Taeyong memasuki rumahnya tepat pukul 11 malam dengan seragam yang masih melekat ditubuhnya dan tas yang ia sampirkan di bahu kanannya
"Darimana saja kau?" Tanya seorang pria paruh baya yang sedang melipat tangannya depan dada
"Dari luar" jawab Taeyong dingin
"Kau tahu sekarang jam berapa Kenapa kau baru pulang? Apa baik bagi seorang pelajar pulang selarut ini" ujarnya
"Bukan urusanmu" balas Taeyong
Oh ayolah Taeyong benar-benar lelah tubuhnya sungguh lengket tapi si tua Bangka depannya ini malah mengintrogasinya membuat jengkel saja pikir Taeyong
"Aku bertanya serius padamu jadi jawab dengan benar!" Ucapnya emosi
"Aku juga serius karena apapun yang aku lakukan bukan urusanmu!" Balas Taeyong tak kalah emosi
"Jaga bicaramu!" Orang didepannya sudah benar-benar emosi
"Kenapa kau tiba-tiba peduli aku tidak pulang pun kau tidak pernah peduli bukankah begitu appa?" Sarkas Taeyong tersenyum remeh
Bugh..
Taeyong menyeka darah disudut bibirnya akibat tonjokan tersebut seraya menatap orang yang ia sebut appa itu dengan tatapan benci
"Aku tidak pernah mengajarkanmu bersikap kurang ajar!" Ucapnya berapi-api
Taeyong tidak menjawab
"Siapa yang mengajarkanmu berlaku brengsek seperti itu huh? Apa ibumu yang selalu kau banggakan itu huh? Jawab Lee Taeyong!" Ucapnya emosi
"Hahaha" tawa Taeyong menggelar diseluruh ruangan
"Kau menyebutku brengsek? Lalu kau apa? Bahkan kau lebih brengsek dan jangan pernah libatkan ibuku dia jauh lebih baik darimu" ucap Taeyong lalu mengambil tasnya yang terjatuh dilantai dan berjalan kearah tangga
"LEE TAEYONG BERHENTI!" Titah Ayahnya
Taeyong pun berhenti lalu berbalik menghadap kearah ayahnya yang sedang ditenangkan oleh istrinya
"Apa kau belum puas menjadikanku robotmu? Aku juga butuh kehidupan diluar sana seperti anak lainnya jadi jangan pernah ikut campur kehidupanku kau cukup urusi urusanmu dan istrimu itu jika kau ingin aku tetap melakukan perintahmu dan satu lagi aku benci saat kau memanggilku dengan margamu itu" ucap Taeyong lalu segera pergi kekamarnya
Brakk..
Suara pintu dibanting membuat dua orang itu terlonjak kaget
"Itu akibat kau selalu memanjakannya seharusnya kau beri dia hukuman agar tidak berlaku seenaknya" ucap wanita yang tak lain adalah ibu tiri Taeyong
"Sudahlah aku lelah" ucap ayah Taeyong memijit pangkal hidungnya
Sedangkan Taeyong hanya menangis dalam diam didalam kamarnya
"Selalu seperti ini" batin Taeyong
Taeyong membuka sepatu sebelah kanan terdapat luka yang belum kering dibagian jari telunjuk dan jari tengah akibat perbuatan ayahnya dua hari yang lalu
.
.
.
.Taeyong berjalan gontai kearah kelasnya
Saat beberapa langkah lagi dari kelasnya dapat Taeyong lihat Jaehyun yang sedang bersandar di pintu seraya melambaikan tangan kearahnya dengan segera Taeyong berjalan mendekati kekasihnya"Astaga Taeyongie ada apa dengan wajahmu? Siapa yang berbuat ini padamu huh?" Tanya Jaehyun khawatir saat melihat memar diwajah cantik kekasihnya
"Aku baik-baik saja" ucap Taeyong menenangkan kekasihnya
"Kenapa kau tidak bisa dihubungi dari kemarin? kau bilang kau ada urusan sepulang sekolah setelah itu kau hilang tanpa kabar lalu sekarang kau datang Dengan wajah seperti ini" ucap Jaehyun memegang pipi Taeyong
"Bisakah kita bicarakan ini nanti?" Cicit Taeyong
Astaga Jaehyun baru sadar ia masih didepan kelas bahkan mereka sekarang menjadi bahan tontonan siswa lain
Dengan cepat Jaehyun mengambil tas Taeyong lalu melemparnya asal kedalam kelas setelah itu ia segera menarik tangan Taeyong ke Rooftop
"Kita bolos saja" jawab Jaehyun santai lalu duduk dibangku yang ada disana yang diikuti oleh Taeyong
"Kukira si peringkat satu tidak akan melakukan ini" cibir Taeyong
Tapi Taeyong pikir bolos bukan ide buruk
"Aku sangat mengkhawatirkanmu" ucap Jaehyun membelai pipi Taeyong lembut seraya meringis saat ia menyentuh memar di pipi kekasihnya
"Aku baik-baik saja tidak usah khawatir" balas Taeyong
"Kenapa kau susah sekali dihubungi?" Tanya Jaehyun
"Aku tidak membuka ponsel" jawab Taeyong santai
Jaehyun menghela nafas
"Setidaknya kabari aku meskipun itu hanya pesan singkat jadi aku tahu kau baik-baik saja" ucap Jaehyun lembut
"Kemarin sebenarnya kau kemana?" Tanya Jaehyun menjauhkan tangannya dari wajah Taeyong
"Ada urusan" jawab Taeyong
"Urusan yang membuat wajahmu sampai seperti itu?" Tanya Jaehyun lagi seraya menatap Taeyong khawatir
"Bukan apa-apa" jawab Taeyong lagi
"Jangan-jangan kau anggota gengster diluar sana?" Tebak Jaehyun seraya melotot membayangkan kekasihnya ini benar-benar Anggota gengster
"Tidak" bantah Taeyong tidak terima
Heol dirinya anak baik-baik
"Atau lebih parahnya kau anggota mafia yang suka membunuh orang tapi ketahuan jadi di tonjok?" Tebak Jaehyun lagi semakin ngawur
Taeyong tertawa atas pemikiran bodoh Jaehyun sedangkan Jaehyun menatapnya heran tapi ada terselip rasa bangga bisa membuat Taeyongnya tertawa
"Bodoh" ucap Taeyong disela tawanya
Taeyong bersyukur ada Jaehyun yang menghiburnya setidaknya ia mulai lupa masalah dengan ayahnya
Seketika dirinya berhenti tertawa dan memasang wajah dinginnya lagi
Sedangkan Jaehyun yang ikut tertawa heran melihat perubahan wajah Taeyong
"Apa ada?" Tanya Jaehyun
"Jaehyun-ah mari kita hentikan semua" ucap Taeyong yang membuat Jaehyun bingung
"Apa maksudmu?" Tanya Jaehyun bingung
"Kita akhiri hubungan ini" ujar Taeyong menatap tepat kearah mata Jaehyun
TBC
Voment juseyoooo 😚
Jae update hari ini~
Karna besok Jae UAS jadi cerita ini gakan update sampe Jae beres UAS sekitar dua Mingguan:"
KAMU SEDANG MEMBACA
MY EX (Jaeyong)
Fanfiction[COMPLETE] WARN BOYXBOY YAOI Hanya karena kesalahpahaman hubungan bisa saja berakhir. Ini cerita nyata cuma Jae pinjem member NCT sebagai castnya.