[Completed] Menjadi anak dari seorang calon presiden seharusnya membuat Hwang Eunbi bersikap selayaknya gadis yang anggun. Sayangnya, setelah kematian kakaknya, Eunbi berubah menjadi gadis yang tidak tahu aturan. Hal itu yang menyebabkan Eunbi teran...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Aku telah gagal melindungi gadis kesayanganku. Kini dia pergi, setelah aku mengucapkan kata-kata kasar padanya.
-Jeon Jungkook
🍀🍀🍀
Kedua kaki Eunbi berlari cepat membuka pintu rumah. Sepi langsung menyambut Eunbi begitu dia masuk ke dalam rumah. Memang, sebagian besar pengawal dan pembantu rumah tangga yang bekerja di rumah Eunbi telah mengundurkan diri dari pekerjaannya setelah Hwang Dongwook dijebloskan ke penjara. Yang tersisa hanya Kyuhyun dan Moonbin serta beberapa anak buahnya yang masih menaruh kesetiaan pada kedua lelaki itu.
Tadinya Eunbi berniat hendak mencari Sooyeon di rumah namun langkahnya terhenti saat melewati ruang tamu. Aroma masakan menguar dari arah dapur sehingga menusuk indra penciuman Eunbi. Gadis itu mengenali aroma masakan ini. Siapa lagi kalau bukan aroma masakan ibunya. Lantas Eunbi bergegas melangkahkan kakinya menuju dapur. Benar saja, sesampainya di dapur, dilihatnya sang ibu tengah menyicipi sup rumput laut buatannya.
"Eomma sedang apa?" Eunbi berjalan mendekati ibunya.
Ibunya yang bernama asli Park Minyoung itu menoleh. "Ibu sedang membuat sup rumput laut untuk kakakmu."
"Sooyeon eonni?" Eunbi mengernyitkan kening.
"Hari ini dia ulang tahun. Cepat panggilkan kakakmu. Lihat, sekarang sudah pukul 12 malam. Kita makan sup rumput laut ini bersama lalu tidur."
"Eomma tidak menonton berita?" Eunbi bertanya hati-hati.
"Berita apa sayang?" kali ini giliran Nyonya Hwang yang mengernyitkan kening.
Hati Eunbi mencelos seketika. Tersadar bahwa ibunya sama sekali belum mengetahui perihal berita eksekusi ayah dan kakaknya. Alih-alih menjelaskan, Eunbi menggelengkan kepala cepat lalu bergegas mencari Sooyeon ke seluruh penjuru rumah.
Bisa jadi kakaknya masih ada di rumah. Bisa jadi berita itu hanyalah berita tipuan yang dibuat kakaknya.
Tak kunjung menemui Sooyeon, Eunbi beranjak naik ke lantai dua. Menuju kamar Sooyeon yang memang berada satu kamar dengannya. Dibukanya pintu kamar, Eunbi tak juga menemui Sooyeon.
Gadis bermarga Hwang itu pun menghela napas berat seraya memijit keningnya yang pening. "Eonni, di mana kau?"
"Nona Hwang!" seru Moonbin setibanya dia di kamar Eunbi. Kemudian Moonbin menunjukkan ponselnya pada Eunbi. "Coba kau lihat ini!"
Eunbi segera meraih ponsel dari tangan Moonbin dan menekan tombol play di layarnya. Video di ponsel itu berputar. Menampilkan Hwang Sooyeon yang tersenyum manis ke arah kamera sesaat sebelum wanita itu berujar.
"Eunbi-ya... Hanya ini yang dapat ku lakukan untuk menebus segala kesalahanku di masa lalu. Besok aku akan muncul di hadapan publik untuk pertama kalinya. Aku akan menceritakan kejahatan ayah dan kejahatanku di hadapan masyarakat luas."
