10. Secret Box

3.7K 488 116
                                    

Kau tahu apa yang paling menyesakkan bagiku?Mempercayaimu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kau tahu apa yang paling menyesakkan bagiku?
Mempercayaimu.
-Hwang Eunbi

🍀🍀🍀

"Hwang Eunbi, kau benar-benar tidak tahu siapa aku?"

Bukannya menjawab, Eunbi malah mengerjapkan matanya. Pertanyaan aneh yang dilontarkan Jungkook membuat Eunbi berpikir sejenak. Laki-laki aneh ini jelas-jelas ingin menggodanya dengan cara seperti ini. Ini adalah cara klasik seorang pria mendekati perempuan.

Masih dalan kurungan Jungkook, Eunbi tertawa mengejek. "Cara yang kau gunakan untuk menggodaku sudah kuno, Tuan Jeon."

"A-apa?" Jungkook terlonjak kala Eunbi justru mengira dia ingin menggoda gadis itu.

"Aku tidak semudah itu untuk kau goda dengan cara seperti ini. Murahan." Eunbi mendorong tubuh Jungkook dan terbebas dari tindihan laki-laki itu.

"Aku... Menggodamu? Yang benar saja!" sanggah Jungkook tidak terima.

"Lantas apa maksudmu menindihku seperti tadi? Kau mendorongku ke kasur, menatapku lalu bertanya siapa dirimu. Cih, kau pikir kau itu tampan?" cerocos Eunbi sebal sambil menyisir poninya ke belakang.

"Lalu kau sendiri mengapa masuk ke kamarku tanpa izin, hm?" Jungkook mulai memajukan tubuhnya pada Eunbi, lagi. Entahlah, rasanya menyenangkan memancing kemarahan gadis itu.

Eunbi mendengus jengah. "Bisakah kau menjauh dariku? Dasar pria sok tampan!"

Sontak Jungkook meringis kesakitan begitu Eunbi menendang kakinya. Sialnya tendangan Eunbi tepat mengenai tungkai Jungkook yang sedang memar. Dan seolah tidak merasa bersalah, Eunbi keluar begitu saja tanpa meminta maaf.

"Aish, temperamen gadis itu benar-benar buruk!" Jungkook terduduk di pinggiran kasur sambil terus mengelus-elus kakinya yang memar. Detik berikutnya Jungkook tidak sengaja melihat bungkusan obat yang terletak di atas nakas. Segaris senyuman terulas di bibirnya. "Meskipun begitu, dia lumayan perhatian."

Sementara itu dengan cepat Eunbi menuruni anak tangga. Di tengah-tengah tangga ia berhenti. Ia memegang dadanya. Jantungnya berdetak dua kali lebih cepat dari biasanya. Eunbi menarik napas dalam lalu membuangnya perlahan.

"Sepertinya ini efek dari aku terlalu sering marah-marah. Itu sebabnya aku tidak boleh terlalu sering marah-marah jika jantungku tidak ingin berdetak cepat seperti ini. Ya, aku harus bisa mengontrol emosiku." ujar Eunbi pada dirinya sendiri sembari menepuk-nepuk dadanya.

Ya, Eunbi adalah gadis bodoh yang tidak menyadari perasaannya sendiri.

🍀🍀🍀

Guratan oranye di langit menandakan hari segera menginjak malam. Orang-orang berlalu lalang di trotoar untuk pulang ke rumah masing-masing. Atau ada pula beberapa orang yang menanti bus di halte. Seperti yang dilakukan Kyuhyun saat ini.

CRUSHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang