Part 21

9.5K 1.1K 55
                                    

Jaehyun tidak percaya ternyata Taeyong benar-benar terkenal pasalnya banyak sekali siswa maupun siswi yang mengenalnya dan itu juga yang membuat Jaehyun kesal setengah mati

"Heol sejak kapan kekasihku tersenyum pada banyak orang" inner Jaehyun yang sadari tadi mengawasi gerak-gerik kekasihnya

"Kau tidak menyesali keputusanmu kan?" Tanya Yuta seraya duduk disamping Jaehyun yang menatap Taeyong yang sedang bercanda dengan tiga orang yang tadi meminjam Taeyongnya

Sekarang tim mereka sedang menunggu giliran untuk main disemi final

"Tentu tidak hanya saja sedikit kesal" jawab Jaehyun tanpa mengalihkan pandangannya dari kekasihnya

"Tapi yang kita lihat sangat kesal" ucap Lucas menekan kata sangat menggoda sahabatnya

"Kita akan membantumu" Mingyu menepuk pundak Jaehyun sedangkan Jaehyun menautkan alisnya bingung

Mingyu melirik kearah Lucas dan Yuta lalu keduanya mengangguk

"TAEYONG-AH DISINI ADA YANG KEPANASAN!" Teriak Mingyu hingga membuatnya menjadi pusat perhatian

"Sialan kau Kim Mingyu" maki Jaehyun sukses membuat gelak tawa dari ketiga sahabatnya

Taeyong menoleh kearah Mingyu

"Aku harus kesana dulu" pamit Taeyong pada teman-temannya

Dengan segera Taeyong berjalan kearah tim futsal sekolahnya dan menghampiri Mingyu

"Ada apa?" Tanya Taeyong

"Tuh" tunjuk Mingyu pada sang kapten futsal yang sedang sibuk dengan ponselnya ah lebih tepatnya menyibukkan diri

"Kau butuh sesuatu Jae?" Tanya Taeyong duduk disampingnya sedangkan ketiga temannya memilih untuk menjauh

"Aku butuh kau" jawab Jaehyun tanpa mengalihkan pandangannya dari ponsel padahal ia hanya menscrool galeri

"Eh?" Taeyong dibuat bingung oleh kekasihnya

"Aku butuh kau disampingku" ucap Jaehyun kali ini menatap wajah cantik Taeyong

"Aku kan tidak kemana-mana" ujar Taeyong polos

"Kau sibuk dengan teman-temanmu bukan hanya itu kau jadi banyak tersenyum hingga banyak lelaki yang menatapmu penuh minat" omel Jaehyun

"Astaga kau cemburu pada teman-temanku?" Tanya Taeyong melotot

"Tidak" bantah Jaehyun

"Seharusnya kau tidak perlu cemburu mereka temanku dari kecil" ucap Taeyong terkekeh

"Tetap saja" ucap Jaehyun tidak terima

"Baiklah aku kenalkan mereka padamu" final Taeyong

Lalu setelah itu Taeyong memanggil ketiga sahabatnya

.
.
.
.

Hari ini adalah hari kedua mereka diDaegu dan baru menyelesaikan pertandingan final yang tentu saja mereka yang menjadi juara

"Selamat atas kemenangan kalian!" Seru sang pelatih yang langsung disambut sorakan dari anak-anak

"kembalilah ke penginapan, besok kalian diberi satu hari full untuk menikmati kota Daegu" ucap sang pelatih lagi

"Terimakasih saem!"

Lalu mereka berjalan beriringan menuju penginapan yang tidak jauh dari tempat turnamen tapi tidak dengan Jaehyun dan Taeyong keduanya malah berjalan berlawanan arah

"Apa kau benar-benar sudah mendapat izin?" Tanya Taeyong memastikan

"Tentu" jawab Jaehyun tersenyum bangga

"Baiklah Kita mampir ketoko roti disana dulu" ucap Taeyong

Mereka memasuki toko roti yang dimaksud Taeyong dan langsung disambut oleh pemilik toko tersebut

"Ahjuma" ucap Taeyong

"Astaga Taeyong!" Serunya kaget

"Kau mengingatku?" Tanya Taeyong kagum

"Tentu saja sudah lama sekali kau tidak datang hampir dua tahun mungkin" ucapnya tersenyum

"Musim panas tahun lalu aku datang tapi ahjuma tidak ada" balas Taeyong

"Mungkin kau datang saat aku liburan" ucapnya terkekeh

"Ahjuma aku ingin pesan-"

"Dua roti gandum satu roti strawberry" potong ahjuma tersebut

"Tiga roti gandum" ucap Taeyong

"Baiklah tunggu sebentar" ahjuma tersebut pergi kebelakang

"Daebak bahkan tukang roti sekalipun mengenalmu" kagum Jaehyun

"Aku selalu kesini sejak sekolah dasar dan itu terjadi setiap hari sepulang sekolah" jelas Taeyong

"Pantas dia sampai hafal apa yang akan kau beli" ujar jaehyun

Setelah mendapatkan rotinya mereka segera menuju halte bus

Hanya membutuhkan waktu 15 menit menggunakan bus dan setelahnya mereka harus berjalan sekitar 10 menit menuju rumah Taeyong

"Kita sampai" ucap Taeyong

Jaehyun menatap rumah dihadapannya memang rumahnya tidak sebesar rumah Taeyong diseoul tapi terlihat nyaman

Taeyong pun membuka gerbang rumahnya setelah gerbang terbuka Jaehyun dapat melihat begitu banyak tanaman dihalaman depan

"Eomma sangat menyukai tanaman" Jaehyun menoleh kearah Taeyong yang berjalan kearah pintu utama

Kini keduanya berdiam diri didepan pintu masuk tanpa ada yang berniat memencet bel

"JAEMIN TOLONG AMBILKAN PAKET DIDEPAN!"

"JAEMIN MELUNCUR"

Taeyong maupun Jaehyun dapat mendengar teriakan didalam rumah

Clek..

Pintu terbuka dan nampaklah bocah berumur 10 tahunan yang menatap keduanya tanpa berkedip

"Hey" sapa Taeyong pada adiknya

"HYUNG!" Serunya langsung memeluk Taeyong erat

"Kenapa berteriak?" Tanya seorang wanita berjalan menghampiri putra bungsunya

Taeyong melepas pelukan sang adik lalu menatap wanita yang sangat ia rindukan sedang berjalan kearahnya

"Eomma" lirih Taeyong saat melihat ibunya keluar rumah

"Astaga Taeyongie" kaget ibunya langsung menghambur memeluk putra sulungnya dan itu membuat air mata Taeyong meluncur begitu saja

Sungguh Taeyong merindukan pelukan hangat ini

"Hey sudah jangan menangis" ucap ibunya menghapus air mata Taeyong menggunakan ibu jarinya dan menatap penuh haru putranya

"Kenapa tidak mengabariku dulu eomma bisa menyuruh papamu menjemput" ucap ibunya

"Suprise" balas Taeyong tersenyum

"Appamu tahu kau kesini?" Tanya ibunya yang dibalas gelengan oleh Taeyong

"Lalu bagaimana bisa kau sampai kesini?" Syoknya

"Kebetulan sekolahku ada turnamen disini" jawab Taeyong

"Hyung siapa?"

Suara Jaemin sukses membuat ibu dan anak tersebut menoleh kearah bocah itu yang ternyata sedang menatap pemuda dihadapannya

"Apa kau Yuta?" Pertanyaan tersebut lolos dari mulut ibu Taeyong



TBC

Akhir-akhir ini Jae jarang megang hp ini juga ngetik tanpa edit jadi maaf kalau ada typo._.

MY EX (Jaeyong)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang