon.
" mina meninggalkan nomornya? " ucap sana sambil tersenyum cerah, mengeluarkan handphone dsri saku celananya dan menyimpan nomor mina dengan ' nae sarang ❤'
" kau tidak akan menghubunginya? " tanya ny. Im.
" tidak perlu. Eumm... eomma "
" ne? "
" bolehkah, aku pulang lebih awal nanti? Aku dan nayeon akan menjemput mina dan tzuyu di sekolahnya " ucap sana.
" tentu saja, kapan pun kau mau " jawab ny. Im.
" baiklah, appa duluan. Kalian hati-hati nanti ya " ucap tn. Im sambil mengacak rambut sana dan nayeon.
" ne appa, appa juga hati-hati di jalan " ucap nayeon.
" tentu.... anakku " ucap tn. Im, lalu mencium pipi anaknya dan pergi menuju kantornya.
Nayeon terdiam sebentar. Dia tersenyum miris, seharusnya dia sadar. Juwi lah yang harusnya merasa iri padanya. Dan dia lah yang harus memberi perhatian lebih pada juwi sebagai kakaknya.
Sana menyentuh pundak nayeon lembut. " kau mau ikut aku bekerja lagi hari ini? " tanya sana.
" tentu saja " ucap nayeon. " eomma kita berangkat sekarang, jaga diri eomma ".
" ne... hati-hati dijalan " ucap ny. Im setelah mencium pipi nayeon dan sana bergantian.
_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_
*selamat membaca👍
KAMU SEDANG MEMBACA
Eonni ✅
RandomDua wanita cantik yang saling menyayangi, terlahir dari keluarga yang mapan. Namun bagi mereka itu semua tidak berarti jika rumah tangga ayah dan ibunya tidak harmonis. Sana dan mina, kakak - adik yang tidak pernah bertengkar, tidak pernah ada masal...