hope u enjoy the story!☺
〰〰〰
Terik matahari sedang berada tepat di atas kepala. Hari ini adalah hari Kamis, hari terakhir dalam minggu remedial bagi murid-murid SMA Permata Bangsa setelah menuntaskan Ujian Kenaikan Kelas.
Murid-murid berbondong-bondong keluar kelas dengan perasaan bebas dan tujuan yang berbeda. Ada yang ingin langsung pulang ke rumah, hangout dengan teman-teman, atau sekadar nongkrong di warung samping sekolah.
Di sisi lain, empat orang perempuan yang terjalin dalam persahabatan jalan bersisian. Mereka adalah Binta, Joya, Ralin, dan Dhea.
Binta Dandelion Radella. Perempuan pecinta jus mangga, gak suka bohong, sedikit lemot, dan sering kali lama jika membalas chat. Jadi, lebih baik langsung ditelepon daripada lumutan nungguin balesan dari Binta.
Joya Azalea. Dikenal paling cerewet dan rempong diantara keempatnya. Meskipun begitu, Joyalah yang paling rajin dan sering memberikan jawaban PR.
Ralin Kanaya. Selalu berpikir rasional dan tidak banyak omong, tetapi memiliki rasa peduli yang tinggi.
Dhea Camelia. Bisa dibilang Dhea ini paling bloon diantara keempatnya. Lemotnya sering bikin ketiga temannya pengen garuk tembok. Pokoknya bikin gregetan deh.
"Ini pada mau langsung balik?" Joya membuka suara.
"Gue sih iya," jawab Binta sambil mengangguk.
"Gue juga," ucap Ralin dengan nada datar.
"Kalo gue sih langsung mau pergi, ada acara keluarga gitu deh besok," kini giliran Dhea yang menjawab.
"Lah kan besok, kok perginya sekarang?" tanya Joya heran.
"Ya soalnya acaranya di Bandung,"
Joya hanya merespon dengan mengucap 'O' tanpa suara.
"Padahal gue pengen ngajak main," ucap Joya kecewa.
"Mager ah," jawab Ralin.
"Iya, gue juga pengen istirahat dengan tenang setelah pusing sama tugas-tugas yang super banyak itu," gerutu Binta.
"Yeh istirahat dengan tenang mah mati," ucap Joya, "Lagian lo hobi banget numpuk-numpuk tugas."
Binta hanya nyengir mendengar penuturan Joya yang sama sekali tidak salah.
"Eh, gue udah dijemput tuh. Duluan ya," ucap Dhea sambil ber-tos ria dengan ketiga sahabatnya.
"Yaudah, gue mesen sekarang, ya," ucap Binta sambil membuka aplikasi ojek online, "Lo pada dijemput atau gimana?" tanya Binta yang sedang mengetik alamat penjemputan.
"Iya gue sama Bang Deon, tapi kayaknya dia masih lama deh," jawab Joya. Bang Deon adalah kakak laki-laki Joya yang usianya terpaut 3 tahun.
"Gue sama Pak Doni," lalu mata Ralin menangkap supir pribadinya yang sudah menunggu di parkiran, "Eh, itu Pak Doni. Gue duluan ya," ucap Ralin sambil melakukan hal yang sama dengan Dhea tadi.
Kini tersisa Binta dan Joya yang sudah duduk di dalam ruang tunggu.
SMA Permata Bangsa atau biasa disebut PB oleh warga sekolahnya memang menyediakan ruang tunggu yang dilengkapi dengan pendingin ruangan, televisi, dan vending machine. Ruangan itu terbilang cukup nyaman untuk menunggu jemputan.
"Joy, Abangnya udah sampe nih. Bang Deon masih lama gak?"
"Engga sih kayaknya. Lo duluan aja."
KAMU SEDANG MEMBACA
Binta
Fiksi RemajaIni kisah sepasang remaja yang menjalin sebuah hubungan. Saling menyayangi membuat hubungan mereka cukup stabil, tapi jangan lupakan bumbu-bumbu klasik yang turut serta meramaikan kisah mereka berdua. Seharmonis apapun suatu hubungan, ada kalanya ma...