Part 15

11K 1.2K 22
                                    

"Terimakasih untuk hari ini Jae" ujar Taeyong seraya menyerahkan helm pada Jaehyun

"Tidak masalah" balas Jaehyun merapikan poni Taeyong yang berantakan

"Bagaimana dengan mommy?" Tanya Jaehyun

"Menyenangkan" jawab Taeyong

"Sudah kubilang mommy pasti menyukaimu" ucap Jaehyun tersenyum

"Sudah sana pergi" ujar Taeyong mengibaskan tangannya

"Kau mengusirku?" Tanya Jaehyun tidak terima atas ucapan Taeyong

"Ini sudah malam lagi pula besok kita bertemu disekolah" ucap Taeyong mendorong Jaehyun agar segera pergi

"Baiklah-baiklah aku pulang" ucap Jaehyun menyalakan mesin motornya

"Yasudah sana" kali ini Taeyong benar-benar mengusir kekasihnya

"Tidak ada salam perpisahan?" Goda Jaehyun menunjuk pipinya

"Pergi atau tanganku melayang" ancam Taeyong

Jaehyun yang tidak mau itu terjadi dengan cepat berpamitan pada Taeyong lalu segera melajukan motornya

Setelah Jaehyun hilang dari pandangannya Taeyong segera melangkahkan kakinya memasuki rumah saat masuk dapat ia lihat ayah dan ibu tirinya sedang duduk diruang tengah Taeyong tidak peduli ia berjalan lurus kearah tangga menuju kamar tetapi baru saja menaiki satu anak tangga ia berhenti

"Keputusanku sudah bulat Jaemin tetap akan kubawa" ucap Ayahnya pada sang istri

"Tapi kau tahu disini sudah ada Taeyong jangan tambah dengan keberadaan Jaemin" ucap ibu tirinya tidak terima

"Keputusanku tidak bisa dibantah lagi" tegas ayahnya

"Bagaimana jika Jaemin tidak ingin tinggal disini?" Tanya ibu tirinya

"Aku akan tetap memaksanya" jawab Ayahnya

Cukup Taeyong muak dengan perdebatan antara ayah dan istrinya tentang adiknya dengan segera ia melangkahkan kakinya kearah dua orang dewasa itu

"Apa kau tidak puas dengan memaksaku untuk tinggal denganmu?" Tanya Taeyong membuat dua orang itu menoleh kearahnya

"Taeyong-ah" kaget Ayahnya

"Aku bertanya Appa" ucap Taeyong dingin

"Bukan begitu" balas Ayahnya akan memegang tangan Taeyong tapi dengan cepat ditepis olehnya

"Apa kau belum puas hingga Jaemin juga harus kau seret?!" Tanya Taeyong menaikkan nada bicaranya

"Appa hanya ingin hidup kalian terpenuhi dengan kalian tinggal disini lagi pula mamamu akan mengurus kalian dengan baik" jelas ayahnya

"Aku lebih baik hidup sederhana daripada harus tinggal dalam nereka" balas Taeyong

"Apa maksudmu?" Tanya ayahnya mencoba untuk bersabar

"Kau bilang dia mengurusku dengan baik?" Tanya Taeyong menunjuk Ibu tirinya

Membuat ibu tirinya kaget

"Bahkan mengurus dirinya sendiri tidak bisa bagaimana dia akan mengurusku dengan Jaemin? Yang dia tahu menghamburkan uangmu" sarkas Taeyong

"Jaga ucapanmu!" Ucap ibu tirinya tidak terima

"Aku mengatakan fakta!" Bentak Taeyong

"Cukup kau keterlaluan Tae!" Ucap Ayahnya emosi

"Tidak seharusnya kau berkata seperti itu pada mamamu!" Lanjutnya membentak Taeyong

"Hahaha sudah kuduga" balas Taeyong

"Kau benar-benar kurang ajar!" Ucap Ayahnya melayangkan tangannya tapi dengan segera Taeyong tahan

"Ini alasanku tidak ingin Jaemin tinggal disini sudah cukup Jaemin hidup dengan kasih sayang penuh disana jangan pernah kau renggut kebahagiaannya seperti yang kau lakukan padaku" ucap Taeyong lirih lalu pergi keluar rumah

Taeyong tidak peduli dirinya yang masih memakai seragam yang ia inginkan menjauh dari rumahnya

Saat ia membuka gerbang dapat ia lihat orang yang benar-benar ia kenali

"J-jaehyun-ah" ucap Taeyong pelan

.
.
.
.

Hening menyelimuti keduanya tidak ada satupun yang buka suara sibuk dengan pikiran masing-masing hanya duduk menatap air sungai yang mengalir dihadapan mereka

Awalnya Jaehyun kembali hanya untuk mengantarkan ponsel Taeyong yang tertinggal tapi baru saja sampai yang ia dapatkan kekasihnya yang keluar dengan wajah merah menahan tangis

Dan berakhir ia yang membawa kekasihnya ke sungai Han yang tak jauh dari rumah Taeyong

"Jika kau ingin menangis menangislah aku akan menemanimu" intrupsi Jaehyun

Setelah Jaehyun berkata seperti itu dapat ia dengar isakan yang menurutnya sangat menyakitkan dengan segera membawa yang lebih kecil kedalam dengkapannya

"Menangislah" ucap Jaehyun lembut seraya mengusap punggung kekasihnya

Jaehyun hanya membiarkan Taeyong menangis dipelukannya tanpa bertanya apa yang membuat kekasihnya itu menangis karena dengan mendengar isakannya saja ia tahu masalah yang kekasihnya alami sangatlah berat

Sekitar 20 menit Taeyong akhirnya berhenti menangis dan segera melepaskan pelukan Jaehyun

"Maaf" ucapnya pelan

"Hey minta maaf untuk apa?" Tanya Jaehyun seraya menghapus jejak air mata dipipi Taeyong

"Maaf membuatmu repot malam ini" jawab Taeyong menunduk

"Lihat aku" titahnya yang langsung dituruti oleh Taeyong

"Untuk apa kau menangis sendiri jika kau punya diriku aku tidak akan pernah merasa direpotkan olehmu malah sebaliknya aku bahagia jika kau bergantung padaku" jelas Jaehyun lembut

"Kumohon berjanjilah padaku jika kau merasa sedih ataupun bahagia datanglah padaku aku rumahmu percayalah" mohon Jaehyun

Jaehyun hanya ingin dirinya menjadi tempat berpulang Taeyong bukan orang lain

"Tapi-"

"Jujur aku cemburu atas kedekatanmu dengan Yuta bahkan Yuta tahu segala tentangmu,aku hanya ingin menjadi orang yang selalu kau ingat disaat apapun keadaanmu bukan orang lain" ucap Jaehyun jujur

Tidak ada balasan apapun dari Taeyong

"Tae tak apa jika-"

"Aku hanya takut" ucap Taeyong membuat Jaehyun bingung

"Aku hanya takut akan menjadi beban untuk orang terdekatku cukup Yuta tidak dengan yang lain tapi setelah mendengarmu begitu tulus aku akan mencoba mempercayaimu" lanjutnya lagi

"Terimakasih untuk mempercayaiku aku berjanji akan selalu ada untukmu" ucap Jaehyun tulus membawa Taeyong kedalam pelukannya lagi

"Aku ingin eskrim" ucap Taeyong tiba-tiba membuat Jaehyun terkekeh

"Kajja" ajak Jaehyun

Setelahnya Taeyong menghabiskan empat mangkuk eskrim jumbo

Malam itu Jaehyun tahu sebenarnya Taeyong sangatlah rapuh ia pun mengerti kenapa sikap Yuta terhadap kekasihnya itu dan ia berjanji akan selalu menjaga kekasihnya







TBC

Voment juseyooo😚

Kalian wattpad masih error kah? Ada notif tidak?ㅠㅠ

MY EX (Jaeyong)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang