Hate At First Sight

256 29 2
                                    

Title : Hate At First Sight

Pairing : SasufemNaru

Genre : Romance

Disclaimer : Naruto belong to Masashi Kishimoto-sensei

Warning : Un-betaed, Typos, GS, OOC, AU

( 。・_・。)(。・_・。 )

Naruto P.O.V

Melihat kembali foto pernikahan kami selalu membuatku tertawa geli. Saat pertama kali kakak sepupuku mengenalkan temannya pada makan malam keluarga kami 9 tahun yang lalu, aku tidak berpikir bahwa itu adalah cinta pada pandangan pertama seperti kebanyakan pendapat orang. Lebih tepat mungkin benci pada pandangan pertama.

Sebenarnya aku mengenalnya 2 minggu sebelum makan malam itu. Saat itu aku masih kuliah tahap akhir dan sedang melaksanakan kerja praktek di sebuah restoran dekat kampusku.

.

.

.

Flash Back

Hari ini Namikaze Naruto gadis cantik bersurai pirang itu terburu-buru untuk segera sampai ke restoran tempatnya kerja praktek karena harus menggantikan rekannya yang berhalangan hadir. Dia harus cepat sampai karena Mizuki Yasuno, pemilik restoran itu bukanlah orang yang gampang dan menyenangkan untuk bisa dikatakan sebagai bos yang baik.

Dia tidak akan mau tahu apakah kau memiliki waktu luang atau tidak. Yang ada dipikirannya adalah jika dia ingin sesuatu, maka sesuatu itu harus ada saat itu juga. Ini yang terjadi ketika Naruto melihat pesan dari wanita itu diponselnya yang bertuliskan "Datang ke restoran jam 3 sore ini", tanpa menanyakan apakah Naruto bisa atau tidak. Mengingat nilai yang diberikan oleh Yasuno akan berpengaruh pada kelulusannya nanti, maka mau tidak mau Naruto bergegas pergi ke restoran.

Diperjalanan Naruto teringat bahwa dia harus mengambil pesanan ibunya di toko kue. Naruto mengumpat karena dia melupakan hal tersebut. Seharusnya dia sudah mengambilnya kemarin dan dia berjanji pada ibunya akan mengambil hari ini. Naruto memutuskan untuk mampir sebentar dan mengambilnya.

Toko kue tersebut merupakan langganan ibunya sehingga pemiliknya sudah mengenal baik ibu Naruto beserta keluarganya. Saat Naruto sampai di toko kue itu, dia melihat seorang laki-laki dibelakang kasir sedang membaca sebuah novel.

"Permisi, aku mau mengambil pesanan ibuku." Kata Naruto sambil menyerahkan kuitansi pesanan kue itu. Namun laki-laki itu hanya menatap Naruto kemudian melihat sekilas kuitansi dari Naruto.

"Aku tidak tahu pesanan itu." Balasnya singkat. Naruto yang sedang terburu-buru merasa kesal karena laki-laki itu terkesan tak menanggapinya.

"Hei, biasanya pesanan kue itu ada di belakang lemari kaca itu." Ketus Naruto sambil menunjuk kearah sebuah lemari kaca.

"Coba kau lihat dulu. Aku sedang buru-buru. Segera berikan pesananku, supaya aku bisa segera pergi."

"Maaf, tapi aku benar-benar tidak tahu pesanan itu. Mungkin kau bisa menunggu pemiliknya datang. Beliau sedang keluar, mungkin 10 menit lagi datang." Jelas laki-laki itu.

Naruto mulai merasa sangat kesal dan menatap laki-laki itu tajam. Bukankah laki-laki ini bekerja ditoko ini, kenapa dia tidak tahu apa-apa. Nanti saat bibi Mikoto datang aku akan minta beliau memecatnya, Naruto akhirnya harus menunggu dibangku tunggu karena tidak mungkin dia pergi tanpa kue ibunya itu. Bisa-bisa habis nyawanya karena kue itu diperlukan untuk acara ibunya besok siang.

Naruto terus melihat kearah jam tangannya. Mati aku jika aku terlambat. Wanita Iblis bermarga Mizuki itu bisa memberiku nilai jelek. Ayolah bibi, cepatlah datang. Naruto melihat ke jam tangannya lagi sambil menhentak-hentakan kakinya tidak sabar. Akhirnya setelah 10 menit, orang yang ditunggu Narupo pun tiba. Melihat wanita berambut hitam disanggul rapi itu tiba, laki-laki tadi pun lalu segera pergi dari meja kasir.

"Lho, Naru-chan, kok baru datang? Bukannya seharusnya kemarin kamu ambil kue itu. Untungnya bibi sudah memotong sesuai keinginan ibumu. Kamu itu." kata Mikoto sambil geleng kepala.

"Maaf bibi, kemarin aku benar-benar lupa. Bisa aku ambil sekarang?" Tanya Naruto. Wanita paruh baya itu lalu segera mengambil kue pesanan ibu Naruto dan menyerahkan ke Naruto. Naruto segera mengambil kue itu dan bergegas keluar. Tapi sebelumnya itu dia berbalik lagi.

"Oh iya bibi Mikoto, sepertinya bibi harus memecat pegawai bibi di meja kasir itu. Dia sangat dingin dan tidak bisa apa-apa. Sudah ya bibi Mikoto. Terima kasih kuenya!!" teriak Naruto sambil berlari meninggalkan toko itu.

"Pegawai? Yang mana?" gumam Mikoto bingung.

End Flash Back

.

.

.

Naruto P.O.V

Karena kejadian menunggu 10 menit itu, bisa dikatakan bahwa aku terlambat datang ke restoran Yasuno-san. Untungnya dia tidak mengurangi nilaiku.Tapi aku harus membersihkan restoran setelah tutup. Akibatnya aku terlambat pulang dan menyebabkan ibuku murka karena aku tidak mengabarinya terlebih dahulu. Saat itu aku terus menggerutu, jika saja laki-laki itu secepatnya mengambilkan kue ibuku, pasti aku tidak akan sesial itu.

Entah disebut keberutungan atau bukan, beberapa minggu setelah kejadian kue, ibuku menghubungiku dan berpesan agar aku berbelanja lebih untuk makan malam karena keluarga kami akan kedatangan tamu, teman kakakku.

Kupikir itu hal normal karena kami sering kedatangan tamu teman kakakku, jadi aku tidak mempersiapkan diriku saat tahu bahwa teman kakakku itu adalah laki-laki, yang benama Sasuke. Terlebih lagi ketika, Kurama-nii, kakaku, menunjukkan foto Sasuke sehingga aku sadar bahwa teman Kurama-nii adalah lelaki yang aku temui di took kue waktu itu.

Yang menjadi kejutan adalah ternyata lelaki itu anak dari bibi Mikoto yang baru menyelesaikan kuliahnya di Amerika. Aku ingin sekali bersembunyi di dapur karena aku masih sangat kesal dengannya, tapi sopan santun mengajarkan bahwa aku tetap harus ada disana menyambut dia.

Setelah makan malam selesai, Sasuke menghampiri aku dan meminta maaf atas kejadian kemarin. Dia memang tidak tahu soal pesanan kue itu dan bukan bermaksud untuk tidak sopan padaku. Aku hanya mengganguk dan tersenyum kecil menanggapi permintaan maafnya.

Seiring waktu berlalu, Sasuke mulai mendekati aku. Dengan sering berkunjung kerumah dengan alasan bertemu dengan Kurama-nii. Dia selalu bercerita soal pekerjaan barunya di sebuah biro hukum dan selalu menemaniku saat aku membutuhkan tempat untuk berkeluh kesah. Seperti saat kekasihku tiba-tiba memutuskan aku sebelum acara kelulusanku, Sasuke selalu ada disampingku.

Sejak itu, benci pada pandangan pertama berubah perlahan menjadi serangkaian kisah cinta yang berakhir dengan pernikahan selama 9 tahun dan seorang malaikat tampan yang jahil bernama Uchiha Menma. Tentunya, sekarang aku berpikir bahwa Sasuke tidaklah terlalu buruk.

END

And Then...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang