27 Maret (Hari pertama bagi Touma)
Sore ini Touma bertugas di meja kasir.
Biasanya Miyo atau Saotome yang bertugas di meja kasir. Namun karena Kou izin hari ini, Miyo menggantikannya di dapur. Dia bekerja double untuk membuat makanan dan mencuci piring. Saotome melayani pembeli dan membuat pesanan kopi mereka. Saat ini dia sedang berbincang dengan pria tua yang memesan espresso.
Syukurnya hari ini tidak terlalu berangin. Touma melihat sekilas berita cuaca, katanya seminggu ini angin kencang telah membuat kerusakan di beberapa tempat. Semalam adalah cuaca terparah.
Memangnya semalam berangin?
Yah, karena hari tidak terlalu berangin, juga tidak terlalu dingin, rasanya orang lebih memilih berjalan-jalan di luar daripada duduk di dalam coffee shop yang hangat. Mereka hanya memesan latte atau iced coffee untuk dibawa keluar.
Sepertinya enak juga berjalan-jalan di luar. Langitnya cukup cerah, angin tidak bertiup dengan kencang, udara juga sejuk. Menyesap satu cup caramel mocha sambil membaca sebuah buku yang bagus, duduk di bangku taman, rasanya boleh juga.
Andai saja Touma libur hari ini.
Tapi tunggu dulu. Kalau seandainya Touma libur hari ini dan melakukan kegiatan yang didambakannya tadi, duduk di bangku taman, memangnya Touma akan ingat betapa damainya sore itu?
Yah, memang lebih baik bekerja disini. Touma tidak tahu apa yang harus dilakukannya jika bertemu seseorang yang mengenalnya, lalu menyapanya sementara Touma sama sekali tidak mengenal orang itu. Dia tidak punya ingatan sama sekali tentang orang itu.
Sambil berpikir seperti itu, Touma kembali menyusun kupon-kupon cantik dari kertas washi. Tadi pagi, Saotome menjelaskan kertas washi itu adalah kupon spesial Kalimeris. Kupon yang hanya diberikan pada pembeli dengan belanjaan diatas 700yen. Bila sudah terkumpul lima kupon, mereka akan mendapatkan set makan gratis.
Entah itu set sarapan di pukul delapan hingga sebelas, set makan siang di pukul setengah dua belas hingga pukul dua siang, atau set sore dari pukul dua siang hingga jam tutup.
Kupon ini sangat cantik. Kertas washi yang bertekstur dan bunga aster yang dikeringkan. Aster ini bernama latin Kalimeris, seperti nama coffee shop ini. Dan omong-omong tadi pagi Touma sempat menyiram rumpun kalimeris di halaman coffee shop yang sempit ini.
Selain memiliki rumpun kalimeris di halamannya, coffee shop ini punya beberapa pot bunga di dalam ruangan. Semuanya ditaruh dalam pot plastik yang di cat putih agar senada dengan bangku dan meja yang ada di coffee shop ini. Di pot itu ditulis nama-nama tanamannya.
Mint, basil, violet, lily of the valley, dan aster berbagai warna.
Pot-pot itu ditaruh di meja, jendela, dan diatas rak-rak buku. Tadi Touma sempat membersihkan rak buku. Kata Miyo, ada koleksi manga baru milik Saotome. Touma membaca judulnya sekilas, Black Jack karangan Osamu Tezuka. Rasanya Touma pernah dengar manga itu, tentang dokter dan dunia medis.
Tidak hanya manga, ada banyak novel yang dipajang di sana. Terkadang Touma ingin membaca buku-buku itu. Namun dia kembali berpikir betapa menyedihkannya dirinya ketika selesai membaca satu buku di hari ini, dan besoknya dia kembali tertarik seakan tidak pernah membaca buku itu.
Pemikiran menyedihkan itu yang membuat Touma membatasi dirinya dari dunia luar.
Klining.
"Selamat datang," sapa Touma otomatis.
KAMU SEDANG MEMBACA
24 Hours
RomanceSebuah catatan harian Ishikawa Touma. Dengan kondisi anterograde amnesia-nya, Touma terlahir kembali setiap 24 jam dalam dua tahun terakhir. Terbangun tanpa ingatan, hidup Touma berputar di sebuah coffee shop kecil bernama Kalimeris. Touma mungkin t...