Terkadang manusia selalu menimpalkan kesalahannya kepada orang lain. Tanpa dia berkaca pada dirinya sendiri.
-Kim Namjoon
🍀🍀🍀
Eunbi menekan pedal gas lebih dalam lagi hingga mobil yang ia kendarai melaju sangat kencang. Ia tak peduli dengan klakson-klakson mobil yang ditujukan untuk dirinya. Dengan lihai Eunbi banting setir ke kiri dan kanan untuk menyalip kendaraan lain.
Di tengah-tengah kemelut pikirannya yang berkecamuk, kenangan tentang Sooyeon merasuk dalam pikirannya. Tubuhnya yang masih gemetar ia paksakan untuk tetap mengemudikan mobil. Selain itu, bulir-bulir air mata yang sedari tadi ia tahan akhirnya lolos juga dari sudut netranya.
Sial, tiba-tiba Eunbi merindukan kakaknya.
Eunbi ingat saat Sooyeon mengomelinya karena ia pulang larut malam. Eunbi ingat saat Sooyeon berpura-pura tidak tahu apa-apa ketika Eunbi tidak sengaja memecahkan patung kesayangan ayahnya. Eunbi ingat saat Sooyeon diam-diam memberikan uang saku ketika Eunbi sedang dihukum oleh orang tua mereka.
Masih banyak kenangan lainnya yang tidak bisa Eunbi sebutkan satu-satu. Ada begitu banyak hal yang telah Sooyeon lakukan untuknya. Bagi Eunbi, Sooyeon merupakan sosok kakak yang paling sempurna di dunia. Bahkan jika boleh memilih, Eunbi lebih memilih Sooyeon ketimbang ibunya sendiri.
Kematian Sooyeon yang begitu tiba-tiba meruntuhkan dunia Eunbi dalam sekejap. Meninggalkan sesak di dada yang tidak bisa disembuhkan sampai sekarang. Eunbi benar-benar merasa kehilangan sosok kakak yang sangat ia sayangi.
Kemudian suara-suara Sooyeon terngiang-ngiang di dalam tempurung kepalanya.
"Eunbi-ya, dari mana saja kau? Sudah jam berapa ini? Kenapa kau pulang telat?"
"Tenang saja. Aku tidak akan bilang apapun pada ayah kalau kau yang memecahkan patung itu."
"Eunbi-ya, ini untukmu. Kau tidak dapat uang saku dari ibu kan hari ini?"
Lantaran tidak tahan lagi dengan rasa sesak yang tahu-tahu menjalari rongga dadanya, Eunbi pun membelokkan mobilnya dan berhenti di pinggir jalan. Eunbi memukul setir mobilnya berulang kali. Tidak hanya itu, ia juga membenturkan kepalanya ke setir mobil.
Detik berikutnya Eunbi menenggelamkan wajahnya di kemudi lalu terisak hebat di dalam mobilnya. Meluapkan kekesalannya yang entah ditunjukkan kepada siapa. Sakit yang menusuk-nusuk rongga dadanya benar-benar menyesakkan. Eunbi tidak tahu jika selama ini ia menahan rindu yang luar biasa pada kakaknya.
Setelah beberapa saat ia terisak, Eunbi segera menghapus air matanya dengan punggung tangan. Lalu ia kembali melajukan mobilnya lagi. Jika tadi Eunbi tidak punya tujuan harus kemana. Kali ini Eunbi sudah mempunyai tujuan; menemui kedua orang tuanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
CRUSHER
Fanfic[Completed] Menjadi anak dari seorang calon presiden seharusnya membuat Hwang Eunbi bersikap selayaknya gadis yang anggun. Sayangnya, setelah kematian kakaknya, Eunbi berubah menjadi gadis yang tidak tahu aturan. Hal itu yang menyebabkan Eunbi teran...