8.Yang Dulu

952 72 2
                                    

Semakin lama semakin sedikit jumlah readers dan votenya:( jadi makin males update😭 tapi gpp, masih banyak yang nungguin cerita ini...so guys thanks buat kalian yang tetep setia nungguin cerita ku🙏
.
.
.
.
Rindang nan sejuk itulah suasana paviliun baru milik pangeran Hong yakni paviliun melati apung. Dengan bunga berbagai jenis dan warna menjadikan suasana paviliun tampak semakin indah.

Para penghuni paviliun tersebut saat ini sedang memulai kegiatan pagi dengan makan bersama keluarga kecil milik pangeran Hong.

"Kemarin aku melihat ibu bersamamu dan sepertinya kau sedikit mendapat kritikan dari ibuku apa benar itu?"

Kalimat pembuka sesaat ketika mereka akan menyantap makanan yang telah disiapkan diatas meja. Putri Feng Yi yang mendapati pertanyaan serupa sontak kaget disusul sedikit tawa geli nan manis dari bibir simetrinya.

Putri Feng Yi masih tak habis pikir hingga saat ini, suaminya masih menghawatirkannya lantaran mengira ibunya masih tidak menyukainya untuk menjadi menantunya.

Memang benar permaisuri Shin dulu termasuk salah satu orang dari beberapa orang yang tidak setuju dengan pernikahan pangeran Hong dengan putri Feng Yi.

Alasan tersebut bukan tanpa sebab, dia demikian lantaran status putri Feng Yi yakni anak angkat dari selir Ryo bukan anak kandung darinya.

Beberapa mentri pun sependapat dengan permaisuri saat itu dengan menolak merestui pernikahan mereka. Namun dengan atas dasar pondasi keluarga yakni cinta kasih sayang dan pastinya kesetiaan.

Dengan berbekal tiga hal itu pangeran menghiraukan apa yang dikatakan dari sang ibu yakni permaisuri Shin.

Hanya waktu lah yang dapat mengikis segalanya, rasa benci yang tertanam dalam hati permaisuri luluh tatkala kebaikan putri Feng Yi yang tiap hari ia dapatkan.

"Apa anda masih berpikir jika permaisuri masih tidak menyukaiku? Anda salah pangeran, saat ini permaisuri sudah bersikap baik terhadapku ditambah lagi kita sudah memiliki Wu Lei yang tentunya membuat hubungan ini semakin erat bukan sebaliknya."

"Permaisuri datang padaku hanya untuk mengingatkanku agar tidak terlalu mengurusi kegiatan pindahan kita dan permaisuri takut jika Wu Lei terkena debu atau yang lainnya karena kemarin aku sengaja memantau para pelayan sambil menggendong anak kita."

Jawaban panjang lebar itupun mendapat balasan dari pangeran Hong dengan senyuman yang manis pada sang istri yang tak kalah manis.

***

Setelah berpikir-pikir inilah saatnya putri Huang Yi menemui Wong Li dengan alasan mengambil kuda miliknya yang ia tinggal beberapa minggu lalu.

Ia mengobati rasa rindu yang telah ia pendam dan ingin mencurahkan rasa yang ada di dalam sana melalui keadaan tanpa kata-kata pengakuan.

Setelah ia selesai bersiap-siap dengan menggunakan baju simple dan sederhana layaknya masyarakat biasa agar tidak terlalu mencolok ketika ia berjalan dikeramaian.

Ia ingin melewati pasar dan melihat-lihat suasana pasar di dunia ini. Tanpa sadar ketika ia berjalan ia menyenggol porselen yang diperdagangkan di tengah pasar.

Perhatian semua orang saat ini tertuju padanya yang telah membuat suasana sekitar menjadi hening. Disusul dengan kata-kata bak ranjau yang meledak disatu sisi.

Rebirth of The Freaky Wangfei | HIATUS |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang