Wait and believe me

1.8K 223 19
                                    

Ini next chap cerita sesungguhnya.
Okai.
Dan buat yang kemarin komen di kolom komentar di cerita selingan, minta next chap dari cerita itu,
Maaf sekali. Cerita itu tidak ada kelanjutannya. Memang gantung.
Jadi, mengutip perkataan suami saya tercinta a.k.a Siwaj a.k.a P' New, bahwa cerita tersebut tidak akan ada kelanjutannya. Terima kasih sudah membaca cerita saya yang amat bad ini ya. *bow*
.

.

.

.

.

.

.

.

******

Saint dan Plan kini berada di kantin fakultas Plan. Meski seragam Plan masih tampak sedikit kotor, namun itu sudah tidak terlalu buruk dari pada awalnya.

"Ada apa kau mencariku?" tanya Plan.

"Em? Aku ingin melihat keadaanmu." jawab Saint.

"Aku rasa kita tidak sedekat itu, sampai kau harus tahu keadaanku." ucap Plan.

"Itu menurutmu. Kalau menurutku, kita dekat. Sangat dejat sejak dahulu." jawab Saint.

"Dahulu?" tanya Plan.

"Ya. Tentu kau tidak ingat. Akupun kalau menjadi kau, tentu tidak akan ingat. Karena ini sudah lama sekali." ujar Saint.

"Aku tidak mengerti." sahut Plan masih tidak mengerti. Tanpa Plan sadari, Plan menggosok hidungnya yang dimana hal tersebut merupakan kebiasaan Plan jika sedang berbohong. Dan Saint mengetahui itu.

"Jangan kau paksakan dirimu, jika memang tidak bisa ingat." Ucap Saint.

"Ap. . ."

Sekilas Plan melihat bayangan adiknya.

-Perth? Apa yang dia lakukan disini?- gumam Plan.

"Aku pergi dulu." ucap Plan buru-buru.

Setelah itu, Plan mulai berjalan berusaha mengikuti sosok yang diyakini Plan sebagai Perth.

*****

Perth tiba dikampus Mean dan juga kakaknya. Sesuai janjinya kemarin, Perth akan menemui Mean dan menjelaskan semuanya. Perth mulai berjalan mencari gedung fakultas Mean. Karena kebingungan, Perth menanyakan ke salah satu mahasiswa disana.

"Permisi. Sawasdee krub." ucap Perth.

"Sawasdee kha. Ada yang bisa saya bantu?" sahut salah satu mahasiswi tersebut.

"Ada diantara kalian yang mengenal P' Mean?" tanya Perth.

"Mean? Mean Phiravich?" tanyanya memastikan.

"Krub."

"Anda salah fakultas. Fakultas Mean berada di gedung A. Anda bisa melalui koridor ini untuk menuju gedung A. Setelah itu belok ke kiri. Lurus saja, disana akan ada pintu pagar untuk masuk ke wilayah gedung A." jelas mahasiswi tersebut.

"Ah baiklah. Khop khun krub." ucap Perth.

Setelah itu, segera saja Perth berjalan menuju ke arah yang ditunjukkan tadi kepadanya. Tidak lama kemudian, Perth sampai di gedung A. Lagi-lagi Perth bingung karena tidak mengetahui nomor telfon Mean, jadi Perth tidak bisa memberitahu kedatangannya kemari kepada Mean.

Bermaksud ingin bertanya lagi ke salah satu mahasiswa disana, tapi urung karena Perth melihat sosok Mean dari kejauhan. Perth segera berlari kecil untuk menghampiri Mean.

"P' Mean." panggil Perth setelah tiba di dekat Mean. Mean terkejut dan segera membalikkan badannya.

"Perth. Apa yang kau lakukan disini?" tanya Mean bingung.

Waiting For You AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang