04

34 6 6
                                    

"Bisa jadi tawa yang tersaji  adalah kesedihan yang tersembunyi"

-Ineffable-

Libur. Satu kata yang membuat hati setiap siswa-siswi senang tiada kira. Karena akan ada rapat dengan ketua dan pemilik sekolah. Seluruh siswa SMA Pelita Harapan hari ini diliburkan. Betapa senangnya Lisha, hari ini ia bisa bermalas-malasan seharian dikamarnya dengan menonton film drakor kesukaannya.

Suara ketukan pintu kamar Lisha, membuat sang pemilik kamar mendongak dan melihat ke arah pintu. Dan dari pintu munculah Rania -Bunda Lisha- sambil menunjukan senyum kepada anak perempuannya.

“Ada apa bun?” Tanyanya

“Bunda mau minta tolong nduk, kamu pergi ke minimarket depan komplek rumah kita ya. Bunda mau bikin kue, tapi bahan-bahannya habis.” Ucapnya

“Iya bun. Lisha ganti baju dulu ya” Rania pun mengangguk lalu keluar dari kamar Lisha

Setelah berganti pakaian dan meminta uang kepada bundanya untuk membeli bahan kue. Lisha langsung melesat ke mini market yang berada di depan komplek rumahnya. Cukup jauh dari rumah Lisha namun masih bisa ditempuh dengan berjalan kaki. Itung-itung bisa nurunin berat badan.

Ketika ia sudah hampir sampai di mini market.

Lisha nampak terkejut melihat sosok yang ada di hadapannya sekarang. Dengan segera Lisha langsung memalingkan wajahnya dan langsung berjalan dengan cepat hendak menjauhi sosok itu.

"Li-Lisha?"

Sial. Batin Lisha.

Lisha bingung harus bagaimana sekarang.
Ia menoleh kepada sumber yang tadi memanggilnya “Ahh I-iya”

“Ka-kamu apa kabar?” Tanyanya

“Baik” jawab Lisha cuek

Sungguh Lisha sangat malas bertemu dengan dia lagi. Aksa Delvin Arion. Ya, itu nama orang yang tadi memanggil Lisha. Dia merupakan mantan Lisha 3 tahun yang lalu. Mantan yang dengan teganya selingkuh dibelakangnya. Dan yang membuat Lisha sangat benci padanya adalah ia berselingkuh dengan sahabat dekat Lisha.

Aksa merupakan cowo playboy kelas kakap. Mantan dia bejibun. Sialnya Lisha bertemu dengannya lagi. Lisha langsung mengingat kenangan manis yang pernah Aksa berikan. Dan ia pun mengingat kejadian ia menangkap basah Aksa yang sedang bermesraan dengan Yonna -sahabatnya dulu-

Flashback on

Suara petikan gitar mulai terdengar diseluruh penjuru Cafe. Semua pasang mata tertuju pada lelaki yang berada diatas panggung yang sedang menyanyikan sebuah lagu.

Di suatu hari tanpa sengaja.... Kita bertemu....

Aku yang pernah terluka.... kembali mengenang cinta....

Hati ini kembali temukan.... senyum yang hilang ....

Semua itu karna dia.....

Aksa menarik napas, sebelum melanjutkan nyanyinya.

Oh Tuhan.... ku cinta dia..

Ku sayang dia... rindu dia... inginkan dia...

Utuhkanlah..... rasa cinta dihatiku....

Hanya padanya... untuk dia....

Semua pengunjung yang ada di Cafe tersebut langsung memberi tepuk tangan. Ketika sang penyanyi yang tak lain adalah Aksa menyelesaikan lagunya.

Aksa turun dari panggung menuju ke arah dimana Lisha duduk. Aksa menarik tangan Lisha pelan untuk ikut maju ke atas panggung yang ada di cafe itu.

"Lisha. Aku sudah lama suka sama kamu. Aku mau kamu dan aku menjadi kita. You will be my girlfriend?" Ucap Aksa membuat Lisha  menahan nafasnya terkejut.

"Aksa. Maaf aku ngga bisa...."  terlihat raut muka Aksa kecewa disana. "Ngga bisa nolak maksudnya" Lisha terkekeh geli melihat ekspresi lucu muka Aksa tadi.

"Jadi?"

"Iya, i will be your girlfriend" Aksa langsung memeluk tubuh mungil Lisha, suara riuh tepuk tangan dari pengunjung menyelimuti keduanya. Hari ini, Lisha dan Aksa resmi jadian.

---

“Lis, maaf banget ya. Aku ngga bisa nemenin kamu hari ini. Aku ada urusan soalnya” suara Aksa dari seberang sana

Lisha mendengus pelan “Iya nggapapa kok. Aku juga bisa sendiri”

“Yaudah, aku tutup telefonnya ya. Love you” ucap Aksa

“Iya, love you too” jawabnya

Hari ini, niatnya Lisha mau membeli buku novel. Dia meminta Aksa untuk menemaninya, tapi ternyata Aksa tak bisa karna ada urusan. Jadi Lisha memutuskan untuk pergi sendiri.

Ketika Lisha sedang memilih-milih buku novel. Tak sengaja ekor matanya melihat Aksa. Dia tidak sendirian, dia bersama cewe.

Yonna?

Tanpa berpikir panjang Lisha langsung menghampiri mereka berdua.

“Oh  jadi ini yang lo bilang urusan. Urusan selingkuh sama sahabat pacar  lo sendiri. Bagus ya bagus!” Cecar Lisha muak melihat yang ada didepan matanya sekarang.

Yonna yang sedang menggandeng tangan Aksa langsung melepaskannya, ketika ia sudah tertangkap basah oleh Lisha.

“Aku bisa jelas-“ ucap Aksa terpotong ucapan Lisha

“Dan lo! Sahabat macam apa lo nikung sahabat lo sendiri hah! Lo mikir ngga sih sakit Na. Sakit”  Ia merasa sesak mulai melanda dadanya.

Lisha menarik napas pelan "Aksa. Kita putus!” Satu kata yang terucap dari bibir Lisha membuat Aksa dan Yonna diam membeku.

“Lis, Maafi-“ kini Yonna bersuara tetapi sebelum ia mengakhiri kalimatnya Lisha langsung pergi meninggalkan mereka berdua.

Lisha tak bisa menahan air matanya agar tidak keluar. Ia berlari sekuat tenaga sambil menangis pulang kerumahnya. Banyak pasang mata yang melihat keadaan Lisha sekarang. Persetan dengan semua itu!  Lisha tidak peduli. Mungkin alam sedang tidak berpihak padanya, tiba-tiba saja hujan deras mengguyur kota Yogyakarta.

Flashback off

“Aku minta maaf Lis, untuk 3 tahun yang lalu” ucapnya membuat Lisha tersadar dari lamunanya.

Lisha tak menanggapi ucapan Aksa “Gue pergi dulu. Udah ditungguin bunda”  Lisha langsung pergi meninggalkan Aksa sendirian

Lega.

Itulah yang Lisha rasakan sekarang. Ia benci ketika harus mengingat kenangan masalalunya itu. Kenangan yang membuatnya harus terpuruk dalam beberapa hari.

Setelah sampai di mini market Lisha langsung membeli pesanan bundanya. Setelah selesai ia menuju kasir untuk membayarnya. Lisha langsung pulang kerumahnya. Lisha takut kalau nanti ia bertemu lagi dengan sosok yang paling Lisha benci. Ya, Aksa.

🔥🔥🔥


Budayakan membaca! Karna membaca itu perlu!

Thankyou for reading my story guys❣

Jangan lupa like dan komen ya! Kritikan kalian diterima kok

SEE YOU NEXT PART GAESSS❣

INEFFABLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang