5. Miracle

4.4K 527 65
                                    

Dulu pernah ada seseorang yang menyebutku sebagai keajaiban yang datang dalam hidupnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dulu pernah ada seseorang yang menyebutku sebagai keajaiban yang datang dalam hidupnya. Tapi sepertinya dia telah melupakanku.
-Kim Namjoon

🍀🍀🍀

Bisa dibilang Sinbi bukan tipikal gadis yang mudah jatuh cinta. Hatinya keras seperti batu. Sudah banyak laki-laki yang ingin mengajaknya berkenalan baik itu lewat media sosial ataupun datang ke rumah. Tentu saja yang datang ke rumah merupakan laki-laki dari keluarga kelas atas.

Tak sekalipun Sinbi menggubrisnya. Satu-satunya laki-laki yang menemani Sinbi hanya Moonbin. Dari kecil hingga menginjak usia dewasa hanya Moonbin yang Sinbi percaya untuk berada di sisinya. Alasannya cuma satu; karena Sinbi nyaman ada di dekat laki-laki itu.

Lain halnya dengan Moonbin, entah mengapa bertemu dengan Jungkook rasanya seperti bertemu dengan seseorang yang telah lama tidak ia jumpai. Debaran asing yang menyusup hatinya seolah bukan pertama kalinya ia rasakan. Persis seperti saat pertama kalinya Sinbi menyukai seorang bocah laki-laki. Dulu sekali.

Sinbi menahan napasnya kala Jungkook masih menghimpitnya. Tangan Jungkook turun perlahan dari mulut Sinbi. Selama beberapa saat mereka masih saling pandang sampai akhirnya Jungkook mengaduh kesakitan berkat tendangan keras yang diberikan Sinbi.

"Ya! Kau gila?" teriak Jungkook tidak terima seraya mengusap tungkainya yang terasa ngilu.

"Kau yang gila! Berani-beraninya kau menarikku seperti itu ke dalam toilet perempuan? Dasar mesum!" Sinbi mengalihkan pandangannya. Ia mengatur napasnya lantaran kegugupan yang sempat melandanya barusan.

Jungkook membuang napas kasar. "Apa? Mesum? Tidak bisa kupercaya!" kemudian Jungkook tertawa kecut.

"Kelinci mesum!" umpat Sinbi pelan lalu hendak membuka pintu. Pergerakannya dicegat Jungkook dengan cepat. Tepat sebelum Sinbi mencapai gagang pintu.

"Kau ingin tertangkap oleh orang-orang itu?" Jungkook mencengkram lengan Sinbi.

"Lalu?"

Selanjutnya Sinbi mengikuti arah pandang Jungkook ke atas. Tepat di atas salah satu bilik toilet ada sebuah ventilasi udara yang dapat dibuka penutupnya. Kontan Sinbi mengernyitkan kening. "Kau ingin aku keluar lewat sana?"

"Biar aku yang membereskan masalah di sini. Kau duluan saja." kata Jungkook sesaat sebelum membuka pintu toilet.

"Kook-ah!" panggil Sinbi yang membuat Jungkook terdiam di ambang pintu. Tatkala Jungkook berbalik menghadapnya, Sinbi berkata, "Hati-hati."

Alih-alih membalas dengan kata-kata, segaris senyuman tipis terulas di bibir Jungkook. Detik berikutnya pintu toilet telah kembali ditutup seusai Jungkook menyelinap keluar secara diam-diam.

Hingga Jungkook keluar dari toilet pun Sinbi masih membeku di tempat. Rasa penasaran muncul ke permukaan lubuk hatinya. Sinbi memegangi dadanya. Detak jantungnya masih sama seperti tadi. Saat Jungkook menghimpitnya beberapa waktu lalu.

CRUSHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang