Better Than I Thought

223 27 3
                                    

Title : Better Than I Thought

Pairing : Broken!SasufemNaru, SasuSaku, A bit ShikafemKiba

Disclaimer : Naruto belong to Masashi Kishimoto-sensei, MAMAMOO and their label company; Video by YouTube

Inspired : Better Than I Thought by MAMAMOO

Warning : Un-betaed, Typos, GS, OOC, AU

( 。・_・。)(。・_・。 )

Putus.

Kata yang dipakai untuk menggambarkan sesuatu barang yang terpisah satu sama lainnya.

Seperti benang, tali, dan juga...

"Kita putus Naruto."

...sebuah hubungan cinta.

.

.

.

Aneh.

Inilah yang dirasakan oleh Naruto saat ini. Gadis itu termenung sendiri di dalam kamar gelapnya. Pikiran Naruto sama sekali tidak mengarah kepada tombol lampu kamar tapi pikirannya mengembara ke tempat lain. Lebih tepatnya kepada seseorang yang baru saja memutuskan dirinya tadi siang.

Naruto bingung. Seharusnya sekarang dia berteriak kencang, marah, memaki sang mantan, atau paling tidak menangis meraung-raung karena hubungan cintanya kandas setelah lima tahun terjalin.

Akan tetapi...

"Kok begini?" gumam Naruto sambil meraba dadanya yang berdetak normal. Tidak kencang, tidak pun lambat. Berdebar sama seperti hari-harinya.

Naruto menatap lurus ke dinding kamarnya. Terpusat ke satu titik yaitu sebuah pigura yang terpajang apik disana, menampilkan sebuah foto dengan dirinya sedang tersenyum lebar di dalam pelukan seorang pemuda.

Naruto tersenyum kecil melihat betapa serasi dirinya dengan sang pemuda. Foto itu adalah salah satu kenangan indah dengan sang mantan, diambil ketika merayakan setahun hari jadi mereka berdua.

Sayangnya, sedetik senyum itu terkembang sedetik pula senyum itu hilang. Berganti dengan wajah datar Naruto. Lagi. Naruto tak bisa merasakan kesedihan ketika melihat foto yang seharusnya menjadi kenangan indah namun sedih karena pemuda itu tak lagi miliknya.

Apa mungkin sebenarnya Naruto pun secara tak sadar menginginkan...

"Apa aku juga ingin mengakhirinya denganmu teme?"

.

.

.

"Daijoubu?"

"Hai. Doijoubu desu."

"Hontou ni?"

"Hai."

Gadis berambut coklat gelap selengan yang diikat tinggi dengan tato segitiga merah di wajahnya itu mengerenyit tidak suka dengan jawaban santai sahabatnya.

"Memangnya kau tidak merasakan apapun ketika kau melihat itu?" tanya sang sahabat, Inuzuka Kiba, sembari menunjuk ke salah satu meja di dalam restoran keluarga dekat dengan kampus Kiba dan Naruto.

Naruto menoleh ke arah yang ditunjuk oleh Kiba. Di sana, dua meja dari meja Naruto dan Kiba, duduk sepasang muda mudi yang nampak sedang bercengkrama mesra. Keduanya terlihat begitu nyaman terhadap satu sama lain.

And Then...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang