[Completed] Menjadi anak dari seorang calon presiden seharusnya membuat Hwang Eunbi bersikap selayaknya gadis yang anggun. Sayangnya, setelah kematian kakaknya, Eunbi berubah menjadi gadis yang tidak tahu aturan. Hal itu yang menyebabkan Eunbi teran...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kau brengsek karena telah berada di dekat Eunbi tanpa merasa bersalah! -Moonbin
🍀🍀🍀
Air sungai Han yang tenang menjadi saksi bisu dari dua insan yang saling mencintai. Jungkook tertidur di pangkuan Eunbi, sedangkan Eunbi mengelus lembut helaian rambut Jungkook. Mereka tidak peduli pada masa lalu kelam yang setiap saat menghantui. Seolah menentang semesta atas takdirnya yang konyol.
Jungkook sudah tidak peduli lagi pada kenyataan bahwa Eunbi adalah adik kandung Sooyeon. Orang yang telah merenggut kebahagiaan hidupnya. Bagi Jungkook, kebahagiaan dia yang sekarang adalah bersama gadis itu. Bukankah itu cukup adil untuk mengembalikan kebahagiannya yang telah lama hilang?
Begitu pula dengan Eunbi. Ia memilih menjadi egois demi perasaannya sendiri ketimbang memikirkan rasa bersalahnya pada Jungkook. Bukankah dengan mencurahkan rasa kasih sayangnya pada Jungkook, itu sama dengan Eunbi telah bertanggung jawab atas hilangnya nyawa orang tua Jungkook?
Ibaratnya, rasa kasih sayang yang tidak didapatkan Jungkook dari orang tuanya yang telah tiada maka akan sepenuhnya tergantikan dengan rasa cinta yang dimiliki Eunbi. Bukankah itu sudah cukup untuk menebus dosa kakaknya?
"Eunbi-ya...," gumam Jungkook pelan. Matanya masih terpejam. Menikmati setiap sentuhan yang Eunbi berikan di kepalanya.
"Hm?" Eunbi terus membelai kepala Jungkook. Memperhatikan setiap inci lekukan wajah tampan laki-laki itu. Bertanya-tanya mengapa ia dapat jatuh hati pada wajah tampan ini.
"Kau sudah bertemu adikku?" Jungkook bertanya masih dalam posisi tidur.
"Eunha? Ya, sudah. Ternyata dia mirip denganmu."
Jungkook membuka matanya. Dan di saat itu pula ia bisa memandang wajah gadisnya dari dekat. "Apa dia mengatakan sesuatu padamu?"
"Dia bilang, kau seperti menutup diri darinya setelah kecelakaan itu."
"Pasti Eunha telah banyak cerita padamu." Jungkook mengerucutkan bibirnya lucu. Menyesalkan sifat adiknya yang selalu menceritakan apapun jika nyaman dengan seseorang.
Lantas Eunbi menyentuhkan jari telunjuknya di bibir Jungkook. "Aku malah senang mendengarkan cerita adikmu. Berkat Eunha juga, aku jadi bisa menemukanmu."
"Apa kau tidak merasa sakit mendengarnya? Bukankah itu mengingatkanmu pada kakakmu?"
Eunbi menunduk. Memutuskan kontak mata dengan Jungkook. Membenarkan pertanyaan Jungkook jika dia sebetulnya merasakan sakit dalam dadanya. Diamnya Eunbi berhasil membangunkan Jungkook dari posisi tidurnya. Kini Jungkook duduk menghadap Eunbi. Kedua tangan lelaki itu menangkup wajah Eunbi yang tampak sedih.
