3.Masih Tetap

1.9K 104 1
                                    

.
.
.
.
.

Disebuah gazebo dekat kolam belakang kediaman pangeran Hong, sudah ada pangeran Hong dan putri selir Jian yakni putri Ying Me

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Disebuah gazebo dekat kolam belakang kediaman pangeran Hong, sudah ada pangeran Hong dan putri selir Jian yakni putri Ying Me.

Sesekali mereka tertawa disela-sela obrolan mereka. Teh krisan dan beberapa kue istana pun menjadi cemilan kesukaan mereka berdua.

"Gege ceritakan bagaimana suasana dinginnya medan perang aku ingin sekali mendengar cerita perjuanganmu." Ucap putri Ying Me yang penasaran akan suasana perang.

(Gege:kakak laki-laki)

"Jika kau dalam keadaan bimbang atau dalam keadaan sedih karena suatu masalah." Memberi jeda sambil menyesap teh krisan.

"Medan peranglah tempat yang tepat untuk melampiaskan kegundahan hatimu, atau semata mata untuk melampiaskan rasa dendam dalam hati."

Penjelasan yang penuh ambisi dari pangeran Hong tersebut yang sesekali mendongakkan kepala sambil membayangkan medan perang.

Tanpa bisa dibohongi, meskipun pangeran Hong yang berwajah lembut nan berkharisma itu namun dibalik itu semua siapa yang tau jika dia dan adiknya yang tidak lain adalah putri Huang Yi Sha menjadi pemimpin perang andalan kekaisaran Yang Hou.

Dan tanpa bisa mengelak, kaisar Guan pun sangat bangga akan anak-anaknya dari permaisuri Shin itu.

Diseberang kolam berdirilah putri Huang Yi dengan beberapa pelayan yang sedang menikmati pemandangan.

"Xiaojie, pria yang duduk disebelah sana itu adalah kakak anda." Ucap pelayan Qi.

(Xiaojie:nona muda)

"Berarti dia,,maksudku dia adalah pangeran Hong?" Tanya putri Huang Yi sambil memberi pandangan menelisik dari seberang kolam.

"Benar xiaojie, beliau adalah pangeran Hong kakak anda sekaligus istri dari putri Shu Feng Yi. Sebenarnya ada lagi putra Yang Mulia dengan mendiang permaisuri ."

"Maksudmu aku memiliki dua kakak laki laki?" Ucap putri Huang Yi penasaran.

"Mungkin nubi ini lupa akan cerita yang satu ini nona." Imbuh pelayan Qi yang membuat si pendengar menoleh menghadap wajah si pelayan setianya itu.

(Nubi:sebutan saya untuk pelayan perempuan)

"Apa..apa yang akan kau ceritakan Qi." Matanya membulat menatap sang pelayan.

Sambil berjalan namun tak menjajarkan langkahnya itu sang pelayan mulai bercerita.

Rebirth of The Freaky Wangfei | HIATUS |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang