"Aku menunggu lama." Ujar sebuah suara di belakang Hyejin.
Min Yoongi.
Dia nampak indah dengan balutan jas abu-abu dibalik sweater tipisnya berwarna hijau pudar.
Tuh kan, dia ganti baju.
Apa mungkin ini masih mimpi?
Hyejin menghampirinya tanpa mengatakan apa-apa. Rasanya sesuatu membuncah dalam hatinya begitu melihat sosok ini lagi.
Apa? Bahagia? Benarkah?
"Kau terlihat berbeda." Ujar Yoongi lagi saat sudah berada tepat di sebelahnya.
"Berbeda seperti apa?" Tanya Hyejin.
"Hm, apa ya? Entahlah." jawab Yoongi sambil tersenyum jahil.
Ya Tuhan, tampan dan baik sekali namja ini.
"Apa mungkin ini mimpi?" Tanya Hyejin akhirnya. Entah kenapa ia tiba-tiba bertanya seperti itu.
Rasanya ini semua masih terasa mustahil dan agak asing.
"Menurutmu?" Tanya Yoongi kembali.
"Entahlah. Setiap hari setelah aku memejamkan mataku ditempat tidur, tiba-tiba aku berakhir di tempat ini. Bukankah itu mimpi?"
"Ya. Silahkan beranggapan begitu kalau kau suka."
"Tapi bagiku ini masih terasa ajaib. Apa yang sudah kau lakukan padaku?" Tanya Hyejin pada Yoongi dengan penuh selidik.
"Tidak ada. Apa aku terlihat seperti paranormal? Dukun?"
"Tidak. Kau seperti alien tampan dari bintang yang bisa melakukan teleport, atau pindah tempat dalam waktu yang sangat cepat—"
"Kau terlalu banyak menonton drama Hyejin ssi. Lagi pula meskipun iya, aku fikir ini lebih keren dari pada cerita konyol itu." Jawab Yoongi sambil tertawa.
Hyejin, dia manusia. Yoongi manusia. Lihat itu lihat, wajah tampan dan cool itu kini tengah menertawakan kebodohanmu.
"Kau juga menonton drama itu?" tanya Hyejin dengan bodohnya.
"Eoh. Hanya melihat ringkas ceritanya."
"Tapi memang benar, ini jauh lebih keren dari drama itu. Jadi ini namanya apa? Wonderland?"
"Ini mimpi, Hyejin. Tidak ada yang seperti ini didunia nyata."
"Jadi kau juga tidak nyata?" Tanya Hyejin dengan nada sarat akan kekecewaan.
Yoongi hanya mengendikkan bahunya dan berjalan menjauh. Tangannya masuk kedalam saku celana sambil berjalan santai dan bersenandung ria, oh my—dia bahkan punya suara yang indah.
Hyejin sampai lupa dengan pertanyaannya barusan dan berjalan mengekor dibelakang pria itu.
"Tak usah pikirkan apa-apa. Kau hanya perlu menikmati waktu bersamaku disini. Tempat ini hanya dua pilihan kemungkinan untuk kau namai, mimpi indah atau mimpi buruk." Ujarnya sambil terus berjalan dan menapaki jalan yang sepi.
Hyejin amat terpesona melihatnya. Baiklah, ia tak perduli lagi, bahkan jika ini mimpi ia sangat rela yang penting ada Yoongi didalamnya.
Dan dari pada menyebut bahwa ini adalah mimpi buruk, Hyejin merasa perlu jujur jika ini adalah mimpi indah yang pernah ia alami seumur hidupnya.
"Hei Nona, Ayo ikut denganku. Mau sampai kapan kau ada disana? Menunggu jam 5 pagi datang? Saat itu kau sudah harus pulang!" teriak Yoongi dari kejuhan sana.
.
Dan begitulah setiap malam. Sampai berbulan-bulan dan hubungan Yoongi dengan Hyejin dalam mimpi itu lebih dari seorang teman.
Hyejin bahkan seperti punya dua kehidupan sekaligus, siang hari ia menjadi Ayumi di dunia nyata dan malam hari ia akan menjelma menjadi Hyejin dalam mimpi indahnya bersama Yoongi.
Yoongi selalu berada disana dan menunggunya. Dan Hyejin yang bodoh tak pernah mau bertanya alasannya apa.
Ia hanya menuruti alur dalam mimpi itu, membiarkan dirinya hanyut disana dan seringkali ia sulit mengendalikan alam bawah sadarnya.
Seperti menjawab pertanyaan dengan bodoh atau mengangguk saja saat Yoongi mengatakan sesuatu.
Bahkan Hyejin pasrah saat Yoongi menciumnya seperti sekarang.
Ciuman romantis dan penuh perasaan.
Dicium dengan mesra ditempat begini indah kemudian di beri cincin yang cantik.
"Hyejin, mari kita menikah."
• Beautiful Nightmare •
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Nightmare • MYG ✔️
FanfictionSemilir angin menyapu lembutnya pipi gadis cantik itu. Wajahnya menggugah semangat dan bahagia siapapun yang melihatnya. Matanya selalu teduh namun memancarkan cahaya bak intan berlian. Membuat yang sekarat dan hampir matipun hidup kembali jika mena...