Ini Gila Ini Cinta

439 30 0
                                    

Title : Ini Gila Ini Cinta

Pairing : SasuNaru, a bit of NejiGaa

Disclaimer : Naruto belong to the awesome Masashi Kishimoto-sensei, Ini Gila Ini Cinta belong to Agnes Monica and her label company

Inspired : Ini Gila Ini Cinta by Agnes Monica

Warning : Un-betaed, BL, M (Maybe mature), OOC, AU

Summary : Ini memang gila tapi inilah cinta. Tak ada logika tapi inilah cinta.

( 。・_・。)(。・_・。 )

Naruto P.O.V

Orang mungkin akan menyebutku gila atau bodoh karena pilihanku yang bagi sebagian orang tidak seharusnya terjadi. Namun aku memang gila. Aku memang bodoh. Akan tetapi aku tidak peduli. Hanya satu yang aku pedulikan, dia selalu ada disampingku. Dia yang mencintaiku dan aku yang mencintainya.

Kisahku dimulai ketika aku bersama beberapa teman sekelasku pergi ke game center yang baru di buka dan terletak tidak jauh dari sekolah kami. Kami kesana karena penasaran dengan permainan apa saja yang ada dan juga karena kami bosan dengan game center yang lama. Kami semua sepakat untuk berjalan kaki saja daripada memakai mobil yang sudah siap mengantar kami kemana saja.

Saat kami hampir sampai ke game center tersebut, salah satu temanku tidak sengaja menabrak seseorang hingga mereka berdua terjatuh. Ya, sebenarnya salah temanku juga yang berjalan mundur sambil bercanda dengan kami sehingga tidak melihat orang tersebut, namun reaksi orang itu juga terlalu berlebihan menurutku.

Saat mereka berdua sama-sama berdiri, orang itu langsung bergerak menuju temanku dan tiba-tiba saja menarik kerah seragamnya dengan erat hingga temanku kesulitan bernafas. Teman-temanku yang lain tidak ada yang berani menolongnya karena takut dengan orang tersebut dan juga teman-teman dibelakangnya. Wajar saja jika teman-temanku takut karena sekumpulan orang itu terlihat seperti anak berandalan yang suka mencari masalah.

Dengan tampilan seragam sekolah mereka yang berantakan, anting dan kalung rantai, rambut yang di cat dan juga di tata sedemikian rupa sehingga menimbulkan kesan bad boy, serta postur tubuh mereka yang tinggi, kekar dan raut wajah mereka yang dingin dan bisa dibilang beringas.

Padahal rata-rata wajah mereka cukup tampan, terlebih lagi seseorang yang berada di samping si penyerang temanku. Dengan rambut hitam kebiruan di tata sedikit spike di belakang, hampir menyerupai bulu di bokong seekor ayam. Meski begitu, entah kenapa model rambut itu justru terlihat bagus untuknya ditambah dengan tubuh tinggi nan tegapnya, serta wajah tampan yang datar dan tanpa ekspresi, Wajah itu dihiasi hidung yang mancung, bibir tipis, dan mata hitam kelam yang menatap tajam ke arahku dan teman-temanku, mampu membuatku menarik nafas dan merasakan debaran jantung yang berpacu lebih cepat dari biasanya.

Aku bisa merasakan panas di wajahku dan aku bisa tahu persis bahwa wajahku memerah karena dalam sedetik dia benar-benar hanya memandangku saja. Aku tidak percaya dengan adanya jatuh cinta pada pandangan pertama, namun sepertinya aku terpaksa harus membuang pemikiranku itu jauh-jauh karena aku baru saja jatuh cinta kepada pemuda berandalan yang sorot matanya mampu membuatku meleleh.

Aku masih ingat waktu itu bagaimana kami menyelesaikan masalah dengan para pemuda berandalan itu. Cara gila yang tidak pernah terpikirkan oleh logikaku sendiri. Kami menyelesaikan perseturuan kami sebelum pemuda itu dan teman-temannya menghabisi aku dan teman-temanku dengan cara menyerahkan aku sebagai pembantu atau lebih tepatnya budak si pemuda yang terus menatapku intens itu selama satu bulan.

And Then...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang