Oleh: Adri Aghniansyah
Adalah sebuah kehormatan bisa berada di pucuk tertinggi pengabdian.
Adalah sebuah garis takdir senja ini mengurai kepergian kami.
Jiwa-jiwa kami meranggas habis, untuk digantikan dengan yang baru.
Izinkan kami merebahkan diri.
Melesakkan pungkur di lembutnya sofa.
Menanti lagi burit-burit senja hari.
Karena ketika saat itu datang kembali, kami akan berucap bangga.
"Himpunan kami jaya lagi!"
Salam hangat secercah visi, seindah imaji.
Dari lelaki berbaju oranye.
KAMU SEDANG MEMBACA
Menuju Kamu
Poetry... Lalu tunggu sampai aku datang Menepuk bahu kananmu Membiarkan mata itu bertemu mataku Sampai garis mata kita dalam ekuatornya Sejajar dalam tatap Dan aku melihatmu Seperti yang pernah aku lakukan dulu Dan dalam satu tarikan nafas saja Aku tidak...