9.Apapun itu

856 63 2
                                    

Di dalam aula yang dihiasi berbagai ukiran khas kekaisan Yang Hou yang berupa naga merah dan beberapa macam bunga yang menjadi ciri khas kekaisaran tersebut, sudah ada kaisar Guan yang telah mengumpulkan beberapa prajurit untuk melaksanakan perintahnya.

Kaisar Guan saat ini sedang menyuruh semua orang di istana untuk mencari keberadaan putri Huang Yi karena saat ini ia dijadwalkan latihan pedang dan kemiliteran bersama prajurit, panglima tidak lupa juga pangeran Hong.

Saat ini kekaisaran Yang Hou dalam beberapa hari kedepan akan melaksanakan peperangan dengan kekaisaran Ji Bhei yang berada tepat di perbatasan sebelah.

Peperangan terjadi bukan tanpa alasan, hal ini terjadi lantaran adanya gejolak antar dua belah pihak dan lebih parahnya salah satu anggota kekaisaran telah memprovokasi kekaisaran Ji Bhei.

"Bagaimana jika nona tidak akan sampai tepat waktu sebelum Yang Mulia datang kemari, apa aku akan dihukum cambuk sesuai dengan peraturan yang ada?"

Gumam pelayan Qi dengan penuh kecemasan sambil menunggu putri Huang Yi sampai, dengan keringat dingin yang merembes didahinya.

<Lapangan Istana>

"Yang Mulia, sedikit lagi latihan penyempurnaan pertahanan kita selesai tapi sekarang tuan putri tidak ada disini apa harus kita menunda latihan kita lagi mengingat waktu kita sudah terbuang sia-sia karena putri Huang Yi."

Masih memegang sebuah pedang tentunya seorang prajurit berkata dengan penuh kecemasan.

Setelah bulan purnama pertama diawal tahun menghilang, itulah waktu yang telah ditetapkan oleh kedua belah pihak untuk memulai berperang.

Namun dengan ketidakdisiplinan putri Huang Yi, akhir-akhir ini membuat para prajurit cemas jika nanti mereka tidak membawa kemenangan setalah berpulang dari medan perang.

"Apa yang kalian cemaskan sekarang aku berdiri dihadapan kalian untuk berlatih bersama."

Dengan mengenakan pakaian sesederhana mungkin ia telah memegang sebilah pedang dan siap untuk berlatih seperti biasanya.

Keceriaan terukir sudah diwajah para prajurit yang mendapati kedatangan putri Huang Yi, memang benar putri Huang Yi lah yang telah mengajari para prajuritnya sendiri cara menggunakan pedang, mengatur strategi peperangan dan menebas lawan dihadapan mereka.

Dan tanpa diragukan lagi strategi perang yang dimiliki putri Huang Yi selama ini tidak pernah gagal diterapkan dalam medan perang.

Untuk saat ini mereka tinggal menyempurnakan strategi yang telah diajarkan untuk di medan perang.

Dengan gerakan yang begitu tenang nan mematikan, putri Huang Yi mengayunkan pedang dengan sangat mulus. Wajah manis tak dapat menghindari sifat bengis kala di medan perang.

Tidak khayal kaisar Guan sangat menyayangi putri Huang Yi melebihi apa pun.

"Aku yakin jika kita bisa membawa kemenangan dari kekaisaran Ji Bhei."

Ucap pangeran Hong dengan percaya diri setelah melihat keseluruhan latihannya dengan yang lainnya.

***

Deringan terompet dari gading gajah yang dilubangi sedemikian rupa hingga menghasilkan sebuah bunyi yang nyaring.

Suara terompet yang terdengar begitu melengking dengan dihiasi bendera kekaisaran Yang Hou menandakan bahwa pasukan dan panglima kekaisaran Yang Hou siap berperang.

Semangat membara yang dimiliki para pasukan perang tidak sampai pada hati permaisuri Shin yang nampak gelisah dan merasa bersalah, lantaran membiarkan putrinya lolos mendapat ijin dari sang suami untuk berperang, lagi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 11, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Rebirth of The Freaky Wangfei | HIATUS |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang