Last Letter to Naruto

295 29 0
                                    

Title : Last Letter to Naruto

Pairing : SasufemNaru

Disclaimer : Naruto belong to Masashi Kishimoto-sensei

Warning : Un-betaed, Romance, Angst, GS, Chara Death

Summary : Surat ini mungkin akan menjadi suratku yang terakhir. Dengan surat ini, aku hanya ingin mengatakan bahwa aku selalu mencintaimu.

( 。・_・。)(。・_・。 )

Sasuke P.O.V

Dear Naru-dobe yang sangat aku cintai,

Apa kabar sayang? Baik pasti. Aku harus yakin kau selalu sehat dan baik-baik saja karena jika tidak, aku pasti cemas sendiri disini. Aku tidak mau kau sakit Naru. Aku bisa sedih nanti dan kalau aku sedih aku bisa menangis. Dan kau tahu sendiri, aku sangat jelek jika menangis. Lagipula aku tidak mau menangis di depan teman-temanku. Nanti mereka mengejekku. Bisa hancur imageku yang terkenal dingin dan tenang.

Ah, sudahlah. Kenapa aku jadi bicara sendiri dan juga seperti mendoakan dirimu sakit ya. Kau harus selau sehat sayang agar jika aku diberikan kesempatan oleh Tuhan untuk melihatmu lagi, aku bisa memelukmu, merasakan kehangatan tubuhmu, merasakan cintamu kepadaku meski kau selalu tidak mau mengatakan kata cinta kepadaku. Kenapa susah sekali sih dobe? Dasar tsundere!

Aku ingin sekali mendengar dengan jelas tiga kata indah itu dari bibirmu yang seksi. Kau selalu mengatakannya jika aku sudah tidur. Hn... Jangan heran bagaimana aku bisa tahu. Aku tidak tidur saat kau mengatakannya dobe-chanku yang cantik. Maaf jika aku sedikit menjahilimu. Jarang-jarang bukan?!

Naru, cintaku, matahariku, permata hatiku...

Hey, jangan pandang kertas ini seakan kau ingin memlubanginya. Aku sedang ingin menjadi pria yang romantis untukmu, jadi kau diam saja dan tidak usah memakiku. Aku tahu kalau saat ini kau pasti mengatakan Sasu-teme.

Sudahlah. Dobe-chan, bagaimana dengan bayi kecil kita? Apa dia tidak rindu dengan otousannya disini? Mengapa kau tak pernah mengirimkan fotonya untukku. Aku ingin melihat perkembangannya juga dobe. Aku bahkan hanya sempat menggendongnya sekali.

Naru, aku mencintaimu. Aku tahu, kau pasti langsung mengatakan kalau aku menggombal lagi dengan ungkapan hatiku ini, tapi aku memang tidak bisa memendam apa yang aku rasakan. Aku mencintaimu sampai aku merasa aku sesak berpisah darimu. Bagiku, jika kau tidak bersamaku, hidupku hampa. Setengah jiwaku sudah kau miliki sayang. Jika kau tidak ada, mungkin aku sudah mati untuk mengikutimu.

Tapi aku harap kau jangan sepertiku ya dobe. Aku harap kau tidak mencintaiku sepenuh hatimu. Aku ingin jika suatu saat aku tidak ada, kau bisa melupakanku dan melanjutkan hidupmu. Terus berbahagia karena kebahagiaanmu adalah yang paling utama untukku.

Ah, maaf dobe jika aku melantur. Aku akan bicara seperlunya saja karena memang waktuku sudah tak banyak lagi. Naru, mungkin ini adalah surat terakhir yang bisa aku tulis untukmu. Maafkan aku juga karena tidak bisa menulis di kertas yang biasa aku pakai karena hanya kertas bekas ini yang bisa aku temukan di tempat ini.

Aku juga minta maaf jika surat ini tidak pernah sampai ke tempatmu. Aku hanya bisa berdoa pada Tuhan agar dia bisa menjagamu setelah aku pergi. Aku rasa aku sudah tidak bisa menjagamu lagi dobe. Bahkan mungkin aku sudah tidak bisa kembali kepadamu dan anak kita. Jaga dia baik-baik ya. Otousannya sangat bangga kepadanya meski aku hanya melihat dia satu kali setelah dia lahir.

Naru, mungkin kau sudah bosan mendengar kata ini dariku. Tapi aku mencintaimu. Sangat mencintaimu. Seumur hidupku aku tak akan pernah mencintai orang lain seperti cintaku kepadamu. Bahkan jika aku dilahirkan kembali, jiwaku akan terus mencarimu sayang. Selamanya hati ini milikmu.

Sampai disini dulu ya sayang. Tanganku sepertinya sudah protes kepadaku dan minta istirahat. Aku sudah tidak punya kontrol lagi atas tubuhku sendiri. Aku memang bodoh.

Selamat tinggal dobe. Selamat tinggal.

Always love you forever and ever

Your beloved husband

Uchiha Sasuke

End Sasuke P.O.V

.

.

.

Uchiha Naruto melipat surat terakhir yang sudah lusuh dan penuh dengan bekas darah serta airmata itu. Surat itu dia dapat dari mendiang suaminya yang tewas di medan perang. Wanita paruh baya itu kemudian meletakkan surat itu di dalam kotak kayu yang indah lalu menyimpan kotak itu di dalam laci meja nakasnya.

Naruto lalu berjalan ke arah balkon kamarnya untuk sekedar mencari udara segar. Sudah lebih dari dua puluh lima tahun sejak berita duka tentang sang suami datang ke rumahnya dan masih saja Naruto merasakan kepedihan dan kesedihan yang teramat dalam karena kepergian lelaki yang selalu akan dicintainya itu.

Naruto menutup matanya mencoba meresapi udara segar di pagi ini. Setiap hari Naruto duduk di bangku yang ada di balkon ini, mencoba merasakan kehidupan yang harus dijalaninya sendiri karena pesan dari Sasuke. Pesan terakhir dari Sasuke-temenya yang tidak ingin dia menyusul dirinya. Sasukenya yang ingin agar dia hidup demi buah hati mereka. Demi pesan dalam surat untuknya itu, Naruto berjuang sendiri melanjutkan hidup.

Naruto tetap hidup meski belahan jiwanya tidak menemaninya. Naruto tetap berusaha menghadapi hidup ini meski cinta dan hatinya ikut terkubur bersama tubuh Sasuke. Namun, Naruto tahu benar semua ini harus dilakukannya demi Uchiha Menma, anak mereka satu-satunya. Naruto akan tegar menghadapi semuanya demi dia dan demi amanat Sasuke.

Terbukti karena Naruto berhasil melakukan semua itu. Menma tumbuh menjadi lelaki yang bertanggung jawab, tampan, baik hati, dan sukses seperti sang ayah. Naruto bahagia karena Menma pun juga sudah menemukan seseorang yang mampu menggantikan dirinya. Menemani Menma jika suatu saat dia tidak ada lagi. Untuk itu semua, Naruto sangat bangga kepada Menma dan Naruto yakin Sasuke pun pasti merasa seperti itu jika dia masih hidup.

Sekarang, hidup Naruto hanya tinggal menghitung hari sampai saat ajal menjemputnya. Naruto akan menyerahkan urusan itu kepada Tuhan. Biarkan Dia yang menentukan kapan dirinya bisa bersatu lagi dengan Sasuke.

Naruto menghembuskan nafasnya panjang dan tersenyum menatap langit. Naruto tahu Sasuke selalu melihatnya dari atas sana. Suaminya yang selalu memiliki raut dingin namun memiliki hati yang baik dan lembut, posesif dan pencemburu namun merupakan suami terbaik dalam hidup Naruto, pasti terus memperhatikan dirinya dengan baik.

Naruto merasa sedikit mengantuk. Mungkin karena udara pagi begitu sejuk sehingga dia ingin sekali tidur dan menikmati ketenangan alam. Naruto pun akhirnya memejamkan mata dan tertidur dengan wajah yang sangat damai. Sedamai hatinya yang telah menyelesaikan seluruh permintaan Sasuke yand dia tulis di dalam surat terakhir untuk Naruto.

END

( 。・_・。)(。・_・。 )

n4oK0's notes : Another FF gaje for SasufemNaru. Maklum, Nao masih newbie di dunia FF Anime. One Shot ini termasuk one shot gaje gegara ga bisa tidur. Atau lebih tepat disebut drabble y. Ah nao ga tau. Bingung!! >_<

Moga suka n jangan lupa tinggalkan jejak y minna-san... Butuh buat semangat nulis n ngetiknya... ^^v

Sapa tahu dengan voment dari minna-san, Nao bisa mendapatkan ide baru yang gemilang untuk Sasuke sama Naruto XD

Sankyu and Peace all

^^n4oK0^^

And Then...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang