Tempat: Hutan
Waktu: Pagi hari
Suasana: Deg-degan***
Keesokan harinya.
Sebuah jaring besar yang sudah dibuat malam harinya sudah diletakkan di lokasi di mana para pemburu biasa melakukan pemburuan. Daun-daun kering sengaja disebar untuk menutupi jaring tersebut. Para anggota Geledek Squad, Enzy, dan warga lainnya tengah bersembunyi di balik pohon.
"Mana nih pemburu? Lama bener datengnya" gumam Andre sambil memegang kamera gopro miliknya.
"Eh, Ndre. Ngapain lu megang kamera?" tanya Sule.
"Buat vlog"
"Nanti aja, Ndre, pas kita nyampe di pantai! Ntar pas nyampe, batrenya udah abis, lagi!"
"Iya, iyaaa"
Andre pun memasukkan kamera tersebut ke dalam saku celananya dengan pasrah.
Setelah 3 jam menunggu, tiba-tiba datanglah tiga orang pemburu beserta senjatanya masing-masing.
"Hari ini kita mau nembak apa, bro?" tanya pemburu nomor 1.
"Yang pasti bukan nembak cewek. Mana mungkin ada cewek di sini?" jawab pemburu nomor 2.
"Eh, lu tahu, nggak?" sahut pemburu nomor 3.
"Enggak" jawab pemburu nomor 1 dan 2 secara bersamaan.
"Oh, yaudah" kata pemburu nomor 3.
Mendengar percakapan yang nggak jelas itu, para anggota Geledek Squad terheran-heran.
"Mereka ngomongin apa sih, Pak? Gue nggak ngerti" tanya Danang kepada Darto.
"Jangan tanya gue. Gue juga nggak ngerti" jawab Darto.
Saking asyiknya para pemburu itu mengobrol, tanpa sadar mereka menginjak tumpukan daun yang berisi jebakan itu. Dan...
SREEET!!
Dalam hitungan detik, mereka terperangkap jebakan tadi. Lantaran panik, mereka berteriak minta tolong.
"TOLOOOONG!! TOLOOOOONG!!"
Sebagian warga suku Asparagus menghampiri mereka dengan tombaknya.
"Ampun! Jangan bunuh kami! Ampuun!" seru pemburu nomor 2 panik.
Kemudian, sang Kepala Suku yang didampingi oleh para anggota Geledek Squad + Enzy ikut menghampiri para pemburu tersebut.
"Heh! Kalian, ya, yang telah membunuh sepuluh ekor rusa dua hari yang lalu?! Jawab!" serunya mengancam.
"Maaf, Tuan. Kami hanya disuruh, Tuan" ujar pemburu nomor 1.
"Karena perbuatan kalian yang sangat keji, maka kami akan menghukum kalian untuk mengepel danau di dekat hutan sampai bersih!" kata sang Kepala Suku.
"Apa?! TIDAAAAAAK!!!" seru para pemburu serentak.
Para anggota Geledek Squad, Enzy, dan warga lainnya langsung menertawakan pemburu itu.
"Hahahahahaay! Sukurin lu!" seru Vincent girang.
"Makanya, jangan bunuh binatang! Dosa, tauk!" seru Enzy.
"Hahahahaha! Rasain lo! Hahahahaha!" sahut Desta.
Akhirnya, empat perwakilan dari suku Asparagus menurunkan dan menggotong jaring besar beserta pemburunya.
***
Esok paginya lagi, tanggal 30.
Tok tok tok...
Darto yang terbangun dari tidurnya, dengan terpaksa harus membuka pintu tersebut. Usai dibuka, ternyata Zzp yang membuka pintu rumah itu.
"Hoaam.. ada apa, Zzp?" tanya Darto.
"M-mobil-nya u-udah s-saya b-benar-kan" jawab Zzp.
Darto yang masih ngantuk tiba-tiba matanya langsung terbelalak.
"Ng? Mobil? Mobil yang... HAH?! UDAH DIBENERIN?! SERIUS?!" tanyanya.
"I-iya" jawab Zzp singkat.
Kemudian Darto langsung menghampiri Andre yang masih tertidur dalam keadaan mulut mengeluarkan iler.
"Pak! Pak Haji! Mobil lu udah dibenerin! Jadi kita bisa ke pantai sekarang!" serunya.
Andre pun terbangun, lalu berkata, "Hah? Yang bener? Alhamdulillah..."
Dengan segera mereka membangunkan teman-temannya dan langsung bersiap-siap untuk melanjutkan perjalanan ke tujuan aslinya, yaitu: PANTAI!
Beberapa menit kemudian. Setelah berkemas, para anggota Geledek Squad berpamitan kepada Kepala Suku Asparagus dan warganya.
"Terima kasih, Tuan. Kami senang sekali bisa menginap di sini. Saya kira, para penghuni hutan biasanya seram-seram. Tapi kalian, justru ramah dan baik kepada orang awam, seperti kami" ujar Andre.
"Iya, sama-sama. Kami juga berterima kasih kepada kalian. Berkat pertolongan kalian, kami bisa membasmi para pemburu biadab itu" kata Kepala Suku.
"Kalo begitu, kami pamit dulu. Permisi" kata Darto.
Belum sempat mereka meninggalkan desa suku Asparagus, tiba-tiba mereka mendengarkan teriakan seorang wanita.
"EEH TUNGGUUU!"
Rupanya, Enzy yang berteriak sambil lari terbirit-birit membawa tas ranselnya.
"Eh, Enzy. Kenapa teriak-teriak?" tanya Vincent.
"Kalian mau ke pantai, ya? Aku juga mau ikut dong!" jawab Enzy.
Vincent berbisik kepada Darto, "Pak, boleh nggak, nih?"
"Boleh, sekalian anter dia pulang abis kita liburan" jawabnya.
Enzy pun langsung girang dan berkata kepada sang Kepala Suku, "Terima kasih, Tuan, sudah mengizinkan saya untuk tinggal di sini sementara waktu. Saya ikutan pamit, ya! Dadaah!"
"Iya, terima kasih kembali. Sampai jumpa lagi!" seru Kepala Suku.
Dan akhirnya mereka berpisah dengan seluruh warga suku Asparagus dan melanjutkan perjalanan ke pantai, tentunya dengan Enzy.
***
"Nih, Ndre. Pake e-toll gue. Jangan lewat hutan yang lain lagi, ya!"
- Darto"Oh, makasih ya. Iya, janji deh, kali ini kita langsung ke tol"
- AndreBentar lagi mau tamat, gaes!

KAMU SEDANG MEMBACA
Geledek Squad 2.0: Jungle Adventure
FanfictionTahun Baru akan segera tiba. Para anggota Geledek Squad berencana akan berlibur di pantai, sekaligus syuting untuk keperluan vlog perdana mereka. Namun, di tengah perjalanan, mereka malah tersesat di sebuah hutan belantara. Beragam kejadian menarik...